Dream - Banyak yang memandang tiga malam di pertengahan Sya'ban sebagai Nisfu Sya'ban.
Umat Islam banyak merayakan Nisfu Sya'ban dengan pelbagai kegiatan ibadah. Mulai dari shalat malam, tadarus Alquran, dan berpuasa.
Mereka berlomba memperbanyak amal karena percaya bahwa pada saat-saat tersebut buku catatan amal manusia ditutup.
Lantas, benarkah pandangan tersebut?
Menurut Abu Aqif Al Aman, seorang ulama Malaysia, tidak ada dalil maupun keterangan ulama bahwa buku catatan amal ditutup di malam Nisfu Sya'ban atau ketika bulan Sya'ban.
Selain itu tidak ada dalil atau keterangan ulama bahwa perlu perbanyak amal di pertengahan Sya'ban.
Mungkin banyak yang salah mengerti dan membuat interpretasi yang salah terhadap hadis berikut.
© Dream
Dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya, " Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya'ban?"
Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan aku ingin ketika amalanku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa. " (HR. An Nasa'i 2357, Ahmad 21753, Ibnu Abi Syaibah 9765 dan Syuaib Al-Arnauth menilai Sanadnya hasan)
Hadis ini adalah bukti salah satu hadis yang menyatakan amal manusia diangkat ke langit. Tapi tidak menyatakan satu pun amal diangkat di pertengahan Sya'ban.
Malah amal kita selalu akan diangkat ke langit, bukan hanya ketika di bulan Sya'ban saja.
© Dream
Hadis lain yang menunjukkan waktu ketika amal diangkat ke langit.
Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Berbagai amal manusia dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan ketika aku sedang berpuasa." (HR. Tirmidzi no. 747)
At Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan ghorib. Sementara Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan.
Sedangkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi yaitu sahih dilihat dari jalur lainnya.
Hadis di atas juga tidak menyatakan secara khusus amalan tertentu di pertengahan Sya'ban atau malamnya. Jadi, pilihlah setiap hari untuk beribadah atau sebulan penuh jika menginginkan.
© Dream
Ada satu saja hadis sahih mengenai Nisfu Sya'ban, yang lain dhaif atau mungkin palsu.
Hadis tersebut berbunyi, " Allah melihat kepada hamba-hambaNya pada malam Nisfu Sya'ban, maka Dia ampuni semua hamba-hambaNya kecuali yang musyrik dan bermusuhan. (HR Ibn Hibban, al-Bazzar dan lain-lain. Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Silsilah al-Ahadis al-Shahihah. jilid 3, m.s. 135, cetakan: Maktabah al-Ma'arf, Riyadh).
Hadis ini jelas memberitahu bahwa Allah mengampuni dosa-dosa hamba-hambaNya kecuali orang musyrik atau yang bermusuhan. Tidak disebutkan secara khusus amalan tertentu atau fadhilat amalan tertentu.
Jadi, sebenarnya tidak ada istilah buku catatan amal ditutup pada malam Nisfu Sya'ban atau ketika bulan Sya'ban.
Ketika seorang Muslim meninggal, baru buku catatan amalnya ditutup.
Allahua’lam.
(Sumber: Mynewshub.cc)
Advertisement
Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

3 Rekomendasi Salt Bread Enak di Jakarta, Sudah Coba?

Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
