Bunga Sakura di Jepang Mekar Lebih Awal Tahun Ini, Kok Bisa?

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 2 April 2021 18:41
Bunga Sakura di Jepang Mekar Lebih Awal Tahun Ini, Kok Bisa?
Kejadian ini baru pertama kali terjadi sejak berabad-abad lalu.

Dream - Mekarnya bunga sakura di Jepang selalu menjadi daya tarik musim semi yang banyak dinanti banyak orang. Tetapi yang mengejutkan, setelah berabad-abad, bunga ini mekar lebih awal.

Dikutip dari Lonely Planet, sejumlah ahli menyebut hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan iklim. Cuaca yang lebih hangat di Jepang membuat bunga-bunga di kota Kyoto mekar lebih awal dan mencapai puncaknya pada tanggal 26 Maret.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Yasuyuki Aono di Universitas Prefektur Osaka, waktu ini merupakan tanggal paling awal yang pernah ada menurut pencatatan sejak tahun 812 M dalam dokumen dan buku harian istana kekaisaran.

Setiap tahun, Badan Meteorologi Jepang memperbarui ramalan Bunga Sakura serta memperkirakan tanggal berkuncup dan mekarnya pohon Someiyoshino di sekitar 1.000 lokasi pengamatan.

Tanggal mekarnya bunga sakura diketahui dari pola suhu musim gugur tahun sebelumnya. Daun pada pohon sakura biasanya akan mengeluarkan hormon untuk mencegah berbunga lebih awal, tetapi kondisi cuaca juga dapat mempengaruhi proses ini dan membuatnya mekar lebih awal.

 

1 dari 1 halaman

Penyebab Mekar Lebih Awal

Penyebab Mekar Lebih Awal © Bunga Sakura mekar (Shutterstock.com)

Benjamin Cook yang merupakan seorang asisten ilmuwan peneliti di Institut Bumi di Universitas Columbia menyatakan penyebab lebih awal mekarnya bunga sakura di Kyoto setelah 200 tahun tersebut disebabkan oleh dua hal.

" Yang pertama adalah perubahan iklim dari pembakaran bahan bakar fosil, yang umumnya dapat membuat seluruh dunia segalanya terasa lebih hangat. Yang kedua adalah efek pulau panas perkotaan yang meningkat,terkait dengan peningkatan urbanisasi di Kyoto, yang juga membuat suhu lokal menjadi lebih hangat," ujar Cook.

Karena mengagumi Sakura adalah kebiasaan orang Jepang, pemerintah di Tokyo dan prefektur sekitarnya menjadi khawatir akan potensi kerumunan orang untuk melihat sakura. Mereka mendesak warga untuk berhati-hati karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Laporan: Yuni Puspita Dewi

Beri Komentar