Mantan Wali Kota Teheran, Iran, Mohammad Ali Najafi (Aljazeera.com)
Dream - Politisi dan mantan Wakil Presiden Iran, Mohammad Ali Najafi, 67 tahun, ditahan kepolisian setempat. Dia diduga telah membunuh istrinya, Mitra Ostad, 35 tahun.
Penahanan terjadi pada Selasa, 28 Mei 2019. Keesokan harinya, Najafi menjalani sidang perdana pada pengadilan pidana.
Dikutip dari Aljazeera, Najafi ditahan ketika dia berjalan menuju Departemen Kepolisian Teheran untuk mengaku telah menembak Ostad. Kepolisian menyebut motif penembakan itu adalah persoalan rumah tangga.
Penahanan berlangsung beberapa jam setelah sejumlah kantor berita melaporkan, jasad Ostad ditemukan di kamar mandi di apartemennya di Teheran Utara. Tubuhnya mengalami lima luka tembak.
Satu peluru dilaporkan menembus dada. Sementara peluru lainnya mengenai lengan Ostad.
Ostad merupakan salah satu dari dua istri Najafi. Foto pernikahan kedua Najafi tersebar ke publik tahun lalu setelah dia mengundurkan diri dari jabatan Wali Kota.
Hal itu menimbulkan sejumlah kritik pada Najafi, meski hukum Iran membolehkan poligami.
Najafi bukan sosok politisi biasa. Dia pernah memegang sejumlah jabatan penting seperti Wali Kota Teheran, memimpin kementerian sains, dan edukasi serta sejumlah jabatan lainnya.
Dia menjadi target serangan kritik kelompok garis keras sejak menjabat sebagai Wali Kota Teheran.
Dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi, Najafi mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Dia mengaku kerap meminta cerai dengan Ostad namun istrinya itu selalu menolak.
" Istri kedua saya sering mengancam saya akan menghancurkan kehidupan istri pertama dan putri saya, lalu menghancurkan hidup saya dengan berselingkuh," kata Najafi.
Dia mengaku awalnya berniat menakut-nakuti istri keduanya dengan pistol. Tetapi, secara tidak sengaja dia menembakkan pistol itu setelah terlibat perkelahian dengan Ostad.
Wawancara Najafi dengan stasiun televisi Iran menimbulkan kemarahan publik. Mereka mengkritik stasiun televisi karena menayangkan wawancara atas kasus yang masih dalam tahapan penyidikan.
" Sama sekali tidak bisa dipercaya! Atas dasar apa, sebelum pengadilan digelar dan penyidikan dinyatakan lengkap, mereka mewawancarai terdakwa dan mempublikasikannya di media?" kritik jurnalis Iran, Moein Khazaeli. (ism)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya