Ritual Yadnya Kasada (Foto: Facebook/Kemenpar)
Dream - Mengeksplor Bromo Tengger Semeru (BTS) di Jawa Timur yang termasuk ke dalam 10 destinasi prioritas itu sangat menyenangkan. Nggak ada habisnya! Penuh sensasi, bahkan bikin ketagihan. Buktikan sendiri ke upacara ritual tahunan terbesar adat Suku Tengger, Yadnya Kasada 9-10 Juli mendatang.
Ada banyak experience baru yang bisa digali dari sana. " Sejak zaman Kerajaan Majapahit, acaranya selalu heboh. Yadnya Kasada Bromo dianggap sebagai tempat suci oleh Suku Tengger," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur H Jarianto, dikutip dari keterangan pers tertulis, Kamis 29 Juni 2017.
Usai Yadnya Kasada, akan dilanjutkan dengan upacara Kasada Bromo pada 14-16 bulan Kasada atau saat bulan purnama tampak di langit. Upacara ini untuk mengenang dan memperingati sebuah pengorbanan seorang Raden Kusuma anak Jaka Seger dan Lara Anteng serta sebagai tata cara adat Suku Tengger untuk mencari keselematan, kemakmuran dan berkah.
" Upacara adat ini digelar di Pura Luhur Poten, tepat di kaki Gunung Bromo, pada tengah malam hingga dini hari. Bagi Suku Tengger, tradisi melempar sesaji ke Kawah Bromo tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas hasil ternak dan pertanian yang melimpah," terang Jarianto.
Di dalam kawah telah menunggu banyak penduduk Tengger yang tinggal di pedalaman. Uniknya, mereka jauh-jauh hari sudah tiba di sini bahkan sengaja mendirikan tempat tinggal sementara di sekitar Gunung Bromo.
Puluhan ribu wisatawan dari berbagai daerah di Jawa Timur dan luar Jawa Timur, serta wisatawan mancanegara tumplek blek menghadiri acara tahunan tersebut. Seperti tahun lalu, Bromo yang sedang bergejolak mengeluarkan asap panasnya.
Namun hal ini tidak mengurangi minat ribuan wisatawan untuk datang ke Bromo menyaksikan ritual tahunan itu. Jarianto menambahkan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS), Jawa Timur, adalah salah satu daerah tujuan wisata tersohor di dunia.
Gunung ini memiliki keunikan panorama indah sekaligus mistis, sehingga menyodorkan suasana berbeda dibandingkan gunung lainnya. " Di sini terbentang keindahan landscape pegunungan dengan asap yang membumbung dari kawahnya dan di bawahnya ada lautan pasir luas mengelilinginya," ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti menyebut, upacara adat ini sebagai budaya dan tradisi yang memiliki kearifan lokal di Bromo. Yang pasti, dia mengingatkan agar atraksi alamnya diperhatikan dengan baik, terutama manajemen sampah, yang sering dikeluhkan banyak pihak di destinasi pegunungan.
" Ritual Yadnya Kasada sudah menjadi atraksi wisata. Pemerintah daerah harus mengemasnya menjadi pertunjukan wisata yang mampu menarik wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Service atau pelayanan yang baik, kebersihan, dan toilet yang terjaga, itu penting dalam jangka pendek," tandas Esthy.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik