Mengejutkan! Begini Wujud Pemukiman Kumuh di Dubai

Reporter : Puri Yuanita
Jumat, 24 Juni 2016 07:10
Mengejutkan! Begini Wujud Pemukiman Kumuh di Dubai
Tak banyak orang tahu jika di Dubai terdapat sebuah kamp pemukiman yang padat dan kumuh.

Dream - Dubai identik dengan kemewahan. Seolah tak ada kesenjangan sosial di kota ini. Bangunan-bangunan mewah menjulang, mobil-mobil berharga miliaran, dan gaya hidup bergelimang harta seolah sudah menjadi hal biasa bagi masyarakatnya.

Namun di balik gemerlap Kota Dubai, siapa mengira jika di sini juga terdapat pemukiman kumuh. Ya, tak sesempurna yang dibayangkan, Dubai memiliki sisi gelap layaknya kota-kota lain di dunia.

Tak banyak orang tahu jika di Dubai terdapat sebuah kamp pemukiman yang padat dan kumuh. Dilansir dari BBC News, salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Dubai, Arabtec, membangun sebuah kamp yang dihuni oleh para pekerja migran.

Kondisi kamp ini sangat memprihatinkan. " Jamban begitu kotor sehingga kami tidak bisa menggunakannya. Kami sangat jijik. Jalan-jalan penuh dengan sampah dan tergenang air. Hidup dan bergerak di sini adalah masalah besar. Kami sangat menderita," ujar salah seorang pekerja yang identitasnya dirahasiakan.

Di dalam kawasan ini, bau limbah mentah akan sangat terasa. Sebab, limbah telah bocor di seluruh kamp dan para pekerja harus membuat jalan menggunakan batu-batu untuk menyeberang ke blok hunian mereka. Satu blok toilet yang ada di sana tidak memiliki pasokan air dan kakusnya pun penuh dengan tumpukan feses.

Dilaporkan, satu bulan sebelumnya pihak berwenang Dubai telah mengeluarkan peringatan bahwa situasi limbah di lokasi tersebut sudah kritis. Arabtec pun telah didenda sebesar 10.000 dirham karena membiarkan limbah meluap hingga ke tempat hunian para pekerja.

Pihak berwenang Dubai juga melaporkan bahwa kamp itu penuh sesak dengan 7.500 buruh yang berbagi 1.248 kamar dengan ventilasi yang buruk. Namun karena terhimpit kesulitan ekonomi, para pekerja migran terpaksa bertahan di tempat itu.

" Mereka mengatakan, sekarang Anda sudah datang, Anda tinggal di sini dan bekerja. Jika kami menemukan kesalahan apapun dalam pekerjaan Anda, kami akan mengembalikan ke Bangladesh dan tidak akan lagi memakai Anda," kata seorang pekerja Arabtec.

Para pekerja imigran ini dibayar 140 Euro per bulan untuk durasi kerja 6 hari seminggu. Mereka mengaku, tidak menceritakan situasi yang sebenarnya pada keluarga di rumah.

" Kami belum memberitahu mereka karena jika kita lakukan, istri-istri dan anak-anak kami akan mulai bersedih."

Terkait kondisi ini, pemerintah Dubai mengatakan, akan melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kondisi kehidupan pekerja migran dan memberikan denda pada perusahaan yang memberikan akomodasi di bawah standar.

Beri Komentar