Catatan Kuno Ungkap Rahasia Kota Yerusalem, Benarkah?

Reporter : Irma Suryani
Sabtu, 29 Oktober 2016 08:02
Catatan Kuno Ungkap Rahasia Kota Yerusalem, Benarkah?
Di dalam teks tersebut terdapat tulisan yang berbunyi "Dari pembantu raja, dari Na'arat, guci anggur, untuk Yerusalem".

Dream - Arkeolog Israel mengungkapkan teks dari abad 7 SM yang menyebut kata Yerusalem dalam Bahasa Ibrani. Ini menunjukkan nama Yerusalem sudah ada sebelum muncul di Alkitab.

Teks, yang merupakan bagian dari surat pengiriman anggur, itu ditulis dalam bahasa Ibrani kuno di sepotong papirus kecil.

Di dalam teks terdapat tulisan yang berbunyi " Dari pembantu raja, dari Na'arat, guci anggur, untuk Yerusalem" .

Potongan papirus itu, seperti juga Gulungan Laut Mati yang ditemukan satu dekade yang lalu, masih terjaga dengan baik berkat iklim Gurun Yudea yang sangat kering.

" Dokumen ini merupakan bukti yang sangat langka tentang adanya administrasi yang diselenggarakan di Kerajaan Yehuda," kata Eitan Klein, wakil direktur unit pencegahan pencurian Otoritas Purbakala Israel, kepada USA Today.

" Ini menggarisbawahi pentingnya Yerusalem sebagai ibukota ekonomi kerajaan di paruh kedua abad ke-7 SM," tambahnya. 

1 dari 3 halaman

Penerima Anggur

Penerima Anggur © Dream

Dream - Klein mengatakan menurut Alkitab yang ditulis dalam Bahasa Ibrani, salah satu dari tiga raja bisa saja penerima anggur yang dimaksud dalam teks tersebut.

Penemuan ini telah mendorong para pejabat Israel tentang kuatnya hubungan Yahudi dengan kota Yerusalem.

" Bagi arkeologi Israel, ini adalah penyebutan pertama dalam Bahasa Ibrani dari kota Yerusalem di luar Kitab Perjanjian Baru," kata Amir Ganor dari Departemen Purbakala Israel ketika papirus tersebut dipamerkan di Yerusalem.

 

2 dari 3 halaman

Sejak 2.700 Tahun Silam

Sejak 2.700 Tahun Silam © Dream

Dream - Departemen Purbakala Israel mengatakan potongan papirus, yang ditemukan di dekat Laut Mati yang sekarang menjadi bagian dari Tepi Barat itu, disita dari seorang penyelundup yang akan menjualnya di pasar gelap. 

" Penemuan ini membuktikan warga Yahudi telah berada kota ini sejak 2.700 tahun yang lalu," kata Ganor.

Dia mengatakan pengumuman penemuan tersebut bertepatan dengan perselisihan Israel dengan UNESCO soal Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

 

3 dari 3 halaman

Benarkah?

Benarkah? © Dream

Dream - Sebuah resolusi UNESCO yang disahkan pada 18 Oktober, mengkritik negara Yahudi itu karena membatasi akses warga Palestina ke kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, yang dicaplok Israel.

Resolusi itu telah membuat marah Israel yang mengatakan membantah hubungan historis dengan Yudaisme.

Menteri Kebudayaan Miri Regev menegaskan penemuan itu sebagai 'bukti bahwa Yerusalem telah dan selamanya akan tetap menjadi ibukota abadi orang-orang Yahudi'.

Israel sangat marah terhadap resolusi UNESCO yang menyebut situs suci di Kota Tua Yerusalem dengan sebutan Islam, Al-Aqsa atau Al-Haram al-Sharif.

Orang-orang Yahudi menyebut situs suci itu sebagai Temple Mount dan dianggap sebagai situs paling suci dalam agama Yahudi.

Tapi benarkah temuan dan argumen itu? Apalagi temuan ini bertepatan dengan perselisihan Israel dengan UNESCO soal Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (Ism)

 

Beri Komentar