Terjatuh dari Pohon, Bocah 8 Tahun Alami Penyakit Misterius

Reporter : Maulana Kautsar
Sabtu, 6 April 2019 09:00
Terjatuh dari Pohon, Bocah 8 Tahun Alami Penyakit Misterius
Perutnya terus membesar membesar.

Dream - Adi Ardiansyah tak menyangka peristiwa terjatuh dari pohon delapan tahun lalu itu berdampak panjang. Perut bocah asal Desa Mataiwoi, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, itu berubah.

Saat terjatuh perut Adi memang membentur tanah. Hingga saat ini Adi masih menahan sakit akibat kecelakaan tersebut. 

Perutnya membesar dan berukuran tak normal. Bagian tubuh lain semisal, pusar dan alat vitalnya juga berubah tak normal.

Adi juga tak mengalami perubahan bentuk wajah. Dia masih terlihat seperti bocah yang duduk di bangku sekolah dasar.

Orang tua mengaku telah menghabiskan harta benda mereka untuk mengobati Adi. Emas, sepeda motor, hingga sapi ludes.

" Tapi, kasihan, belum ada perubahan berarti," kata ayah Adi, Surohim, dilaporkan Liputan6.com, Jumat, 5 April 2019.

1 dari 2 halaman

Penyakit Masih Misterius

Perut Adi terus membesar usai insiden terjatuh dari pohon (Foto: Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Perut Adi terus membesar usai insiden terjatuh dari pohon (Foto: Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Surohim menyebut, sudah mencoba membawa Adi ke rumah sakit. Tetapi, belum ada diagnosa pasti dari rumah sakit di Sulawesi Tenggara.

Ibu Adi, Rokayah mengatakan, dokter hanya menyarankan membawa sang putra ke Makassar, Sulawesi Selatan.

" Di sana katanya alatnya canggih. Tapi, kami hanya bisa dengar-dengar saja saran dokter, sebab tak ada biaya," ujar Rokayah.

Perut Adi sempat mengecil ketika diberi obat dengan harga yang mahal. Saat obat habis, perut itu kembali membesar. Kondisi ini membuat Adi malu bergaul bersama rekan-rekannya.

2 dari 2 halaman

Ingin Bersekolah Namun Malu

Petugas PKH di Kecamatan Amonggedo, Yunita mengatakan, telah menyalurkan bantuan dan memberi pendampingan kepada Adi. Tiap tiga bulan keluarga ini mendapat bantuan Rp500 ribu. Nilai itu naik menjadi, Rp700 ribu pada 2019.

Kondisi Adi saat ini masih terus berdiam diri di rumah. Aktivitas pendidikannya terhenti di sekolah dasar kelas tiga. Dia ingin bersekolah, namun malu.

" Kaki saya juga sering sakit," kata Adi.

Hasil rontgen di RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara, terlihat adanya penumpukan cairan di perut Adi. " Kami mendengar dokter bilang ada indikasi ginjal, katanya juga jantung bocor," ujar Surohim.

(Sah, Sumber: Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Beri Komentar