Dream - Masyarakat dihebohkan dengan video yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato dengan bahasa Mandarin yang viral di media sosial.
Dalam video itu, Jokowi seolah sangat fasih berbicara bahasa Mandarin.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan keterangan bahwa video Jokowi pidato bahasa Mandarin itu adalah disinformasi.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menerangkan bahwa video Jokowi pidato bahasa Mandarin itu merupakan hasil suntingan alias editan yang menyesatkan.
Ia menegaskan, berdasarkan penelusuran yang dilakukan pihaknya soal video Jokowi pidato bahasa Mandarin adalah disinformasi.
Pria yang akrab disapa Semmy itu menjelaskan, berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh tim AIS Kominfo menemukan kesamaan dengan video yang diunggah oleh kanal YouTube The U.S. - Indonesia Society (USINDO) pada 13 November 2015 lalu.
Semmy menjelaskan, dalam video yang sebenarnya, Presiden Joko Widodo tidak menggunakan bahasa Mandarin saat pidato.
Namun menggunakan bahasa Inggris seperti yang terlihat di tautan https://usindo.org/gala/dinner-in-honor-of-president-joko-widodo/.
“Oleh karenanya, ini adalah bentuk disinformasi,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat dimanipulasi.
Bahkan ia mengingatkan agar tidak ikut menyebarluaskan konten hoaks atau disinformasi dalam bentuk apapun melalui platform digital.