Gunung Agung Menyemburkan Abu Vulkanik (Foto: Instagram/@bali_blessing_cards)
Dream - Gunung Agung terus mengeluarkan semburan abu vulkanik. Lantas, kini aman tidak ya jika ke Bali? Pertanyaan inilah yang banyak muncul di kalangan wisatawan.
Kondisi Gunung Agung sendiri sudah dinaikkan statusnya dari Siaga menjadi Awas. Dikutip dari Merdeka.com, dampak semburan abu vulkanik Gunung Agung sudah memenuhi ruang udara jalur penerbangan.
Situasi ini pun membuat pihak otoritas Bandara Internasional Ngurah Rai mengambil tindakan menutup aktivitas penerbangan. Dimulai dari Senin, 27 November 2017 pukul 07.00 WITA, Bandara Ngurah Rai ditutup selama 24 jam.
Akibatnya sebanyak 445 penerbangan tertunda. Terkait hal ini, Communication and Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim menjelaskan, dari 445 penerbangan terinci ada 196 pembatalan penerbangan di Internasional.
" Untuk penerbangan khusus domestik ada 249 pembatalan. Kedatangan untuk internasional ada 97 dan 99 keberangkatan," kata Arie.
Ia menambahkan, khusus domestik ada 124 kedatangan dan 125 pesawat pembatalan keberangkatan. Khusus jumlah calon penumpang yang harus menunda keberangkatannya hingga kini belum bisa ditotal secara keseluruhan.
Namun diprediksi jika dilihat dari jumlah pesawat yang terjadi pembatalan, diprediksi ada lebih dari 60.000 calon penumpang.
" Jumlah penumpang masih belum seluruhya terlaporkan dari masing-masing airline. Perkiraan mencapai 60 ribu calon penumpang," paparnya.
Pantauan di lokasi bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, kepadatan penumpang terjadi sejak pagi hari baik di terminal Internasional maupun Domestik. Mereka yang harusnya berangkat pagi hari ini banyak yang belum tahu adanya informasi penutupan bandara hingga besok, Selasa 28 November.
(Sumber: merdeka.com)
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!

Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
