Viral, Warga Aceh Bangun Museum Tionghoa

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 16 Juli 2020 14:33
Viral, Warga Aceh Bangun Museum Tionghoa
Menurutnya hal ini sebagai rasa terima kasih non-Tionghoa terhadap etnis Tionghoa yang telah memberikan banyak sumbangsih terhadap bangsa Indonesia.

Dream - Banyak cara dalam menujukkan rasa kesatuan dan cinta Tanah Air. Salah satunya yang dilakukan pemuda berdarah Aceh di Banten.

Ia mendirikan sebuah Museum Pustaka Peranakan Tionghoa sebagai rasa terima kasihnya kepada etnis Tionghoa, serta bentuk kepeduliannya atas apa yang mereka alami pada tahun 1998.

Azmi Abubakar adalah sosok di balik berdirinya Museum Pustaka Peranakan Tionghoa. Meski museum ini telah berdiri sejak 2011, baru-baru ini muncul lagi video yang memperlihatkan Azmi berpidato dan mengucapkan terima kasih kepada etnis Tionghoa.

Akun Twitter @AgoesAguss mengunggah sebuah cuplikan pidato Azmi yang menjelaskan asalmuasal museum itu.

Dalam video yang berdurasi 1.39 detik itu, Azmi mengaku bukanlah berdarah Tionghoa. Malahan ia tidak memiliki benang merah dengan etnis Tionghoa.

" Saya non-tionghoa, lebih tepatnya Aceh, kedua orang tua saya dari Aceh," jelas Azmi dalam cuplikan video tersebut.

1 dari 5 halaman

Selain itu, Azmi menegaskan Museum Peranakan Tionghoa hanya boleh dikelola oleh orang-orang non-Tionghoa.

Menurutnya hal ini sebagai rasa terima kasih non-Tionghoa terhadap etnis Tionghoa yang telah memberikan banyak sumbangsih terhadap bangsa Indonesia.

" Dan yang mengelola Museum Peranakan Tionghoa ini harus non-tionghoa, etnis Tionghoa tidak boleh ikut terlibat. Ini adalah bentuk sumbangsih dari etnis non-tionghoa terhadap etnis Tionghoa," papar Azmi yang disambut tawa mereka yang hadir.

Azmi pun kerap menambahkan, etnis Tionghoa telah memberikan banyak ilmu dan informasi untuk bangsa, sehingga didirikannya museum tersebut sebagai penawar rasa hati kepada sesama saudara satu tanah air Indonesia.

2 dari 5 halaman

Museum Peranakan Tionghoa diketahui telah berdiri selama 8 tahun sejak 2011 dan tetap menjadi museum independen. Hal ini disampaikan Azmi bahwa ia terus menolak bantuan terutama dari para etnis Tionghoa.

" Jadi kalau mau nyumbang tidak boleh ya," canda Azmi mengakhiri video tersebut.

Berikut videonya:

 


(Sumber: Twitter @AgoesAguss)

3 dari 5 halaman

Ini Lokasi Museum Sejarah Rasulullah dan Peradaban Islam di Ancol

Dream - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan lahan untuk pembangunan fasilitas umum baru di kawasan Ancol. Lahan tersebut kini sedang disediakan dengan cara reklamasi.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, mengatakan di atas lahan reklamasi tersebut akan dibangun fasilitas yang bisa diakses oleh semua masyarakat. Salah satunya, Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam.

" Di antaranya pembangunan tempat bermain anak dan pembangunan museum internasional sejarah Rasulullah dan peradaban Islam di kawasan Ancol tersebut," kata Saefullah, dikutip dari Liputan6.com.

Menurut Saefullah, ground breaking pembangunan museum tersebut sudah dijalankan pada Februari 2020. Sedangkan reklamasi dilakukan dengan mengeruk 13 sungai dan lima waduk di seluruh DKI untuk menanggulangi banjir.

 

4 dari 5 halaman

Tanah hasil pengerukan sungai dan waduk ditimbun di Ancol Timur dan Ancol Barat. Lokasinya menempel langsung dengan wahana wisata Taman Impian Jaya Ancol.

" Penumpukan tanah tersebut pada akhirnya akan membentuk area tersebut karena proses pemadatan yang dilakukan untuk menjaga agar tanah tidak tercecer ke dasar laut secara tidak teratur," kata Saefullah.

5 dari 5 halaman

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menerbitkan izin perluasan pengembangan kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol seluar 120 hektare dan Dunia Fantasi 50 hektare. Hal itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 237 Tahun 2020 tanggal 24 Februari 2020.

" Memberikan izin pelaksanaan perluasan kawasan rekreasi Dunia Fantasi (DUFAN) seluas ± 35 (lebih kurang tiga puluh lima hektar) dan Kawasan Rekreasi Taman Impian Ancol Timur seluas ± 120 Ha (lebih kurang seratus dua puluh hektar) kepada PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk sesuai peta sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Gubernur ini," demikian bunyi keputusan tersebut.

Sumber: Liputan6.com/Ika Defianti

Beri Komentar