Simulasi Penularan Virus Corona Saat Prasmanan. (Foto: WOB)
Dream - Salah satu aktivitas yang sering dilakukan sebagian orang di bulan Ramadhan adalah buka bersama di restoran dengan konsep makan prasmanan atau buffet.
Sayangnya, untuk tahun ini, kegiatan buka bersama dengan makan prasmanan ini mungkin sulit dilakukan akibat pembatasan sosial imbas dari pandemi Covid-19.
Tapi, pembatasan sosial ini mungkin ada hikmah tersendiri bagi warga Muslim yang sering makan prasmanan di restoran saat Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya.
Seorang pembawa acara televisi populer di jaringan televisi NHK Jepang melakukan percobaan sederhana tentang penularan virus corona di tempat umum.
Setelah konsultasi dengan para ahli yang tidak disebutkan namanya tentang penularan virus, dia membuat simulasi prasmanan di atas kapal pesiar.
Dalam simulasi itu, ada 10 orang tamu yang berkumpul dalam satu ruangan. Tangan salah satu dari mereka diberi cat fluorescent untuk mensimulasikan droplet batuk.
Setelah diberi cat fluorescent, dia dibiarkan berinteraksi dengan makanan dan orang-orang dalam ruangan tersebut.
Usai berinteraksi selama kurang lebih 30 menit, kru mematikan lampu. Perlu diingat bahwa cat fluorescent akan menyala dalam kondisi gelap.
Hasilnya sungguh mengejutkan. Sebagian besar permukaan, mulai dari peralatan makan hingga meja dan tangan peserta lainnya, menyala akibat terkena cat fluorescent.
Hal ini menunjukkan bahwa 'droplet batuk' di tangan salah satu peserta dapat dengan mudah 'menular' ke yang lainnya.
Dengan hasil percobaan yang sederhana namun efektif ini, kita mungkin sebaiknya menghindari pergi ke undangan buka bersama di tempat umum untuk sementara waktu.
Sumber: World of Buzz
Pembawa acara di Jepang melakukan ekperimen tentang betapa cepatnya virus corona menular saat digelar prasmanan di kapal pesiar.
NHK conducted an experiment to see how germs spread at a cruise buffet.
They applied fluorescent paint to the hands of 1 person and then had a group of 10 people dine.
In 30 min the paint had transferred to every individual and was on the faces of 3.
pic.twitter.com/1Ieb9ffehp— Spoon & Tamago (@Johnny_suputama)May 8, 2020
Dream - Beberapa negara mulai melonggarkan pembatasan sosial yang sebelumnya diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona baru yang jadi penyebab Covid-19.
Meski sudah mulai bisa kembali ke kehidupan normal, mungkin perlu diingat bahwa segala sesuatunya tidak akan sama seperti sebelumnya.
Dengan Covid-19 masih dapat menyebar di tengah masyarakat, warga tetap dihimbau untuk mempertahankan norma dan kebisaan baru.
Beberapa norma dan kebiasaan baru itu adalah menghindari pertemuan besar, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga jarak antara satu sama lain.
Tetapi satu keluarga di Bahrain ini mengabaikan langkah-langkah pencegahan penting tersebut sehingga mereka harus menerima akibatnya.
Halaman situs Gulf News melaporkan kurang lebih 16 orang dalam sebuah keluarga di Bahrain dinyatakan positif Covid-19 setelah mengadakan acara buka bersama.
Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Bahrain, Dr Noor Hisham Abdullah, keluarga tersebut mengadakan buka puasa bersama pada Sabtu, 9 Mei 2020 lalu.
Mereka melanggar aturan yang melarang orang berkumpul dalam jumlah besar. Anggota keluarga tersebut juga tidak memakai masker dan tidak menerapkan social distancing saat menggelar acara buka puasa bersama itu.
Akibatnya, salah satu dari anggota keluarga yang terinfeksi virus corona yang menghadiri buka puasa itu menyebarkan virus kepada orang tua, saudara kandung, dan juga anak-anak.
Dalam laporannya, Dr Noor Hisham mengatakan sebanyak 16 anggota dari keluarga tersebut telah tertular virus corona baru.
(Sah, Sumber: World of Buzz)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya