Dream - Darmawan Salihin, Ayah Wayan Mirna mengaku tidak mengetahui sejauh apa kedekatan Jessica dan suami Mirna, Arief.
Dia juga tak mengetahui secara pasti jalinan perkawanan Mirna, Jessica dan Arief di Negeri Kanguru, tempat mereka kuliah. " Wah ngga ngerti itu anak-anak," kata dia.
Sebelumnya, Jessica membantah jika ia memiliki hubungan spesial dengan suami Mirna, Arief.
Berikut fakta-fakta hubungan antara Jessica dengan suami Mirna berdasarkan penuturan Jessica dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi nasional, beberapa waktu lalu;
Pertama, ia mengenal Arief sejak sebelum menikah dengan Mirna dan itu hanya sekadar kenal, tetapi bukan teman.
Kedua, Jessica mengaku jarang bertemu Arief. Pertemuannya dengan Arief selalu bersama Mirna.
Ketiga, sebelum ngopi bersama Mirna dan Hani, Jessica pernah bertemu di restoran bersama Arief dan Jessica di Jakarta, 12 Desember 2015.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Dream, aktivitas Arief di Australia tidak semenonjol Jessica. Di kalangan warga Australia di Indonesia, sosok Jessica dikenal aktif bekerja di lembaga sosial bernama Sidney Ambulance.
" Kami tidak mengenal Arief. Kalau Jessica, kami dengar bekerja di Sidney Ambulance," tulis sumber Dream di kalangan pelajar Indonesia di Australia melalui pesan WhatsApp.
Hal ini dibenarkan Darmawan. Dia juga mendengar jika Jessica pernah bekerja di lembaga itu. " Saya dengar kerja di ambulans di Australia," kata Darmawan.
Sidney Ambulance merupakan layanan kesehatan milik pemerintah Australia. Di sana, Jessica berperan sebagai desainer poster kampanye kesehatan. (Ism)
Dream - Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin menuding ada kebohongan dari salah satu saksi dalam kematian putrinya.
Menurut dia, kebohongan salah saksi terungkap saat Darmawan bertanya perihal minuman yang diminum Jessica.
" Dia bohong sama saya. Saya tanya minum apa? Minum air mineral kata dia," ucap Darmawan usai melengkapi keterangan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis 28 Januari 2016.
Meski begitu, saat dimintai penjelasan mengenai orang yang dia maksud adalah Jessica, dia mengelak. Dia hanya mengatakan jika semua pihak akan tahu siapa yang berbuat.
" Ya nggak tahu. Itu Anda yang ngomong. Saya enggak ngomong itu Jessica. Ya tahu sendirilah," ujar dia.
Darmawan menjelaskan jika dilihat dari daftar pesanan Jessica, Mirna dan Hani di Kedai Kopi Olivier, Grand Indonesia, tak ditemukan pesanan air mineral. Dalam bon pesanan hanya ditemukan dua minuman beralkohol dan satu kopi Vietnam.
" Dalam bon itu ada tiga pesanan. Dua koktail dan satu Es Vietnam Kopi. Bagaimana bisa ada air mineral, jika bersamaan dia minum koktal," ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, Darmawan juga membantah jika keluarganya akrab dengan Jessica. Darmawan mengaku jika dia baru mengetahui sosok Jessica di rumah sakit.
" Bohong, saya baru lihat dia di rumah sakit (RS Abdi Waluyo-red) waktu Mirna sudah enggakada," kata dia.
Bantah Bohong
Yudi Wibowo, pengacara Jessica mengatakan, penyidik telah menyampaikan hasil pemeriksaan tim forensik kepada keluarga Jessica. Hasilnya, kata Yudi, menyatakan Jessica tidak memberikan keterangan bohong.
" Hipnoterapi, psikiatri, psikologi itu bagus hasilnya, nggak ada kebohongan pada Jessica," kata Yudi.
(Ism)
Dream - Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Yudi Wibowo berkukuh kliennya tidak memberikan keterangan palsu terkait kematian Wayan Mirna Salihin. Yudi meyakinkan, kliennya justru yang mengalami syok dengan kematian Mirna.
Belum selesai syok yang dialami, kata Yudi, berhembus kabar negatif yang menyudutkan kliennya. Kabar menyebut Jessica sebagai tersangka membuat klien Yudi semakin tertekan secara kejiwaan.
" Jessica trauma. Dia juga ketakutan, kok sahabatnya meninggal seperti itu. Jessica itu sedih," ujar Yudi, Kamis, 28 Januari 2016.
Yudi mengatakan penyidik telah menyampaikan hasil pemeriksaan tim forensik kepada keluarga Jessica. Hasilnya menyatakan Jessica tidak memberikan keterangan bohong.
" Hipnoterapi, psikiatri, psikologi itu bagus hasilnya, nggak ada kebohongan pada Jessica," kata dia.
Mengenai perkembangan proses penyidikan, dia meminta penyidik untuk menggeledah rumah semua saksi terkait kasus kematian Mirna. Sebab, penggeledahan yang hanya dilakukan di rumah kliennya itu membuat keluarga Jessica tersudutkan.
" Kalau mau adil. Semua saksi dong digeledah. Suaminya, ayahnya, teman lainnya, dan lainnya," ucap dia.
Menurut dia, apabila polisi hendak melakukan penggeledahan ulang, seharusnya tidak dilakukan di rumah Jessica. Sebab, usai kejadian, polisi sudah terlalu sering melakukan penggeledahan di lokasi tersebut.
Sementara saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan intimidasi saat penggeledahan, Yudi memberikan bantahan.
" Soal intimidasi itu tidak ada. Dari pihak mana pun tak ada intimidasi. Jadi, di Komnas HAM pun kami hanya diskusi soal penggeledahan pertama saja itu," kata dia. (Ism)
Dream - Tak banyak yang tahu sosok suami Wayan Mirna Salihin, perempuan yang meninggal usai meminum es kopi Vietnam di kedai kopi Olivier, Grand Indonesia, Rabu 6 Januari 2016.
Dalam beberapa kesempatan muncul di publik, suami Mirna, Arief Soemarko terlihat tak banyak memberikan komentar.
Meski terlihat pendiam, menurut Darmawan Salihin, ayahanda Mirna, sosok Arief merupakan pribadi yang baik. Darmawan bahkan menilai menantunya itu lebih baik ketimbang dia.
" Arief itu sosok yang baik. Luar biasa. Malah, lebih baik dari saya," kata Darmawan usai mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kamis 28 Januari 2016.
Menurut Darmawan, perkenalan putrinya dengan Arief terjadi saat mereka sama-sama berkuliah di Australia. Meski tidak mengetahui secara pasti kapan mereka berpacaran Darmawan tahu jika perbedaan kota tinggal tidak memutus jalinan asmara mereka.
" Ya, Arief itu tinggal di Melbourne, sedangkan Mirna di Sidney," ucap pria berkacamata itu.
Menurut Darmawan, jalinan dua mahasiswa beda kota itu berlangsung selama 10 tahun. Arief dan Mirna baru menggelar prosesi pernikahan mereka pada Desember 2015 lalu.
" Mirna dan suaminya sudah pacaran 10 tahun. Baru akhir tahun ini menikah," ucap dia menjelaskan.
Dream - Sebelum tragedi kopi Vietnam yang akhirnya menewaskan istrinya, Arief bahkan sempat mengantarkan Mirna untuk " reuni" bersama ketiga sahabatnya. Tapi, di pertemuan itulah Mirna akhirnya meninggal dunia.
Peristiwa itu sempat mengguncang batin Arief. Darmawan bercerita perasaan Arief saat Mirna meninggal dunia.
" Sedihlah. Namanya orang baru kawin," kata dia.
Saat menunggui jenazah istrinya di rumah duka RS Dharmais Jakarta Pusat, Jumat 8 Januari 2016, Arief enggan berkomentar soal penyebab kematian istrinya. Dibalik kesedihannya, dia memilih menyerahkan segala misteri pembunuhan istrinya kepada kepolisian.
" Saya nggak mau ngomong apa-apa. Kita tunggu lagi aja omongannya polisi kayak apa," kata dia.
Berkembangnya kasus kematian Mirna yang penuh misteri membawa Arief ke meja pemeriksaan dengan status saksi. Dalam pemeriksaan di Direskrimum Polda Metro Jaya, Jumat, 22 Januari 2016. Usai pemeriksaan dia menolak memberikan keterangan sedikit pun terkait pemeriksaan kasus kematian istrinya.
" Saya menyerahkan sepenuhnya kepada polisi," ujar Arief.
Kamis, 27 Januari 2016 lalu, Arief kembali datang ke Mapolda Metro Jaya untuk memberikan keterangan kepada tim penyidik. Meski begitu, Darmawan tidak mengetahui keterangan apa yang disampaikan Arief kepada tim penyidik.
" Oh ga ngerti, nanya saja polisi," ucap dia.
Dream - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya terus memperbanyak informasi, selama proses penyidikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Salah satunya adalah meminta pendapat ahli.
Salah satunya pendapat dari ahli psikologi sosial yang juga Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Profesor Sarlito Wirawan Sarwono.
Sarlito diundang untuk memberikan analisis terkait barang bukti yang telah didapat penyidik. Dalam analisisnya, Sarlito menilai alat bukti kematian Mirna telah signifikan untuk pembuktian.
" Saya diminta untuk memberikan kesaksian mengenai alat bukti. Menurut saya, alat bukti tersebut sudah signifikan," kata Sarlito di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis, 28 Januari 2016.
Sarlito mengatakan beberapa alat bukti krusial yang didapat tim penyidik kini telah siap digunakan, sebagai bahan pertimbangan penetapan tersangka.
Tetapi, dia enggan merinci apakah alat bukti yang dianalisisnya untuk menuruti saran dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
" Saya tidak diperkenankan memberikan informasi. Pokoknya alat bukti krusial sudah siap lah. Saya sudah laporkan ke berita acara," ucap dia.
Lebih lanjut, Sarlito enggan memberikan informasi apakah keterangannya akan digunakan untuk penetapan tersangka kasus Mirna. Dia menyerahkan hal itu kepada kepolisian.
" Itu kewenangan Pak Dir. Terserah, yang melanjutkan," ucap dia.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Krishna Murti yang mengantar Sarlito keluar ruangan penyidik enggan memberikan komentar.
Krishna juga belum mau membeberkan informasi rencana penggeledahan rumah Jessica yang kabarnya akan dijalankan hari ini.
" Sudah, sudah. Saya enggak ada komentar. Saya enggak bicara kabar (penggeledahan)," kata dia berlalu. (Ism)
Advertisement
Banjir Kritikan, Prabowo Gelar Rapat Evaluasi MBG di Kediamannya
Catharsis Journal, Komunitas yang Bantu Hempas Emosi Lewat Journaling
Sindiran Pedas Polisi Buat Pemotor yang Suka Lawan Arah dan Ditegur Malah Cuek
10 Pekerjaan Bergaji Tinggi dan Rendah Stres di 2025, Segera Apply!
Tasya Farasya Banjir Support dari `Pasukan Outfit Kuning` Hadapi Perceraiannya
Penampakan Makan Bergizi Gratis Sebelum dan Sesudah Viral di SMPN 3 Jayapura
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Tasya Farasya Banjir Support dari `Pasukan Outfit Kuning` Hadapi Perceraiannya
10 Pekerjaan Bergaji Tinggi dan Rendah Stres di 2025, Segera Apply!
Banjir Kritikan, Prabowo Gelar Rapat Evaluasi MBG di Kediamannya
Catharsis Journal, Komunitas yang Bantu Hempas Emosi Lewat Journaling
5 Cara Efektif Kencangkan Payudara, Hasilnya Bikin Look Makin Menarik