Prancis (Shutterstock.com)
Dream - Prancis mulai melakukan uji coba penggunaan digital health pass pekan ini. Hal ini menjadikan Prancis sebagai negara pertama yang memberlakukan digital health pass sebagai syarat perjalanan.
Digital health pass diyakini sebagai salah satu cara untuk memulihkan kembali perjalanan internasional yang sempat lumpuh karena pandemi Covid-19. Ini menjadi inovasi sejumlah negara dan Prancis telah mendahului mereka.
Sebagai awalan, health pass diujicobakan pada penerbangan ke Corsica, wilayah Prancis di Mediterania. Ke depan diharapkan akan diperluas dengan menyertakan sertifikat vaksinasi pada 29 April 2021.
Health pass diproyeksikan diterapkan pada penerbangan internasional. Bahkan bisa dipakai untuk menghadiri festival dan konser namun tidak untuk di restoran maupun bar.
Izin uji coba terbit setelah Presiden Emmanuel Macron menyatakan ingin meringankan pembatasan pada perjalanan internasional di musim panas. Termasuk untuk warga Amerika yang sudah divaksin penuh.
Macron juga menyatakan pencabutan pembatasan akan diberlakukan secara progresif. Nantinya, siapapun yang menjalani tes Covid-19 di Prancis akan menerima pesan tertulis atau email berisi akses ke dokumen online bersertifikasi negara yang dapat dicetak atau disimpan pada aplikasi ToursAntiCovid.
Mulai pekan depan, hal yang sama berlaku untuk mereka yang divaksinasi. Aplikasi nantinya menghasilkan kode QR yang aman.
Sekretaris Negara Prancis untuk transisi digital, Cedric O, menyampaikan uji coba ini akan menjadi salah satu bagian dari sistem seluruh Eropa yang diperkuat, terkonsolidasi, dan terstandarisasi.
Itu terjadi sepekan setelah Didier Reynders, komisaris Eropa untuk keadilan, menyebut ia mengharapkan sertifikat hijau digital UE siap digunakan pada 21 Juni.
Saat ini, Prancis tetap lokdown, menutup semua toko yang tidak penting dan mengharuskan penduduk untuk tetap berada dalam jarak sekitar enam mil dari rumah mereka.
Prancis tidak sendirian dalam menguji coba digital health pass. Minggu lalu, Denmark mulai menguji izin kesehatannya sendiri, yang disebut Coronapas, untuk akses ke bisnis yang non-esensial, seperti penata rambut.
Pada 6 Mei 2021, negara ini berencana untuk memperluasnya dengan memasukkan akses ke restoran, museum, dan bioskop.
Sementara, Belanda tengah menguji sistem yang memungkinkan orang dengan hasil pemeriksaan negatif Covid-19 untuk menghadiri acara langsung dengan aplikasi CoronaCheck, dikutip dari Travel+Leisure.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib