Buaya (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Wanita berusia 44 tahun, Deasy Tuwo, tewas dalam kondisi mengenaskan. Jasadnya ditemukan tidak utuh di kolam kandang buaya yang berada di komplek sebuah pabrik di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Penemuan tersebut bermula dari kedatangan tiga orang warga yang hendak memberitahukan rencana kerja bakti desa setempat. Tiga warga tersebut datang ke lokasi pabrik untuk bertemu Deasy lantaran sudah tiga hari tidak bisa dihubungi.
" Awalnya kami hendak memberitahukan bahwa ada kegiatan kerja bakti di seluruh desa," kata satu dari tiga warga itu, Herling Rumengan, dikutip dari Pojoksatu.id.
Herling sendiri menjabat sebagai meweteng atau wakil kepala bidang lingkungan Desa Ranowangko. Berdasarkan informasi yang dia dapat, Deasy tinggal dan menjaga kantor perusahaan tersebut.
" Sudah beberapa hari tidak dapat dihubungi," kata Herling.
Ditemani dua warga, Herling mendatangi kantor perusahaan namun tidak menemukan Deasy. Dia lalu mencari Deasy di seputar kantor perusahaan itu.
" Kemudian, kami melihat ada sesuatu yang seperti boneka di kolam buaya," kata Herling.
Tetapi, setelah diamati agak lama, Herling menyadari benda itu bukanlah boneka. Lebih mirip mayat manusia.
" Bersama dengan bapak Vian Turangan dan Audi Engkol, kami kemudian menggunakan bambu panjang menepikan benda itu, dan benar itu adalah sosok perempuan," kata dia.
Kematian Deasy menyedot perhatian publik. Beredar kabar yang menyebut wanita cantik itu tewas karena dilempar ke dalam kolam buaya.
Ada juga kabar menyatakan Deasy meninggal tidak di hari yang sama ketika jasadnya ditemukan.
Meski demikian, polisi belum sampai pada kesimpulan penyebab kematian Deasy karena diterkam buaya. Pemeriksaan masih berjalan hingga saat ini.
Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Bachtiar Sirait, melalui Wakapolres Kompol Joyce Wowor mengatakan kepolisian masih memeriksa sejumlah pihak terkait kasus ini.
" Semua yang memiliki sangkut paut dengan korban, baik pekerja, pemilik, keluarga hingga saksi yang pertama kali menemukan korban," kata Wowor.
Sumber: Pojoksatu.id
Dream - Deasy Tuwo, 44 tahun, wanita ditemukan tewas di kolam berisi buaya di Ranowangko, Tombariri, Minahasa, Sulawesi Utara. Diduga, Deasy diterkam buaya peliharaan berukuran besar.
Dikutip dari Fajar Online, petugas kepolisian menemukan sejumlah petunjuk di lapangan. Namun demikian, terdapat sejumlah kejanggalan terkait peristiwa kematian Deasy.
Kejanggalan pertama, alas kaki yang biasa dipakai Deasy ditemukan jauh dari titik tewasnya korban. Mayat korban ditemukan di kolam kandang buaya.
Kejanggalan kedua, tiga saksi menyebut saat ditemukan, tubuh bagian atas korban tidak menggunakan pakaian. Padahal, sebagian tubuh korban masih dalam keadaan utuh.
Secara terpisah, Kapolsek Tombariri, Iptu Jantje Untu, mengatakan kepolisian berusaha memanggil pemilik tempat pemeliharaan buaya sekaligus bos Deasy, Mr. Ochiai. Tetapi, hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Diketahui, wanita cantik itu bekerja di perusahaan pembibitan mutiara, CV Yosiki milik Ochiai yang merupakan Warga Negara Jepang.
Jantje mengatakan penyidikan masih difokuskan ke tiga objek yaitu pemilik perusahaan, pemilik hewan, dan pemilik lahan. Menurut dia, hal ini sesuai instruksi pimpinan.
" (Penyidikan) masih terus berproses, belum bisa kami simpulkan apakah benar-benar murni kecelakaan atau tidak, karena ada fakta-fakta baru di lapangan yang janggal," kata dia.
Sumber: Fajar Online.
Dream - Kisah tragis dialami oleh bocah laki-laki berusia 7 tahun, Rahmad Andika Saputra. Ia harus kehilangan nyawa saat terjadi banjir di daerahnya di di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Kisah pilu itu bermula dari meluapnya sungai yang ada di Desa Sontang. Sungai itu dikenal dihuni oleh buaya. Saat banjir, buaya naik ke daratan untuk mencari makan.
Ketika itu, korban sedang berada di teras rumahnya yang berbentuk panggung. Teras itu juga tergenang air banjir.
Nahas, dalam waktu bersamaan ada buaya lapar yang langsung menyeret putra dari Darman itu.
" Korban sempat hilang beberapa jam hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa," kata Kapolres Rokan Hulu, Ajun Komisaris Besar Hasyim Risahondua dikutip dari laman Liputan6.com, Jumat 16 November 2018.
Hasyim menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 9 pagi. Ketika itu, korban meminta izin mandi di teras depan rumah. Ibu korban pun mengizinkan sambil memantau buah hatinya itu.
Korban pun mulai masuk ke air, selang beberapa saat, muncul gelombang seolah ada sesuatu datang dari bawah air. Rupanya, gelombang itu berasal dari buaya yang siap memburu anaknya.
" Ibu korban lalu berteriak minta tolong ke suaminya. Pencarian dibantu warga tapi korban tak ditemukan," ucap dia.
Orangtua korban bersama warga langsung mencari korban yang diseret buaya. Hasyim berujar, berdasarkan kesaksian warga yang melihat, buaya itu memiliki panjang sekitar dua meter.
Sekitar pukul 1 siang, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dengan jarak 20 meter dari lokasi pertama hilang.
" Korban mengalami luka parah diduga akibat terkaman buaya. Korban sempat divisum, tapi keluarganya menolak dilakukan autopsi," kata Hasyim.
Hasyim mengimbau kepada seluruh orangtua agar melarang anaknya mandi di depan rumah. Karena, ketika banjir datang banyak buaya yang naik ke darat.
(Sumber: Liputan6.com/M Syukur)
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000



Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!

Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu


Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

6 Sumber Penghasilan Hamish Daud Suami Raisa, Artis Sampai Bisnis