Ilustrasi Masjid Al Aqsa (Foto: Shutterstock)
Dream - Jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem mengatakan mereka bertekad untuk menikmati bulan suci Ramadan di dalam halaman masjid walaupun ada serangan mengerikan dari Israel.
Banyak jemaah di dalam masjid terluka oleh pasukan Israel pada Jumat malam minggu lalu, namun sebanyak 90.000 orang tetap menuju Al-Aqsa pada Sabtu untuk beribadah pada malam Lailatul Qadar.
Banyak dari mereka datang dari jauh, dari Tepi Barat yang telah diduduki Israel meski dihuni mayoritas warga Palestina, walaupun bus-bus mereka dihalangi oleh polisi Israel. Banyak yang turun dan mulai jalan kaki menuju Yerusalem, kemudian dijemput orang Yerusalem Palestina dengan mobil mereka, mengangkut jemaah yang datang dari jauh menuju Al-Aqsa.
Mohammed Atiq, dari kota Jenin di Tepi Barat, mengatakan serangan hari Jumat di Al-Aqsa tidak menyurutkan tekad pada jemaah.
“ Mereka mulai berusaha membersihkan Al-Aqsa, berusaha merusak ibadah malam,” ujarnya kepada Middle East Eye, dikutip Selasa 11 Mei 2021.
“ Tapi kehendak para jemaah lebih kuat daripada peluru.”
Biasanya pada 10 malam terakhir Ramadan, Al-Aqsa sangat ramai. Banyak jemaah beriktikaf di dalam masjid, baik perempuan dan laki-laki.
Suad Abu Eraim, dari kota Yatta di Tepi Barat selatan, mengatakan dia melalui perjalanan yang sulit untuk sampai di Yerusalem, mengabiskan waktu berjam-jam menunggu di pos pemeriksaan Israel.
Suad mengatakan dia pergi ke Al-Aqsa kapan pun dia punya kesempatan, yang biasanya terjadi ketika dia dapat memanfaatkan pelonggaran pembatasan untuk mengakses Yerusalem selama Ramadan.
“ Ini masjid Al-Aqsa, ini masjid kami, kami harus tetap terikat dengannya,” ujarnya kepada Middle East Eye.
“ Kami harus ada di sini, kaum tua atau muda, dari berbagai tempat.”
Ketegangan di Yerusalem meningkat sepanjang bulan ini. Warga Palestina yang berkumpul pada malam hari di pintu masuk Gerbang Damaskus menuju Kota Tua, harus dihadapkan dengan pasukan Israel yang berusaha membubarkan paksa mereka pada pekan pertama Ramadan.
Baru-baru ini, situasinya mencapai titik didih di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang diduduki, di mana unjuk rasa berlangsung untuk menentang rencana penggusuran keluarga Palestina yang diserang polisi Israel.
Terlepas dari kekerasan tersebut, banyak warga Palestina tetap bersikeras melanjutkan ibadah malam mereka di Al-Aqsa.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet, 5 Menteri Diganti dan Lantik 1 Menteri Baru
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa