Singapura (Shutterstock.com)
Dream - Singapura dan Malaysia sepakat membuka kembali perbatasan pada 20 Agustus 2020 setelah ditutup lebih dari 4 bulan akibat pandemi Covid-19. Meski demikian, izin melintas tidak diberikan bebas seperti kondisi normal.
Kedua negara ini tengah menyiapkan dua skema perizinan yang hanya akan diberlakukan bagi pengusaha dan penduduk. Dua skema tersebut yaitu Jalur Hijau Resiprokal dan Pengaturan Komuter Berkala.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan dan Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein menggelar konferensi pers bersama usai membicarakan hal ini pada Selasa kemarin.
Disepakati Jalur Hijau Resiprokal membolehkan perjalanan melintasi Singapura dan Malaysia untuk urusan bisnis dan kedinasan. Setiap orang diharuskan patuh pada aturan pencegahan Covid-19 dan kriteria kesehatan masyarakat yang telah disepakati termasuk lolos tes usap, seperti dilaporkan Channel News Asia.
Orang yang akan bepergian lintas dua negara tersebut diwajibkan menyerahkan rencana perjalanan terkontrol kepada negara tujuan dan mengikutinya. Mereka tidak boleh mengubah rencana di tengah perjalanan.
Sedangkan Pengaturan Komuter Berkala membolehkan penduduk Singapura dan Malaysia yang mengantongi izin imigrasi jangka panjang masuk ke wilayah dua negara tersebut. Selama kepentingannya untuk bisnis dan bekerja.
Traveler yang masuk dengan jalur ini diharuskan tinggal sekurang-kurangnya selama tiga bulan berturut-turut di negara tempat bekerja. Kurang dari waktu tersebut, mereka tidak dibolehkan pulang ke negara asal dalam rangka cuti kerja.
Ketika traveler bisa pulang ke negara asal, mereka bisa kembali ke negara tempat bekerjanya selama tiga bulan ke depan. Traveler tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
" Malaysia dan Singapura juga sepakat mengembangkan skema lain yang tepat untuk pergerakan perlintasan batas orang, termasuk komuter yang keluar masuk kedua negara sehari-hari untuk tujuan bekerja dari kedua negara, sementara mempertimbangkan setiap protokol kesehatan yang diminta dan sumber daya medis yang tersedia di kedua negara untuk menjamin keamanan warga negara kedua belah pihak," demikian pernyataan bersama kedua negara.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media