Luka Modric, Sang Kapten Yang Membawa Kroasia Menembus Final Piala Dunia 2018. (Foto: Shutterstock)
Dream - Nama Luka Modric menjadi perbincangan hangat warganet. Dia menjadi perhatian setelah memberikan pernyataan kemenangan Kroasia atas Inggris.
Ya, Kroasia bisa melenggang babak final Piala Dunia 2018 setelah menggulung The Three Lions dengan skor 2-1.
Kapten Timnas Kroasia ini menjadi sorotan setelah memberikan pernyataan bahwa mereka " sukses" membuktikan kepada semua pihak yang meremehkan Kroasia.
" Kami membuktikan segalanya berbeda dengan yang dibicarakan banyak orang, terutama media Inggris, pakar, dan televisi. Mereka meremehkan Kroasia dan itu adalah kesalahan besar," kata Modric kepada ITV, dilansir dari Sky Sports, Kamis 13 Juli 2018.
Dia meminta semua pihak yang merendahkan Kroasia agar lebih rendah hati dan menghargai lawannya.
Ngomong-ngomong, siapa Luka Modric?
Dilansir dari Wikipedia, Modric adalah pesepak bola kelahiran Zadar, Yugoslavia. Pria kelahiran tahun 1985 ini memulai karier sepak bola pada 2002-2003 di klub sepak bola Dinamo Zagreb. Kemudian, pada tahun 2008, dia pindah ke Tottenham Hotspur.
Selama berkarier di salah satu klub Inggris tersebut, Modric berhasil membawa Spur memboyong piala UEFA Champions pertamanya pada 2011.
Namanya makin bersinar di tahun saat Modric bergabung dengan Real Madrid. Di tim bertabur bintang itu Modric membantu Real Madrid untuk menjuarai tiga gelar juara Liga Champion dari tahun 2016—2018. Dia juga mendapatkan penghargaan sebagai pemain gelandang terbaik di La Liga tahun 2016 dan tahun 2017 di Piala UEFA.
Modric mulai membela timnas Kroasia sejak tahun 2006 dalam laga Kroasia vs Argentina pada Maret 2006. Gol “ internasional” pertama dicetak dalam pertandingan persahabatan Kroasia vs Italia pada 2007.
Sayangnya, perjalanan kariernya tak mulus. Saat mulai merintis karier, banyak yang meragukan talenta Modric. Pelatih Modric ketika masih di Dinamo, Branko Ivanovic, mengatakan ketika baru memulai karier sepak bola, Modric sering dijadikan bahan lelucon para pemandu bakat.
Terlebih, banyak orang menertawakan gelandang terbaik La Liga tahun 2006 ketika Ivanovic merasa dia bisa menjadi pemain terbaik.
“ Ketika saya pertama kali berkata dia akan menjadi pemain terbaik, banyak orang yang menertawakannya. Tapi, yang jelas bahwa saat ini apa yang saya katakan menjadi sebuah kenyataan,” kata dia, dilansir dari Bola.net.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah