Ilustrasi
Dream - Ini sebuah pengorbanan hidup seorang kakek penjual telur ayam keliling di daerah Pasir Kuda, Bogor. Usianya kisaran 80 tahun. Karena umur yang sudah terbilang tua itu dia dipanggil Aki, bahasa sunda yang artinya Kakek.
Sekujur tubuhnya berkerut alias keriput. Rambut berselimut uban. Langkahnya lambat. Bungkuk dan harus berpegang pada pagar-pagar rumah orang. Ya, kakek tua itu masih bekerja.
“ Endhog ayam …. ayam endhog ….” teriak Aki menjajakan dagangannya. Suaranya juga pelan tidak terlalu keras. Baju dan pakaian Aki sudah lusuh. Aki juga hanya beralaskan sandal jepit yang lusuh dan kotor.
Aki punya beberapa anak. Tapi dia tidak mau menggantungkan hidupnya pada orang lain. Dia mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Telur ayam dijual dengan harga Rp. 1000 per butir. Dan dia dapatkan telur itu dari orang-orang di kampungnya. Untung yang didapat tidak seberapa dibandingkan perjuangannya keliling kampung dengan jalan kaki hampir seharian.
Meski hidup pas-pasan dan sudah tua, dia tidak ingin meminta-minta. Aki masih berjualan. Kalau tidak ada telur ayam yang dijual, dia jajakan sapu lidi. Seperti apa perjuangan Aki? klik di sini (Ism)
Kirimkan blog atau website kamu kekomunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res
Advertisement

Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget