Si Istri Nangis Diejek Saudara, Lihat yang Dilakukan Suami...

Reporter : Puri Yuanita
Rabu, 12 Juli 2017 12:28
Si Istri Nangis Diejek Saudara, Lihat yang Dilakukan Suami...
Sikap pengertian dan toleransi yang ditunjukkan pasangan akan membuat kehidupan rumah tangga menjadi bahagia.

Dream - Dalam kehidupan berumah tangga, pengertian dan toleransi merupakan elemen yang penting untuk menjamin kebahagiaan.

Perselisihan kecil adalah hal biasa. Namun kadang-kadang dari yang kecil itu bisa menjadi sebuah pertengkaran hebat.

Sikap pengertian dan toleransi yang ditunjukkan pasangan akan membuat kehidupan rumah tangga menjadi bahagia.

Di Facebook, wanita Malaysia, bernama Intan Dzulkefli, bercerita kisah temannya yang tak tahan dirisak kerabat saat berkumpul di hari raya.

Ada yang mengejeknya tak cantik sejak melahirkan 3 anak. Namun, jawaban suaminya sungguh membuat siapa saja yang membacanya merasa terharu dan iri.

Berikut ini kisahnya:

1 dari 4 halaman

Merasa Buruk dan Gemuk

Merasa Buruk dan Gemuk © Dream

Sejak melahirkan anak ketiga, muka teman saya memang kusam parah. Sejak habis masa nifas, perutnya buncit. Rambut banyak yang gugur macam orang yang menjalani kemoterapi.

Ketika pulang kampung berhari raya, semua mengatakan mukanya tampak tua. Umur baru 20-an, tapi sudah tampak seperti akhir 30-an. Berdiri dekat suami tampak seperti dia kakaknya suami.

Komentar orang di sekeliling membuat dia merasa rendah diri di hadapan suami. Saya tanya suaminya pernah mengeluh? Dia jawab tak pernah.

Kasih sayang suaminya tidak ada yang berkurang. Bahkan tengah malam terkadang selalu merasa suami mencium wajahnya sambil mengucapkan terima kasih karena telah jadi istrinya dan mendidik anak-anak. Suaminya bahkan selalu membacakan doa di kepalanya.

2 dari 4 halaman

Istri Beruntung

Istri Beruntung © Dream

MasyaAllah, beruntung sekali teman saya ini. Baru-baru ini dia bercerita lagi.

Hari itu waktunya pulang dari berhari raya. Ada anggota keluarganya yang melihat teman saya itu seperti orang sudah beranak 10. Perut buncit seperti mengandung 5 bulan.

Keluarganya menyuruh dia minum jamu. Mereka takut nanti suaminya cari wanita lain sebab tak selera memandang teman saya itu. Mereka juga menyuruhnya pergi ke spa karena wajahnya kusam parah.

Dia menangis dan masuk kamar. Suaminya menyusul dengan raut wajah yang nampak sedih.

Teman saya marah-marah dan mulai menuduh suaminya tetap setia karena hanya merasa kasihan dengan dirinya yang telah bersusah payah menjadi ibu bagi anak-anaknya. Dia bahkan beranggapan suaminya mungkin sudah kehilangan nafsu terhadap dirinya.

" Aku buruk. Aku sudah gemuk. Aku sudah jelek. Muka tua. Aku benar-benar merasa kecewa dengan diri sendiri. Kenapa wanita lain yang punya lebih banyak anak dariku tapi tetap cantik. Kenapa aku sangat jelek," kata teman saya.

" Dan akhirnya suami peluk aku sambil menangis. Dia mengatakan dia tak pernah sekali pun punya pikiran seperti yang aku bilang. Semua itu tak pernah terlintas di hatinya. Suami bilang akulah satu-satunya yang paling cantik dalam hatinya," kata teman saya itu.

3 dari 4 halaman

'Abang Minta Maaf karena Abang yang Salah'

'Abang Minta Maaf karena Abang yang Salah' © Dream

Teman saya mengatakan dia tak akan pernah lupa dengan kata-kata suaminya yang begitu mengharukan dan menyejukkan hatinya.

" Setiap kali abang nampak sayang, abang hanya nampak wanita yang bersusah payah untuk abang. Bila lihat rambut sayang banyak yang gugur di lantai dan bentuk badan sudah berubah, abang rasa .. abanglah yang bersalah sebab sayang jadi macam itu setelah melahirkan anak-anak abang.

" Sayang menyusui dan menjaga anak-anak. Abang masih ingat betapa cantiknya sayang saat kali pertama abang pandang waktu kita sholat jemaah sama-sama setelah nikah.

" Abang minta maaf, abang salah. Apa yang mampu abang buat ... abang hanya mampu doakan sayang setiap saat. Abang coba gembirakan hati sayang. Abang minta maaf kalau abang tak cukup memberikan kasih sayang selama ini.

" Abang minta maaf. Tapi percayalah, abang sangat sayang sayang. Hari-hari abang doa semoga sayang satu-satunya istri abang di dunia dan akhirat."

4 dari 4 halaman

Sampai Menangis

Sampai Menangis © Dream

Demi Allah ..

Saya yang membacanya sampai menangis. MasyaAllah, sungguh mulai hati suami teman saya itu.

Suaminya akhirnya mengantar dia ke salon untuk perawatan wajah. Tapi niat teman saya lebih kepada ingin menghargai kesetiaan suaminya itu, selain untuk beribadah kepada Allah.

Subhanallah. Suami istri yang berlomba-lomba ingin menyenangkan hati pasangan masing-masing, InsyaAllah Allah akan berikan sakinah, mawaddah dan rahmah dalam rumah tangga mereka. Amin.

Cerita teman ini telah memberi pelajaran yang besar buat diri saya. Janganlah kita sesekali mengatakan sesuatu yang bisa menjatuhkan martabat seorang istri, apalagi di hadapan suami dan anak-anaknya.

Kita tidak tahu nantinya perkataan demi perkataan yang kita lontarkan itu mungkin menyebabkan seorang suami memandang rendah istrinya.

(eko/ Sumber: ohbulan.com)

Beri Komentar