Benda Langit Diduga Meteor Jatuh (Foto: Instagram @Ndorobeii)
Dream - Baru-baru ini beredar sebuah video burdarasi sekitar 1 menit, memperlihatkan benda langit yang diduga meteor jatuh di langit Kecamatan, Pangimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Video itu langsung viral di media sosial dan salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @ndorobeii, Selasa 17 Mei 2021. Akun tersebut juga memberi keterangan waktu terjadinya fenomena langka yakni Selasa, 21 Maret 2021 pukul 21: 15 WITA.
" Berdasarkan visual ini, dimungkinkan METEOR yang jatuh ke Bumi yaitu Fenomena Hujan Meteor Gamma Normid yang terjadi hingga 28 Maret 2021 mendatang," tulis keterangan video.
Dalam video nampak kilatan benda jatuh secara tiba-tiba muncul di langit malam yang gelap gurita. Setelah itu, kilatan nampak meledak di langit dan hilang begitu saja.
Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari pihak BMKG atau pihak terkait soal fenomena di langit Sulawesi Tengah itu.
Kata Netizen
Hingga kini, video itu semakin viral dan mendapat komentar darinetizen.
" Seperti petir," sahut netizen.
" Asteroid kah ???," tanya yang lain penasaran.
" Tanda puasa mau dekat," sahut lainnya.
" Bintang jatuh," duga netizen lain.
" Wah klo dapet serpihan meteor auto jd Sultan tuh ndoro," celetuk netizen lain.
View this post on Instagram
Dream - Para peneliti bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang turun ke Desa Astomulyo Dusun 5, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, memastikan bahwa batu yang jatuh di desa itu adalah meteor.
" Kita telah melihat batu yang jatuh ke rumah warga dan benar adanya batu tersebut adalah batu meteor, sebab ada unsur logam di sana," ujar Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Itera, Robiatul Muztaba, di Bandarlampung, Jumat 29 Januari 2021.
Ia menjelaskan, diketahuinya unsur logam dalam batu tersebut setelah dilakukan uji dengan menggunakan magnet.
" Kita tadi sudah uji menggunakan magnet dan benar meteor, untuk mengetahui unsur dan partikel lebih mendalam dari batu tersebut kita telah ambil sampel untuk dibawa ke laboratorium dengan memakan waktu sekitar seminggu pengujian," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pengujian mendalam dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan radioaktif yang ada dalam batu.
" Kandungan radioaktif akan kita teliti jangan sampai ada penyalahgunaan salah satunya dikonsumsi oleh masyarakat, dan Desa Astomulyo ini sangat beruntung karena mengalami fenomena jatuhnya meteor," ujarnya seperti dikutip Antara.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang dosen teknik geologi yang tergabung dalam peneliti Itera, Danni Gathot Harbowo.
" Menurut penuturan warga batu sempat dalam keadaan panas 15 menit usai ditemukan, jadi imbauan bagi masyarakat bila mengalami fenomena tersebut diharapkan jangan panik dan segera melaporkan ke peneliti terdekat," ujar Danni.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya efek tertentu akibat radioaktif yang ada dalam batu meteor.
" Batu harus kita lihat ada radioaktif atau tidak agar nanti diberi penanganan khusus, untuk batu meteor tersebut terlihat ada sisi warna hitam akibat pembakaran dan ada kandungan hidrat yang teroksidasi," katanya.
Sumber: liputan6.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR