Ilustrasi Menulis/Shutterstock
Dream - Sisi negatif dari zaman yang serba modern dan digital sekarang ini berdampak kepada menurunnya minat baca dan tulis anak. Kondisi ini berbeda dibandingkan satu dekada lalu. Kalangan anak-anak dan remaja masih menikmati hiburannya melalui bacaan seperti komik, majalah dan koran.
Kini semua telah berubah. Teknologi membuai anak-anak dengan kecanggihannya sehingga aktivitas membaca secara fisik melalui sebuah buku atau kegiatan menulis dengan alat tulis menjadi hal yang cukup langka.
Dengan kemudahannya dan grafis yang lebih menarik perhatian, anak-anak memilih untuk mencari gawai kesayangannya saat ingin menemukan informasi atau pengetahuan baru. Hampir seluruh aktivitas seperti mendengarkan musik atau berbincang dengan rekan bermain dilakukan secara virtual.

Melihat hal ini, Lala Elmira, seorang dosen Bahasa Inggris di Universitas Indonesia, mendirikan komunitas One Day To Write (ODTW).
Selain untuk meningkatkan minat menulis anak-anak, ada juga kelas untuk remaja serta orang dewasa yang dibuat ODTW.
Lala menjelaskan banyak masyarakat tak menyadari jika aktivitas menulis memiliki banyak manfaat salah satunya terapi penyembuhan.
“ Manfaat dari menulis bukan hanya menyalurkan ekspresi tapi kita juga bisa mendapatkan healing dari kegiatan tersebut, Jadi InsyaAllah ketika menulis kita bisa mendetox secara alami,” ujar Lala Elmira, selaku Founder ODTW pada Kamis, 27 Agustus 2020 di #NgobrasDream.
Berkesempatan mengobrol dengan Lala membicarakan tentang menulis di era digital, kemarin. Buat Sahabat Dream yang ketinggalan obrolan kami, bisa langsung saja kepoin IGTVnya Dream.co.id berikut ini.
View this post on Instagram
Dream - Umar Syarief, salah satu atlet karate kebanggaan Indonesia, sukses mempersembahkan prestasi. Sejumlah medali dalam kejuaraan nasional dan internasional berhasil dia koleksi.
Medali-medali yang ia dapatkan tercatat sejak 1997 sampai 2010. Saat ini Umar menetap di Swiss dan menjadi seorang Master Trainer Strong Nation.
Meski telah pensiun sebagai atlet Indonesia, Umar terus menunjukkan pengabdiannya untuk Indonesia dengan cara menjadi pelatih tim nasional karate Tanah Air.
© © Umar Syarief
Tinggal di Swiss tak menghalanginya untuk tetap konsisten melatih para atlet Indonesia meski memiliki zona waktu berbeda jauh.
Sejak 2017, ia berinisiatif menjadikan strong nation sebagai salah satu program latihan inti tim nasional ketika berlatih untuk SEA Games.
“ Saya memasukan Strong Nation untuk pelatihan rutin tim nasional, supaya mereka mendapat variasi agar atlitnya tidak jenuh karena kalau sudah jenuh bahaya membuat kita gampang cidera, dan kelelahan,” ujar Umar Syarief.
Simak obrolan santai kami bersama Umar Syarief lengkapnya di Instagram TV berikut ini.
View this post on Instagram
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari