Ilustrasi Bentuk Otak Manusia. (Foto: Unsplash)
Dream - Manusia diberi anugerah berupa akal. Dengan mengolah akalnya, manusia mampu menciptakan hal-hal luar biasa yang sebelumnya dianggap tak mungkin bisa terjadi.
Salah satunya yang dilakukan para ilmuwan dari Rumah Sakit Universitas Dusseldorf di Jerman berikut ini.
Dalam sebuah makalah, para ilmuwan mengklaim bahwa mereka mampu menumbuhkan 'otak mini' di lingkungan laboratorium.
Penasaran bagaimana para ilmuwan bisa menciptakan otak mini tersebut? Simak penjelasan berikut.
Otak mini ini dikembangkan oleh ilmuwan Jerman dari sel punca yang terdapat pada otak manusia betulan.
Berbentuk menyerupai otak manusia, otak mini tersebut bahkan mampu menumbuhkan dua optic cup seperti yang ada pada mata.
Pembentukan dua optic cup tersebut bahkan mirip dengan bagaimana mata berkembang pada embrio manusia.
Meskipun otak dan 'matanya' ini terbilang primitif dibandingkan dengan otak sungguhan, namun penelitian ini sangat berarti bagi dunia ilmiah.
" Otak mini dan fitur mata tersebut bisa membantu para ilmuwan dalam memahami 'interaksi otak dan mata' selama janin berkembang dalam perut," jelas ahli syaraf Jay Gopalakrishnan dari Rumah Sakit Universitas Dusseldorf.
Selain itu, struktur mirip mata pada otak mini tersebut bisa membantu dokter memahami kelainan retina kongenital.
Otak mini tersebut juga bisa digunakan untuk menciptakan sel retina yang akan memenuhi kebutuhan spesifik pasien dan membantu dalam terapi transplantasi mata.
Untuk menciptakan otak mini ini, para ilmuwan memakai teknik cetak organoid tiga dimensi sehingga terlihat seperti otak asli.
Organoid adalah versi miniatur sederhana dari sebuah organ, yang diproduksi di laboratorium dan memiliki bentuk tiga dimensi dengan anatomi yang mirip organ sungguhan.
Organoid otak mini ini dibuat dari sel-sel yang berasal di dalam otak manusia dewasa yang sebenarnya.
Sel-sel otak tersebut kemudian direkayasa ulang menjadi sel punca yang dapat tumbuh menjadi beberapa jenis jaringan.
Meski bentuknya mirip otak sungguhan, otak mini ini tidak memiliki pikiran, emosi, dan kesadaran.
Otak mini ini hanya digunakan dalam setting penelitian karena otak manusia hidup tidak akan bertahan lama.
Dengan bentuknya yang aneh, otak mini dengan mata ini diharapkan bisa menyelamatkan ribuan orang yang mengalami masalah mata di masa depan.
Sumber: Indian Times
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media