Terkuak! Misteri Pembunuhan Gadis Cantik di Warung Bubur

Reporter : Sandy Mahaputra
Senin, 13 Juni 2016 13:27
Terkuak! Misteri Pembunuhan Gadis Cantik di Warung Bubur
Ternyata pelakunya adalah...

Dream - Teka-teki pembunuhan gadis cantik, Angesti Sistiani (19), yang jasadnya ditemukan dalam kondisi tanpa busana di dalam warung bubur kacang hijau di Desa Kadu Dampit, Sukabumi, Jawa Barat mulai terungkap.

Berdasarkan penyelidikan awal Polres Sukabumi Kota, dari tujuh orang keterangan saksi, satu saksi yakni Ali (21) mengakui perbuatan bejat tersebut. Kepada penyidik, pelaku tega menghabisi nyawa Angesti lantaran kesal cintanya kepada korban tak terbalas.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, Ajun Komisaris P Joni Surya Nugraha mengatakan, Ali diduga kuat sebagai pelaku. Tapi, kami belum menetapkan sebagai tersangka. " Dia baru calon kuatnya karena sudah mengakui perbuatannya. Masih kita periksa terus secara intensif" .

Kesal cintanya ditolak, Ali mengaku hanya ingin memperkosanya. Tapi, saat Ali masuk ke dalam warung dan berusaha memperkosa, korban melawan. Pelaku lalu mencekik korban hingga tewas.

Selama ini, Ali memang jatuh hati pada Angesti. Apalagi Ali tinggal di rumah yang letaknya bersebelahan dengan warung bubur milik nenek korban, yang selama ini dijadikan tempat tinggal oleh korban.

Angesti ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tanpa busana di dalam warung, Sabtu pagi, 11 Juni 2016. Jenazah gadis itu pertama kali ditemukan neneknya, Imah. Saat Imah akan membuka warung.

Kalimat terakhir...

1 dari 3 halaman

Kalimat Terakhir Angesti

Kalimat Terakhir Angesti © Dream

Dream - Angesti terakhir kali memperbarui statusnya di Facebook, yakni pada 10 Juni 2016, pukul 20.00 WIB, atau kurang dari 24 jam, sebelum ia ditemukan tak bernyawa.

" Ramaikan lah 2b444e49" menjadi kalimat terakhir yang ditulis Angesti.

Akun Facebook dara asal Bandar Lampung itu, dibanjiri berbagai ucapan duka cita.

2 dari 3 halaman

Fakta Mengerikan Pembunuhan Sadis Buruh Pabrik Tangerang

Fakta Mengerikan Pembunuhan Sadis Buruh Pabrik Tangerang © Dream

Dream - Motif pembunuhan EP karyawan pabrik plastik di Kosambi, Kabupaten Tangerang, akhirnya terungkap. Nyawa korban dihabisi lantar menolak berhubungan badan dengan sang kekasih.

Sebelum dibunuh, tiga tersangka RA (15), R (20) dan IH (24) yang sudah ditangkap, memperkosa wanita berusia 29 tahun itu secara bergantian.

Pembunuhan sadis disertai kekerasan ini berawal saat RA, yang merupakan pacar korban, main ke mes karyawan tempat korban tinggal, Kamis malam 12 Mei 2016.

Di dalam kamar, keduanya sempat bercumbu. Namun korban menolak ketika RA mengajaknya berhubungan intim. Karena menolak, pria yang baru dikenal Eno satu bulan itu marah dan ke luar kamar.

Di luar kamar, RA bertemu dua temannya R dan IH. Dua orang itu langsung mengajak RA masuk ke kamar korban.

Pelaku berinisial IH langsung mendekap wajah korban menggunakan bantal dan menyuruh rekannya mencari pisau di dapur.

Namun karena tak ada pisau, pelaku RA ke luar kamar dengan maksud mencari benda lain, selain pisau. Ia hanya menemukan cangkul yang terletak tidak jauh dari kamar korban.

RA kemudian menusukkan gagang cangkul ke kelamin korban. Setelah memastikan korban tewas, para tersangka meninggalkan mess dengan membawa ponsel korban. Mayat korban ditemukan teman pabriknya pada Jumat, 13 Mei 2016.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti yang disita adalah, sepotong kaos oblong hitam, celana pendek jeans tersangka, sandal jepit dan ponsel milik tersangka. Ada juga sebuah ponsel milik korban.

" Sejak ditangkap pukul 3 pagi (Minggu), terduga pelaku memberikan keterangan yang tidak konsisten. Awalnya mengaku melakukan sendiri, kemudian berubah melakukan berdua," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Polisi Sutarmo.

Namun, kata Sutarmo menambahkan, ketiganya telah mengakui peran masing-masing dalam rekonstruksi. (Ism) 

3 dari 3 halaman

Isi SMS Kekasih Sebelum Ikut Bunuh Buruh Pabrik Tangerang

Isi SMS Kekasih Sebelum Ikut Bunuh Buruh Pabrik Tangerang © Dream

Dream - Pemerkosaan dan pembunuhan sadis EP (19), buruh pabrik di Tangerang bermula dari pesan singkat atau SMS kencan tengah malam.

Menurut keterangan Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Handik Zusen, EP dan salah satu pelaku berinisial RA berkomunikasi via SMS.

Awalnya, RAI mengirimkan SMS kepada EP pada Kamis 12 Mei. " Tersangka RA siangnya SMS korban, ‘Teh, nanti malam ada acara gak?’ Kemudian dijawab oleh korban ‘Emang kenapa kalo gak ada acara?’,"  kata Handik menirukan percakapan EP dan RAI.

RAI merasa diberi sinyal setelah mendapat jawaban seperti itu dari EP. RA lantas membalas pesan dari EP. " Jika tidak acara apakah bisa bertemu?"

Ajakan itu kemudian dijawab EP dengan menanyakan di mana lokasi bertemu. RA kemudian mengatakan, bagaimana jika di kamar korban.

EP sempat ragu karena khawatir kedatangan RA ke kamarnya diketahui oleh teman-teman mess. " Ya itu mah gampang, nanti aja dipikirinnya,"  kata RAI meyakini EP.

Setelah sepakat bertemu tengah malam di kamar EP, keduanya menyusun siasat agar RA masuk tanpa diketahui orang lain.

" Nanti pintu pager gak dikunci,"  bunyi SMS EP. SMS itu kemudian dibalas RAI; “ OK. Bye.”

Tapi siapa sangka, undangan EP itu justru mengantarkannya ke kematian. Setelah keduanya bertemu dan sempat bercumbu, RA membawa 2 tersangka lainnya yang kemudian menyiksa dan membunuhnya secara keji. (Ism) 

Beri Komentar