Gunung-Gunung yang Diabadikan dalam Nama Kereta Api Indonesia

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 25 November 2022 09:12
Gunung-Gunung yang Diabadikan dalam Nama Kereta Api Indonesia
Gunung-gunung apa aja sih, yang namanya dipakai sebagai nama kereta api?

Dream - Indonesia lekat dengan sebutan negara “ Cincin Api” karena menjadi salah satu wilayah yang dilewati rangkaian gunung berapi. Menariknya, banyak nama gunung-gunung yang dijadikan sebagai nama kereta api di Jawa dan Sumatera.

Selain nama satwa mitologi, PT Kereta Api Indonesia juga turut mengabadikan gunung-gunung indah dalam armadanya, seperti Bromo yang terkenal akan kemegahan sekaligus kecantikannya, hingga gunung Rajabasa di Lampung. 

“ Selain diambil dari nama-nama satwa mitologi, penamaan kereta api juga diambil dari nama-nama gunung yang ada di Nusantara loh,” demikian keterangan Instagram resmi KAI @kai121_.

Berikut ini daftar gunung yang diabadikan dalam nama kereta api di Indonesia.

1 dari 7 halaman

KA Pangrango (Bogor - Sukabumi PP)

Pernahkah kamu mendengar Gunung Pangrango yang terletak di Jawa Barat? Gunung dengan ketinggian 3.019 mdpl ini menjadi nama KA Pangrango jalur Bogor - Sukabumi.

Puncaknya dinamakan puncak Mandalawangi yang juga merupakan titik pertemuan batas tiga kabupaten yaitu Bogor, Vianjur, dan Sukabumi. 

2 dari 7 halaman

KA Argo Sindoro (Semarang Tawang - Gambir PP)

Kemudian ada Gunung Sindoro yang dijadikan nama KA eksekutif dengan jalur Semarang Tawang - Gambir yang diresmikan pada 17 Maret 2007. 

Gunung Sindoro merupakan gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah dan memiliki ketinggian puncak 3.136 mdpl. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing.

Menilik sejarahnya, Sindoro sendiri berasal dari bahasa Sansekerta " Sundara" yang berarti indah. 

3 dari 7 halaman

KA Ciremai (Bandung - Semarang Tawang PP)

Gunung tertinggi di Jawa Barat, Ciremai menjadi nama KA Ciremai, yang memiliki ketinggian 3.078 mdpl. 

KAI mengambil namanya sebagai KA kelas campuran ekonomi dan eksekutif jalur Bandung - Semarang Tawang yang beroperasi pertama kali pada 28 September 2013.

4 dari 7 halaman

KA Argo Bromo Anggrek (Surabaya Pasarturi - Gambir PP)

Selanjutnya ada Gunung Bromo yang pastinya sudah familiar di telinga dengan wisata hitsnya, menjadi nama KA Argo Bromo Anggrek.

Gunung ini menjadi nama KA eksekutif jalur Surabaya Pasarturi - Gambir yang dioperasikan pertama kali pada 24 September 1997. Gerbong keretanya dijuluki sebagai " Raja" di lintas Utara.

Gunung Bromo terletak di tengah dataran yang disebut " Lautan Pasir" . Dalam bahasa Jawa disebut Segara Wedi, sebuah cagar alam yang telah dilindungi sejak 1919. Nama Bromo sendiri berasal dari pengucapan Jawa Brahma, yaitu dewa penciptaan Hindu.  

 

5 dari 7 halaman

KA Argo Lawu (Solo Balapan - Gambir PP)

Gunung Lawu diabadikan menjadi nama KA eksekutif jalur Solo Balapan - Gambir yang diluncurkan pada 21 September 1996 dan menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki KAI.

Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, memiliki tiga puncak yakni Hargo Dalem, Hargo Dumilimg dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.

Gunung Lawu merupakan rumah Dewa Parwatarajadewa yang juga disebut Hyang Girinatha dalam naskah Serat Centhini.

 

6 dari 7 halaman

Selain lima gunung tersebut adapula KA Cikuray perjalanan Garut - Pasar Senen PP yang diambil dari nama Gunung Cikuray, KA Argo Wilis yang terinspirasi dari Gunung Wilis untuk perjalanan Surabaya Gubeng - Bandung PP.

Kemudian KA Argo Muria yang mengantarkan penumpang dari Semarang Tawang - Gambir PP yang diambil dari nama Gunung Muria, lalu ada KA Rajabasa yang terinspirasi dari nama Gunung Rajabasa untuk perjalanan Tanjungkarang - Kertapati PP.

Laporan: Rena Safira

Beri Komentar