Zeenat (The Guardian)
Dream - Nasib tragis dialami oleh remaja asal Pakistan, Zeenat Rafiq. Wanita 17 tahun itu tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh sang ibu kandung, Parveen. Alasannya, karena menikah dengan kekasih yang tak disetujui keluarga.
Menurut laman The Guardian, sebelum peristiwa itu, Zeenat kabur dari rumah. Dia menikah dengan lelaki pujaan hatinya, Hassan Khan. Sang ibu berjanji akan menikahkan keduanya secara baik-baik asal mau pulang ke rumah.
Rabu kemarin, Zeenat pulang ke rumah. Tapi bukan perta perkawinan yang dia dapat. Melainkan kemarahan dari sang bunda. Parveen menyiram putri cantiknya itu dengan minyak tanah, lalu menyulutnya dengan api.
Para tetangga di lingkungan bagian selatan Kota Lahore itu mendengar keributan tersebut. Mereka berusaha masuk, namun dihalangi. Sang ibu mengaku sengaja membunuh anaknya itu karena tak menghormati keluarga.
Keluarga tak setuju dengan pernikahan Zeenat dan Hassan pekan lalu. Keluarganya marah, karena khawatir putri mereka menikahi lelaki dari etnis Pashtun tanpa izin. (Ism)
© Dream
Dream - Sang suami, Hassan, sangat sedih dengan kejadian ini. Menurut dia, sebelum tragedi itu, keluarga Zeenat mengontak istrinya agar mau pulang ke rumah.
“ Setelah tinggal empat hari usai pernikahan kami, keluarganya mengontak kami dan berjanji akan mengadakan pesta pernikahan yang layak setelah delapan hari,” kata Hassan.

Hasan ditenangkan keluarga
Zeenat sebenarnya enggan balik. Kepada Hassan, dia berkata akan dibunuh oleh keluarganya jika pulang. “ Tapi kemudian setuju untuk pulang ketika salah satu pamannya menjamin keamanannya.”
Setelah dua hari di rumah keluarga, Zeenat menelepon Hassan. Dia mengabarkan keluarganya ingkar janji dan meminta Hassan menjemputnya.
“ Tapi saya memberitahu dia untuk menunggu janji delapan hari –sebagaimana dijanjikan akan dinikahkan oleh keluarga. Lalu dia dibunuh.”
© Dream
Dream - Kepolisian Lahore saat ini telah menahan ibu Zeenat. Polisi juga tengah mencari saudara lelaki Zeenat, yang tengah kabur ke Dubai.
Sementara, keluarga Zeenat terus menolak pengusutan kasus ini. Keluarga miskin ini tetap berkukuh pembunuhan ini dilakukan demi kehormatan keluarga.
Menurut salah satu adik Perven, setelah membakar Zeenat, kakaknya pergi ke jalan, melepas selendang dan memukul-mukul dadanya, sambil berteriak memberi tahu masyarakat bahwa pembunuhan itu terpaksa dilakukan karena sang anak berperilaku buruk dan telah mencemarkan nama keluarga.
“ Saudariku sejak lama menyatakan dia tidak akan mengizinkan putrinya menikah dengan suku Pashtun,” kata saudari Perveen.
© Dream
Dream - Kasus Zeenat ini bukan yang pertama. Sudah ribuan peristiwa serupa terjadi. Menurut laman Metro.co.uk, diperkirakan ada 1.000 wanita yang menjadi korban “ pembunuhan untuk kehormatan” ini.
Menurut undang-undang yang berlaku di Pakistan saat ini, anggota keluarga diizinkan memaafkan si pembunuh, memaksa penegakan hukum menjatuhkan hukuman paling ringan.
Praktik seperti ini yang sering menyebabkan pembunuh bebas, karena seluruh keluarga sepakat bahwa anak perempuan mereka telah mempermalukan keluarga mereka. (ism)
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

