Ilustrasi (http://www.ibtimes.co.uk/)
Dream - Bukannya berterima kasih, seorang ayah muda malah menembak dokter yang telah membantu istrinya melahirkan anak pertama. Pria itu menembak sang dokter dengan pistol dari jarak dekat.
Peristiwa itu terjadi di Arab Saudi pada bulan lalu. Pria itu tak terima karena sang dokter lelaki itu melihat aurat sang istri. Dia yakin dokter itu tidak seharusnya membantu istrinya, meski dalam kasus persalinan.
Namun beruntung, meski ditembak pada bagian dada, nyawa dokter nahas itu, Mohannad al-Zubn, masih bisa diselamatkan. Dia dilaporkan pulih setelah dirawat di rumah sakit.
Menurut Juru bicara Rumah Sakit King Fahad Medical City di Riyadh, luka tembak yang diderita oleh dokter asal Yordania itu tidak sampai mengancam jiwa.
Laman The New Arab melaporkan, sesaat sebelum penembakan terjadi, pelaku pergi ke rumah sakit dan minta bertemu dengan dokter. Menurut media yang berbasis di London, Inggris itu, pria ini berdalih ingin berterima kasih padanya.
Namun, ketika mereka bertemu di taman luar rumah sakit, pelaku mengeluarkan pistol dan menembak dokter Mohannad. “ Pelaku datang ke rumah sakit mencari dokter dan menembaknya di dada,” kata juru bicara itu.
“ Dia berniat membunuhnya karena membantu istrinya melahirkan anaknya,” tambah dia. Setelah menembak Mohannad, pria itu melarikan diri, namun ditahan oleh polisi.
Arab Saudi memiliki hukum sangat ketat yang mengatur pemisahan gender di tempat umum. Dokter pria di Arab Saudi diizinkan menangani pasien perempuan jika benar-benar dalam keadaan mendesak, dan harus ditemani oleh seorang wali laki-laki pasien.
Pada tahun 2014, Departemen Kesehatan mengeluarkan instruksi bahwa para pekerja medis laki-laki hanya bisa memeriksa pasien wanita jika seorang perawat wanita juga hadir.
“ Perempuan dilarang mengekspos bagian tubuh ke dokter pria dalam hukum Islam, terutama saat melahirkan. Namun tidak termasuk darurat medis. Hukum Islam membuat pengecualian,” kata Qais al-Mubarak, anggota Dewan Ulama Senior Saudi.
Pada tahun 2011, lebih dari 100 dokter dan tokoh agama mendesak Kementerian Kesehatan untuk membangun rumah sakit khusus perempuan. Seorang wanita Saudi meluncurkan kampanye dengan membuat kelompok Facebook yang disebut Rumah Sakit Murni untuk melobi terbentuknya rumah sakit khusus perempuan.
“ Pencampuran pria dan wanita di rumah sakit dan tempat-tempat lain mengarah ke korupsi dan kejahatan seperti bertukar pandang, hilangnya pemisah antara laki-laki dan perempuan, dan hubungan yang dilarang dalam Islam,” kata wanita itu seperti dikutip oleh Arab News.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'