Bebas dari Keterpurukan dengan Taubat dan Sedekah

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 13 Januari 2016 16:26
Bebas dari Keterpurukan dengan Taubat dan Sedekah
Pernikahan Hasmiyati yang sudah 20 tahun kandas lantaran suaminya menikah lagi. Utang ratusan juga semakin membuatnya terpuruk.

Dream - Hasmiyati, 46 tahun, warga Jambi ini benar-benar merasakan pahitnya keterpurukan. Padahal, awalnya kehidupan yang dia jalani tidak begitu bergejolak.

Mendadak, dia harus mengakhiri pernikahan yang sudah dibangun selama 20 tahun dan mendapat karunia tiga orang anak. Penyebabnya, sang suami ternyata telah menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuan Hasmiyati.

Keterpurukan yang dialami Hasmiyati semakin parah. Dia harus melunasi utang-utang peninggalan suaminya, hingga menyebabkan usaha yang dia bangun bangkrut dan gulung tikar.

Masalah menjadi semakin berat dengan meninggalnya sang ibu. Hasmiyati merasa benar-benar jatuh tanpa ada harapan untuk bisa bangkit.

Seluruh asetnya ludes untuk membayar utang, tetapi tidak juga lunas. Hanya sebuah ruko sederhana yang kini masih dia miliki, untuk bertahan hidup bersama tiga anaknya.

" Jatuh terpuruk, itulah yang saya rasakan dari 2010 hingga 2012. Ini ujian terberat selama hidup saya," ujar Hasmiyati.

Hasmiyati hilang harapan dan tidak tahu lagi ke mana dia bisa meminta bantuan. Dalam kondisi tersebut, seorang teman mengingatkan Hasmiyati untuk kembali kepada Allah SWT.

Atas saran teman itu, Hasmiyati kemudian menyimak sebuah tausiyah tentang 10 dosa besar. Dia lantas merenuni tausiyah itu kemudian bertaubat, dan mulai melengkapi ibadahnya.

Hasmiyati semakin sering salat tepat waktu, mendirikan Dhuha dan Tahajud, rutin mengaji. Puasa sunnah Senin-Kamis tidak pernah dia tinggalkan.

" Alhamdulillah, setelah secara rutin dan bertahap menjalankan ibadah itu, hati saya lebih tenang menghadapi ujian, termasuk menghadapi utang ratusan juta yang masih harus ditanggung," kata Hasmiyati.

" Saya terus berdoa agar Allah mengampuni dosa-dosa saya selama ini dan meminta bantuan kepada Allah, agar dibukakan jalan untuk membayar utang-utang itu," ucap dia.

Hidup harus terus berjalan. Hasmiyati lalu meminjam modal untuk membuka usaha fotocopy dan jualan pulsa telepon demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Wanita ini juga mulai membiasakan diri bersedekah dengan sebagian pendapatan yang dia peroleh, beriringan dengan ucapan doa agar terbebas dari utang. Dia bahkan mengikhlaskan motornya demi biaya sekolah anak-anaknya, dengan sebagian hasil penjualan motor untuk sedekah.

Hasmiyati kemudian berazzam (berjanji) akan melunasi utang dan bersedekah Rp100 juta jika rukonya terjual dengan harga tinggi. Benar saja, azzam itu terkabul dengan tawaran dari Pegadaian agar Hasmiyati mau menjual rukonya seharga Rp1,4 miliar.

Dia langsung membayar azzam itu, melunasi seluruh utangnya dan bersedekah Rp100 juta. Sisanya, dia gunakan untuk membeli rumah layak huni, biaya sekolah, serta membeli ruko lebih murah untuk usaha.

Hasmiyati sadar cobaan tidak akan pernah berhenti diterima setiap orang. Tinggal bagaimana orang tersebut menghadapi cobaan yang mereka alami.

Untuk mengetahui kisah lengkap Hasmiyati, silakan buka pada tautan ini.  (Ism) 

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi 

Beri Komentar