Truk Listrik Raksasa di Dunia, Bobot Baterai Setara 2 Mobil Keluarga

Reporter : Dwi Ratih
Selasa, 27 Desember 2022 17:01
Truk Listrik Raksasa di Dunia, Bobot Baterai Setara 2 Mobil Keluarga
Pembuatan kendaraan listrik terbesar dan terkuat di dunia ini memakan waktu sekitar 18 bulan dengan kemampuan untuk mengisi ulang baterai tanpa dicolok ke listrik

Dream - Gelar sebagai kendaraan listrik terbesar di dunia saat ini masih dipegang sebuah dump truck raksasa yang diberi nama eDumper. Kendaraan khusus di areal pertambangan ini dirancang menggunakan energi dari sistem remnya sendiri.

eDumper merupakan sebuah dump truck Komatsu 605-7 HD yang mesin dieselnya dikonversi dengan motor listrik dan baterai raksasa. Kendaraan ini merupakan usaha patungan antara perusahaan Swiss E-Mining, Empa, University of Bern dan NTB Interstaatlicke Hochschule für Technik Buchs.

Pembuatan kendaraan listrik terbesar dan terkuat di dunia ini memakan waktu sekitar 1,5 tahun dan diluncurkan perdana pada 2018 silam. Kala itu eDumper menunjukan aksinya ketika melakukan 'pelayaran perdananya' di tambang Vigier Ciment di Swiss Canton of Berne.

Menurut EMPA sebuah situs yang membahas soal Materials Science and Technology, eDumper menghadirkan baterai terbesar yang pernah diproduksi untuk kendaraan listrik. Beratnya mencapai 4,5 ton atau setara dengan dua mobil penumpang lengkap.

Bobot truk itu mencapai 58 ton saat kosong dan dapat membawa muatan 65 ton. Sebenarnya bobot luar biasa inilah yang memungkinkan eDumper menghasilkan kekuatannya sendiri.

Saat merancang EV (Electric Vehicle) terbesar di dunia, para tim menyadari bahwa kendaraan ini akan beroperasi di tambang, mengangkut batu kapur dan napal dari area penambangan yang lebih tinggi.

1 dari 4 halaman

Cara Energi Rem Mengisi Ulang Baterai Truk

Jadi mereka memutuskan untuk mengkonversi energi yang dihasilkan saat berjalan turun untuk `bahan bakar` ketika melakukan pendakian ke lereng tambang.

Saat turun dengan muatan penuh, eDumper menghasilkan energi melalui cakram rem dan menyimpannya di baterai raksasanya.

eDumper© Odditycentral.com

Foto: Odditycentral.com

Semakin besar bobotnya, semakin tinggi energi istirahat yang dihasilkan, dan pada maksimum 123 ton, ia dapat menghasilkan energi yang cukup untuk menggerakkan dirinya sendiri ke atas lereng tambang.

EMPA memperkirakan bahwa eDumper dapat mengangkut lebih dari 300.000 ton batu per tahun, yang berarti dalam 10 tahun akan menghemat 1.300 ton CO2 dan 500.000 liter solar.

2 dari 4 halaman

Kelemahannya di Musim Dingin

Meski awalnya dirancang sebagai kendaraan mandiri, eDumper tidak dapat menghasilkan 100 persen energi yang digunakannya setiap hari, terutama di musim dingin, saat pengoperasian baterai tidak optimal. Karena itu, truk listrik terbesar di dunia harus menghabiskan waktu singkat di pengisi daya setiap hari.

Perlu diperhatikan bahwa biaya eDumper kira-kira memakan 2,5 kali lipat dari truk sampah Komatsu 605-7 HD bertenaga diesel yang menjadikannya investasi kurang ideal bagi sebagian besar perusahaan.

Meski mengandalkan dump truck listrik belum hemat biaya, eDumper adalah bukti bahwa penggunaan listrik dibutuhkan kendaraan besar seperti kendaraan tambang.

Sumber: Oddity Central, Laporan: Rena Safira

3 dari 4 halaman

Ada Insentif Rp5 Triliun, Pemerintah Berharap Penjualan Mobil Listrik Tembus 400 Ribu Unit di 2025

Dream - Pemerintah berencana memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik sebesar Rp80 juta dan mobil listrik hybrid Rp40 juta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap insentif ini bisa mendorong penjualan mobil listrik hingga mencapai 400 ribu unit di tahun 2025 .

" Negara kompetitor kita paling dekat Thailand pun memberikan subsidi yang sama. Kita juga butuh market pengembangan pasar supaya jumlah mobil listrik itu bisa mencapai minimal 20 persen di tahun 2025 atau sejumlah 400.000 unit," ungkap Airlangga di Jakarta, dikutip Kamis, 22 Desember 2022.

Sambil Tunggu Insentif, Yuk Cek Dulu Kisaran Harga Motor Listrik Saat Ini

Pemberian insentif diberikan pemerintah lantaran harga mobil listrik 30 persen lebih mahal dibandingkan kendaraan konvensional yang masih menggunakan BBM. Namun Airlangga memastikan insentif yang akan diberikan kepada mobil listrik tidak sama dengan subsidi bahan bakar minyak (BBM). 

" Ini bukan subsidi tapi insentif, kita berikan dalam rupiah tertentu," ujarnya. 

Terkait besarannya, Kemenko Perekonomian masih akan berdikusi dengan Menteri Keuangan terkait pembagian nilai insentif yang totalnya mencapai Rp5 triliun.

" Nanti dibagi, motor berapa, mobil berapa, bus kita akan pertimbangkan juga," tambah Airlangga.

4 dari 4 halaman

Menurut Airlangga, insentif terkait mobil listrik sebetulnya dilakukan oleh semua negara. Kader Golkar ini juga menerangkan bahwa kunci energi transisi adalah berasal dari sektor otomotif.

" Karena kuncinya adalah energi transisi dan energi transisi pengguna yang terbesar adalah sektor otomotif dan sektor otomotif ini negara Eropa semuanya memberikan insentif dan insentif itu didesain ada caping price kendaraan," kata Airlangga.

Soal Subsidi Kendaraan Listrik Rp80 Juta, Menteri Bahlil: Belum Akurat

Selain insentif mobil listrik, pemerintah juga berencana memberikan untuk motor listrik baru sekitar Rp8 juta dan untuk motor listrik konversi mencapai Rp5 juta.

Pengalaman Berkendara dengan Mobil Listrik Jakarta-Bandung-Jakarta, Tanpa Perlu Charge Ulang© MEN

Namun demikian, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan belum ada keputusan mengenai pemberian insentif atau subsidi kendaraan listrik. Menurutnya, rencana tersebut masih terus dibahas pemerintah.

Pemerintah Bakal Beri Insentif Kendaraan Listrik Sampai Rp80 Juta, Ini Rinciannya

" Insentif mobil (listrik) belum ada (keputusan). Enggak ada pernyataan itu, belum ada," ungkapnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 20 Desember 2022.

Sumber: Merdeka.com

Beri Komentar