Viral! Tiket Tertulis Nomor 35, Tapi Kursi Lion Air Hanya Sampai 34

Reporter : Eko Huda S
Selasa, 25 September 2018 10:00
Viral! Tiket Tertulis Nomor 35, Tapi Kursi Lion Air Hanya Sampai 34
Penumpang Lion Air merasa kesal karena tidak mendapat perlakuan yang menyenangkan. Dia menulis surat etrbuka di sosial media.

Dream - Kejadian tidak menyenangkan dialami oleh penumpang pesawat Lion Air, Satwika Ika. Karena pengalaman pada 16 September 2018 itu, Ika menuliskan surat terbuka melalui akun Facebook.

“ Bukan, bukan soal delay berjam-jam. Kalau itu sudah menjadi rahasia umum dan tak bisa dibilang aneh lagi,” tulis Ika.

“ Kali ini saya mengalami naik pesawat, tapi nomor kursinya tidak ada!,” tambah dia.

Hari itu, Ika hendak terbang dari Palembang, Sumatera Selatan, ke Jakarta. Dia mengambil jam penerbangan pagi. Malam harinya, Ika melakukan check in online. Dia mendapat nomor kursi 35F.

Namun dia terkejut saat naik pesawat keesokan harinya. Sebab, di pesawat itu nomor kursi yang tersedia hanya sampai 34 saja. Sementara, nomor kursi Ika 35. “ Terus, saya duduk di mana dong? Lesehan deket toilet?”

1 dari 7 halaman

Pramugari Tak Ramah

Ika merasa kembali apes karena pramugari pesawat itu kurang ramah. Dia menilai dua pramugrari yang bertugas kala itu kurang mengerti sopan santun.

“ Saya tanya baik-baik apakah saya berada di pesawat yang benar sesuai dengan tiket. Pramugari bilang, benar,” tulis dia.

Ika kembali bertanya, tentang tempat duduk. Dia mendapat nomor kursi 35 padahal hanya tersedia hingga deret 34. “ Standby saja dulu. Nanti dijamin pasti dapat kursi,” Ika menirukan jawaban pramugari.

Merasa kesal, Ika mengeraskan suaranya dan bertanya, “ Maksudnya standby gimana nih Mbak.”.

Sang pramugari menyuruh Ika menunggu di bagian belakang kabin. Dan, Ika menuruti perintah itu. “ Saya mundur ke belakang dekat toilet dan berdiri di sana tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.”

Kebetulan, lanjut Ika, di sebelahnya berdiri seorang pramugari lain. Namanya Sherryl. Ika kembali mengajukan pertanyaan. “ Mbak, kok bisa ya kursinya cuma sampai 34 sedangkan saya nomor 35?”

2 dari 7 halaman

Kembali Terusir dari Kursi

Dan, sang pramugari pun menjelaskan bahwa konfigurasi saat Ika check in itu menggunakan pesawat yang lebih besar. Sementara, pesawat yang tersedia kala itu ukurannya lebih kecil.

“ Terus saya duduk di mana Mbak?” tanya Ika kepada pramugari yang tidak menyampaikan kata maaf itu.

Ika pun mendapat jawaban, “ Duduk di kursi kosong aja dulu.”

Lagi-lagi Ika mengikuti arahan pramugari. Dia duduk di kursi kosong nomor 34 dekat jendela. Tapi, belum sampai lima menit, pemilik kursi itu datang. “ Pramugari yang tadi nyuruh saya duduk, berbalik mengusir saya.”

Ika tetap mengikuti perintah sang pramugari. Dia kembali bertanya harus duduk di mana. Pramugari pun kembalu menjawab, “ Duduk aja dulu di kursi kosong yang lain.”

Mendapat jawaban itu, Ika mulai habis kesabaran. “ Kalau saya duduk di kursi lain, terus yang punya kursi datang lagi, saya harus berdiri lagi dong? Mau sampai berapa kali saya diri-duduk-diri-duduk?”

Namun, pramugari itu malah membalasnya dengan nada tinggi. “ Iya, duduk aja dulu. Nanti juga pasti dapat kursi. Ini kan pakainya pesawat kecil. Mbak check in dengan konfigurasi pesawat besar.”

Ika pun menjelaskan itu bukan kesalahannya. Kepada pramugari itu dia menyampaikan keheranannya naik pesawat tapi tidak dapat kursi. “ Kayak naik angkot aja,” saya balas dengan nada tinggi juga.

Mendengar nada Ika mulai meninggi, penumpang lain pun mulai menoleh. “ Iya, duduk aja dulu. Nanti juga dapat kursi,” jawab pramugari itu dengan muka terlihat kesal.

3 dari 7 halaman

Pesawat Apa Kopaja?

Kali ini, Ika tidak mau menuruti perintah pramugari. Dia tidak mau duduk sebelum jelas posisi kursinya. Ika tak mau mendapat kursi sisa. “ Saya mau dapat kursi di dekat jendela sesuai saat check in,” kata Ika.

Ika dan pramugari itu akirnya sama-sama berdiri di ruang paling belakang. Di sanalah dia melihat penumpang satu persatu duduk di kursi masing-masing. Sesuai nomor kursinya. “ Sementara saya tetap berdiri menunggu.”

Si pramugari tak lagi mau bicara. Dengan nada kesal, dia menyuruh temannya memanggil staff ground untuk mengurus Ika. Tak lama kemudian staf lelaki itu datang. Staf itu bilang, “ Duduk saja di bangku yang kosong.”

Karena tak dapat kejelasan, Ika bertanya, kursi mana yang dimaksud. “ Bangku kosong itu yang mana maksudnya? Tunjukkin dong ke saya. Jangan saya disuruh nyari-nyari sendiri. Emangnya Kopaja apa?”

Ika akhirnya mengikuti petugas itu. Dia diberi kursi di dekat jendela. Dia tak lagi ingat kursi nomor berapa. Akhirnya Ika mendapat tempat duduk. “ Untung ada, kalau full gimana ya?” tulis Ika.

4 dari 7 halaman

Drama Belum Berakhir

Namun, drama belum berakhir. Menurut Ika, ada pasangan suami istri yang membawa anak, bernasib sama dengannya. Terjadi perdebatan. Akhirnya petugas mengarahkan penumpang itu ke depan. “ Saya tidak tahu lagi kelanjutannya. Sudah lelah jiwa.”

Melalui surat terbuka itu, Ika menyampaikan kepada manajemen Lion Air bahwa sampai turun dari pesawat kru maskapai berlogo kepala singa itu tak sekecap pun mengucap permohonan maaf.

“ Bahkan ketika turun, saya melewati dua pramugari dan mereka sedang asyik ngobrol bisik-bisik gitu,” tulis Ika.

Sebagai peenumpang, Ika mengaku sangat kesal. Dia merasa dibohongi dan direpotkan dengan kesalahan internal perusahaan Lion Air. Dia bertanya, apakah uurusan manifest penumpang sesederhana itu.

“ Apakah dengan memberi kursi sisa lalu persoalan selesai?” tanya Ika.

Dia juga mempertanyakan sikap para pramugari di dalam pesawat tersebut. “ Apakah dua pramugari Anda tidak dididik bagaimana cara memperlakukan penumpang dengan baik?”

5 dari 7 halaman

Lion Air Minta Maaf

Mendapat surat terbuka itu, manajemen Lion Air membalasnya. Lion Air membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Mereka meminta maaf kepada Ika. Menurut penjelasan Lion Air, penerbangan dengan kode JT-1341 itu harusnya menggunakan Boeing 737-900ER dengan kapasitas 215 kursi dengan nomor hingga 39.

Namun karena alasan rotasi yang berpotensi menyebabkan keterlambatan penerbangan, pesawat itu harus ditukar dengan Boeing 737-800NG yang berkapasitas 189 penumpang dengan nomor baris kursi hanya sampai 34.

" Alasan penggantian pesawat dilakukan secara mendadak karena operasional, yang bertujuan untuk menjamin keselamatan penerbangan dan ketepatan waktu terbang. Dalam kondisi saat penggantian pesawat sebagian besar penumpang sudah melakukan check in," kata Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Menurut Danang, pesawat Lion Air JT-1341 lepas landas sesuai ajdwal dari palembang, yaitu pukul 07.05 WIB. " Lion Air mengucapkan terima kasih atas laporan yang disampaikan. Kejadian ini akan dipergunakan sebagai bahan evaluasi dan rekomendasi operasional Lion Air ke depannya sejalan meningkatnya kualitas layanan," tambah Danang.

6 dari 7 halaman

Unggahan Lengkap Ika

7 dari 7 halaman

Ika Unggah Balasan Lion Air

Beri Komentar