Suka Duka Kru dari Indonesia yang Bekerja di Kapal Pesiar

Reporter : Idho Rahaldi
Minggu, 14 April 2019 15:10
Suka Duka Kru dari Indonesia yang Bekerja di Kapal Pesiar
Para staf bekerja keras untuk melayani para tamu dengan sepenuh hati.

Dream - Berwisata menggunakan kapal pesiar sungguh pengalaman yang menyenangkan. Dream.co.id berkesempatan menikmati mewahnya kapal pesiar Explorer Dream dari Genting Cruise Lines di Shanghai, China 10-13 April 2019.

Meski hanya berlangsung 3 hari 2 malam, namun pengalaman di " hotel bintang 5 terapung" tersebut takkan dapat terlupakan. Di balik segala fasilitasnya yang mempuni, ada juga servis memuaskan dari para staf yang bekerja keras untuk melayani para tamu dengan sepenuh hati.

Mereka berasal dari berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Sebenarnya tidak sulit untuk mengenali mereka. Meski diwajibkan untuk berbahasa Inggris, tapi pekerja juga diperbolehkan bicara bahasa nagara asal ketika bertemu teman atau tamu yang berbahasa sama.

Dream pun menjumpai beberapa kru kapal yang ternyata adalah orang Indonesia. Di balik tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka berlayar lintas negara untuk waktu lama, terdapat kisah suka dan duka yang menarik untuk diketahui.

Staf pertama yang saya jumpai bernama Niko Adi Saputra, pria kelahiran Bali yang bekerja di bagian Pavilion Restaurant, Western, restaurant yang menyajikan hanya beberapa pilihan menu. Posisi sebagai staf kapal membuatnya harus menjalani kontrak kerja selama 8 bulan.

" Kalau kerja di kapal sistemnya kontrak delapan bulan, dua bulan cuti," ungkap Niko.

1 dari 3 halaman

Koneksi Wifi Sangat Dicari

Koneksi Wifi Sangat Dicari © Dream

Selain Niko, ada juga Sabrina yang berasal dari Jawa. Wanita muda ini juga bekerja di satu outlet bersama dengan Niko.

Sabrina sendiri sudah menjalani 2 kali kontrak bekerja di kapal pesiar. Sebelumnya ia bekerja di kapal SuperStar Libra sebelum akhirnya ditransfer ke Explorer Dream.

" Di kapal sudah 2 kontrak, sebelumnya kerja di SuperStar Libra. Dukanya itu jauh dari keluarga, enaknya bisa jalan jalan gratis ke berbagai negara," ungkap Sabrina.

Di sisi lain, Niko dan Sabrina juga bersyukur karena di Explorer Dream kini sudah tersedia Wifi, jadi bisa dengan mudah berkomunikasi dengan keluarga.

" Berbulan-bulan berlayar, kapal pesiar lain belum ada wifi, kita jadi sulit untuk berkomunikasi dengan keluarga. Kita harus keluar dari port dan mencari sim card yang harganya mahal. Dan baru ini di Explore Dream ada wifi," cerita perempuan berambut pendek ini.

 

2 dari 3 halaman

Cerita Asmara

Cerita Asmara © Dream

Niko juga sedikit bercerita bagaimana pengalamannya hingga bisa bekerja di kapal pesiar. Ia mengaku sangat menyukai bahasa Inggris.

Awalnya, Niko yang belum memiliki dasar ilmu pelayaran, memulai karirnya sebagai tour guide di Bali.

" Kalau saya memang dari SMA suka bahasa Inggris, SMA saya guiding bukan perhotelan, harusnya saya masuk travel agent," kata Niko

Namun ada satu hal yang membuat Niko akhirnya memutuskan untuk bekerja di kapal, ternyata karena ingin mengikuti kekasihnya yang lebih dulu bekerja di kapal.

" Kebetulan pacar saya sudah 5 kontrak kerja di kapal. Sebelumnya kita jarang nge-date, karena ketemunya cuma kalau dia lagi vacation 2 bulan. Itu juga gak selalu sama saya dia punya keluarga dan lain lain. Jadi memutuskan untuk cari kapal biar bisa bareng sama dia. Saya sempat satu kapal di Libra, sebelum akhirnya di transfer ke sini," papar Niko.

3 dari 3 halaman

Hubungan Staf Kekeluargaan

Hubungan Staf Kekeluargaan © Dream

Hubungan Staf Kekeluargaan

Baik Niko dan Sabrina mengaku menikmati pekerjaannya di kapal pesiar. Salah satunya karena hubungan para staf yang sangat kekeluargaan. Tak hanya dari Indonesia, tapi juga dari negara lainnya.

" Kita buat keluarga baru di sini, kita menyebutnya jiwa rewang," ucap Sabrina.

Bekerja sebagai staf kapal memang banyak suka duka, jauh dari keluarga dan tanah kelahiran. Semua dilakukan untuk mencari penghasilan hidup yang lebih layak serta kesempatan untuk melihat luasnya dunia.

Semangat!

Beri Komentar