Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka
Dream - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengaku geram dengan ulah seorang sopir bus Batik Solo Trans (BST) yang mengirimkan pesan 'mesra' ke penumpang. Percakapan tersebut sempat tersebar di media sosial.
" Ini memalukan, saya yang malu," ujar Gibran.
Gibran menyayangkan sanksi yang diberikan manajemen BST yang terlalu ringan yaitu dengan skorsing selama tiga hari. Dia menilai seharusnya sanksi yang dijatuhkan adalah pemecatan.
" Seharusnya sopir dipecat, karena kasus itu termasuk pelecehan verbal," kata dia.
Menurut Gibran, dari laporan yang dia terima, kasus ini tidak hanya dialami satu satu korban. Sudah ada beberapa korban mengalami hal serupa dari sopir yang bersangkutan sehingga sanksi yang diberikan harus tegas.
" Ngopo (kenapa) hanya skorsing tiga hari, langsung pecat saja," kata dia.
Gibran juga menyatakan akan mendatangi kantor manajemen BST terkait sanksi tersebut. Dia pun menilai manajemen sudah sembarangan menjatuhkan sanksi.
" Nggak bisa kayak gitu, itu ngawur. Mek tak parani kantore (akan saya datangi kantornya)," ucap dia.
Selanjutnya, Gibran mengapresiasi korban yang berani buka suara. Dia menyatakan tidak mudah bagi para korban untuk bersuara terkait dugaan pelecehan yang mereka alami.
" Silakan kalau ada korban lain yang merasakan hal serupa, laporkan saja dan kita kalau ada laporan tindakannya juga cepat," ucap dia.
Terkait kejadian ini, Gibran menilai perlu ada evaluasi terhadap manajemen BST. Dia pun menyatakan pengelola tidak profesional lantaran tidak bertindak padahal kasus pelecehan sudah sering terjadi.
" Itu nek ra (kalau tidak ) viral mereka tidak bertindak, harus ada evaluasi dan ini pastinya sangat merugikan banyak pihak termasuk BST sendiri," kata dia.
Kasus dugaan pelecehan ini terkuak setelah tangkapan layar percakapan sopir BST dengan salah satu penumpang tersebar di media sosial. Dalam tangkapan layar itu, sopir menyapa dengan kata-kata mesra kepada penumpang wanita.
Sopir tersebut bahkan sampai meminta foto penumpang. Permintaan tersebut kemudian ditolak.
Dalam sebuah unggahan di Twitter, penumpang mengaku bertemu dengan sopir itu ketika naik BST di depan Solo Paragon Mall. Saat bertemu, sopir meminta nomor WA dengan alasan akan memberikan jadwal kedatangan BST, dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet
