Phuket, Thailand (Shutterstock.com)
Dream - Mulai 1 Juli, Thailand berencana membuka kembali pintunya bagi wisatawan internasional. Tetapi, dengan beberapa persyaratan.
Meskipun saat ini mengalami tingkat infeksi dan kematian tertinggi karena Covid-19 sejak pandemi melanda, Thailand tetap melanjutkan rencana yang telah diumumkan sebelumnya untuk membuka kembali pariwisata.
Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) telah mengkonfirmasi mulai bulan depan, negara itu akan mengizinkan masuk bebas karantina kepada turis yang telah divaksinasi dari negara-negara " berisiko rendah" . Mereka diizinkan melancong ke Thailand melalui pulau Phuket.
Sementara rincian lebih lanjut masih perlu dikonfirmasi, termasuk negara mana yang dianggap " berisiko rendah" . Untuk saat ini TAT mengatakan kedatangan harus sepenuhnya divaksinasi atau telah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca, dan harus dites negatif tidak lebih dari 72 jam sebelum kedatangan.
Otoritas Thailand memprediksi kedatangan pelancong akan melonjak di bulan Juli. Setiba di Phuket, para pelancong diharuskan menginap di hotel yang disetujui oleh Administrasi Keselamatan dan Kesehatan selama tujuh malam pertama.
Selama di Phuket, pengunjung tidak diharuskan untuk menjalani karantina. Pelancong dibebaskan meninggalkan akomodasi mereka dan melakukan perjalanan keliling pulau dengan sedikit, jika ada pembatasan, mengunjungi pantai, restoran, dan tempat hiburan seperti biasa.
Pengunjung akan diminta untuk mendaftar di situs web pemerintah, dan menggunakan aplikasi yang melacak pergerakan mereka. Setelah tujuh malam di Phuket, pengunjung bebas meninggalkan pulau untuk melakukan perjalanan ke titik lain di Thailand.
Sebagai persiapan untuk turis, banyak pembatasan pandemi Phuket telah dicabut. Sementara bisnis yang berorientasi turis di pulau itu diizinkan beroperasi dengan pembatasan.
Baru-baru ini, Thailand tampaknya hampir lolos pada masa pandemi, dengan sangat sedikit infeksi dan bahkan lebih sedikit kematian akibat Covid-19. Tetapi lonjakan baru-baru ini telah menyebabkan pihak berwenang membuat negara itu semi-lockdown.
Namun, negara yang bergantung pada pariwisata itu khawatir karena hampir tidak ada pengunjung dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah ingin membalikkan stagnasi ekonomi negara itu.
Portal pendaftaran pemerintah, www.gophuget.com, masih dalam proses dan beberapa rincian penting dari rencana yang diusulkan, seperti apakah pengunjung akan diizinkan atau tidak untuk pindah ke Phuket melalui Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, atau jika anak-anak akan diizinkan harus divaksinasi, itu semua belum ditentukan, dikutip dari Lonely Planet
Laporan: Radhika Nada
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu