Cerita Mushaf Kuno dari Madura, Ditulis Tangan di Atas Kuda

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 22 Mei 2018 08:29
Cerita Mushaf Kuno dari Madura, Ditulis Tangan di Atas Kuda
Mushaf tersebut hanya berisi 15 juz, tertulis di atas kertas kayu.

Dream - Di Pulau Madura, Jawa Timur, tepatnya di Desa Banraas Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tersimpan warisan khazanah Islam. Warisan itu berupa sebuah mushaf Alquran kuno.

Mushaf Alquran milik Kepala Dusun Kalompang, Salam, tertulis di atas kertas kayu. Konon, Alquran itu ditulis dengan tangan dalam waktu singkat oleh sosok yang diyakini bernama Kiai Si'im bin Sumati.

Kiai Si'im diyakini tinggal Pantai Ropet, ujung timur Pulau Giliyang. Dari tampilan fisiknya, mushaf tersebut diperkirakan ditulis antara 1672 Masehi hingga 1766 Masehi.

Menurut cerita yang beredar, Alquran tersebut ditulis oleh Kiai Si'im sembari menunggang kuda. Sang tokoh berharap bisa merampungkan tulisan Alquran genap 30 juz sembari berkeliling pulau.

Sayangnya, kuda yang ditunggangi Kiai Si'im sudah lebih dulu mencapai satu putaran berkeliling pulau. Alhasil, penulisan baru selesai 15 juz.

" Jadi, belum lengkap menulis Alquran 30 juz, kuda itu sudah temmo gellang (keliling pulau mencapai satu putaran)," ujar salah satu warga, Ahyak Ulumuddin, dikutip dari portalmadura.com.

Mushaf tersebut kini disimpan Tolak Ani, yang merupakan keturunan dari K Dulhaja. Sedangkan K Dulhaja sendiri merupakan keturunan Daeng Karaeng Masalle yang hidup mulai 1715 sampai 1793.

Daeng Karaeng Masalle lahir di Makassar. Pada 1766 datang ke Giliyang untuk menyebarkan Islam.

(Sah,Sumber: portalmadura.com)

Beri Komentar