Maut (3): Kisah Pria yang Dua Kali Lolos dari Maut

Reporter : Ramdania
Senin, 1 Juni 2015 18:47
Maut (3): Kisah Pria yang Dua Kali Lolos dari Maut
Dalam tempo tiga bulan dia nyaris tewas dalam dua kali kecelakaan maut pesawat Malaysia Airlines. Masih berharap bisa beruntung untuk ketiga kalinya.

Dream - Takdir Tuhan tidak pernah bisa diduga. Apalagi diramal dan ditentukan manusia. Itu juga yang terjadi pada pria ini.

Siapa sangka,  Maarten de Jonge, pesepeda asal Belanda ini, bisa terhindar dari kecelakaan maut pesawat Malaysia Airlines dua kali berturut-turut hanya dalam tempo tiga bulan?

Seperti diketahui, dunia penerbangan dunia sempat heboh atas kecelakaan yang menimpa maskapai asal Malaysia, Malaysia Airlines. Pesawat MH 370 pada tanggal 8 Maret 2014 kehilangan kontak saat melakukan perjalanan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ke Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing. Hingga kini, pesawat tersebut belum ditemukan.

Sementara, pesawat Malaysia Airlines MH 17 merupakan pesawat dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Pesawat ini jatuh di Ukraina timur dekat perbatasan Rusia pada tanggal 17 Juli 2014. Dikabarkan pesawat ini jatuh ditembak dari ketinggian sekitar 80 kilometer sebelum memasuk wilayah Rusia. Sebanyak 300 penumpang tewas seketika.

Dari dua tragedi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines ini muncullah nama Marteen De Jonge. Bukan karena dia merupakan salah satu korban atau pemilik perusahaan, tetapi dia adalah orang yang beruntung lolos dari dua kecelakaan maut yang hanya terpaut tiga bulan itu.

De Jonge dijadwalkan menaiki kedua pesawat itu, tetapi dia berubah pikiran di menit-menit terakhir. Dia memutuskan untuk terbang dari Amsterdam pada hari Minggu, bukan Kamis bersama MH 17. Sebelumnya, dia juga dijadwalkan menaiki pesawat yang menghilang di Samudera Hindia itu, tetapi dia lagi-lagi mengubah hari keberangkatannya.

Pada hari Jumat, sehari setelah pesawat MH 17 tertembak di perbatasan Rusia, atlet 29 tahun ini memberikan pernyataan di situs resminya. Dalam pernyataannya tersebut, de Jonge mengaku bersyukur tidak jadi mengambil jadwal penerbangan pesawat dari Amsterdam ke Kuala Lumpur itu. Dia menunda keberangkatannya beberapa hari.

" Apa yang terjadi itu mengerikan, begitu banyak korban. Itu hal yang mengerikan," tulis de Jonge dalam pernyataan yang dikutip dari Daily Mail.

1 dari 3 halaman

Ganti Penerbangan, de Jonge Selamat dari Pesawat Maut

Ganti Penerbangan, de Jonge Selamat dari Pesawat Maut © Dream

Ganti Penerbangan, de Jonge Selamat dari Pesawat Maut


Seperti diketahui, MH370 adalah penerbangan penumpang internasional terjadwal yang menghilang pada tanggal 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ke Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing. Pesawat Boeing 777-200ER ini terakhir kali melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara kurang dari satu jam setelah lepas landas. 

Dioperasikan oleh Malaysia Airlines (MAS), pesawat ini mengangkut 12 awak kabin dan 227 penumpang dari 15 negara, kebanyakan adalah warga negara Tiongkok.

Pada hari yang sama, upaya pencarian dan penyelamatan gabungan yang kabarnya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah dilancarkan di Teluk Thailand dan Laut Tiongkok Selatan. Wilayah pencariannya diperluas hingga Selat Malaka dan Laut Andaman. 

Tanggal 15 Maret, setelah muncul laporan media bahwa penyidik AS percaya bahwa pesawat ini berbelok ke barat melintasi Semenanjung Malaya setelah pengawas lalu lintas udara kehilangan kontak dan sebuah satelit masih menerima " ping" dari pesawat selama beberapa jam, pencarian diperluas hingga Samudra Hindia. Per 18 Maret, ada 26 negara yang terlibat dalam pencarian pesawat ini.

Pada tanggal 20 Maret, serangkaian foto satelit yang memperlihatkan kemungkinan adanya serpihan pesawat di Samudra Hindia selatan di sebelah barat daya Australia, tepatnya di ujung paling tenggara lokasi selatan, membuat aktivitas pencarian difokuskan di wilayah tersebut. Serpihan lain di sekitarnya terlihat oleh pesawat militer Australia dan Tiongkok pada 24 Maret. 

Meski keberadaannya masih tidak diketahui, per 24 Maret, pejabat Malaysia Airlines dan pemerintah Malaysia percaya bahwa pesawat ini jatuh di Samudera Hindia Selatan tanpa korban selamat berdasarkan analisis oleh penyelidik penerbangan Britania Raya dan perusahaan satelit Inmarsat.

Pada hari naas di bulan Maret 2014 itu, de Jonge memang sudah menjadwalkan terbang dengan MH370 dari Kuala Lumpur ke Beijing untuk mengikuti perlombaan sepeda di Taiwan. 

Namun, setelah tiba di Bandara Kuala Lumpur, de Jonge menemukan ada penerbangan langsung ke Taiwan. Sehingga ia menukar tiket pesawat Malaysia Airlines MH370 itu dengan penerbangan langsung itu. 

De Jonge mendarat di Taiwan dengan selamat. Ia baru tahu belakangan pesawat yang batal dia tumpanginya hilang di Lautan Hindia dan sampai sekarang belum ditemukan.

2 dari 3 halaman

Kecelakaan Dua Kali Timpa Malaysia Airlines

Kecelakaan Dua Kali Timpa Malaysia Airlines © Dream

Kecelakaan Dua Kali Timpa Malaysia Airlines
 
MH17 merupakan penerbangan penumpang internasional Malaysia Airlines dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Pesawat Boeing 777-200ER ini jatuh di Ukraina timur dekat perbatasan Rusia pada tanggal 17 Juli 2014 dengan 283 penumpang dan 15 awak kabin dari berbagai negara.

Pesawat ini jatuh tertembak rudal. Namun, hingga saat ini belum ada pihak yang ditetapkan menjadi pelaku dari insiden itu. 

Sekitar pukul 15:30 UTC, Malaysia Airlines melaporkan via Twitter bahwa mereka kehilangan kontak dengan MH17.

Menurut The Daily Telegraph, pesawat ini jatuh di Torez, dekat Shakhtersk, sekitar 40 km (25 mil) dari perbatasan Rusia.

Malaysia Airlines menawarkan pembebasan biaya bagi penumpang yang ingin menunda atau membatalkan rencana perjalanan mereka beberapa hari setelah kecelakaan itu.

Sebelum pesawat itu lepas landas, de Jonge telah memiliki tiket penerbangan MH17 dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.  Tapi, pada menit akhir, De Jonge berubah pikiran. 

Ia berpikir ia bisa lebih menghemat uang jika dia lebih dulu terbang ke Frankfurt, Jerman. Karena dari sana dia bisa transit dan menukar penerbangan ke Kuala Lumpur. Sehingga ongkos yang dikeluarkan lebih murah. Maka ia pun menukar tiket penerbangan MH17. Ia terkejut saat tahu pesawat yang batal dia naiki itu ditembak jatuh di atas langit Ukraina.

3 dari 3 halaman

Meski Selamat, De Jonge Tak Mau Pamer

Meski Selamat, De Jonge Tak Mau Pamer © Dream

Meski Selamat, De Jonge Tak Mau Pamer


De Jonge merupakan anggota Tim Terengganu Cycling yang berbasis di Malaysia. Ia kerap ke luar negeri naik pesawat untuk ikut turnamen sepeda balap.

Dia telah memesan tempat duduk di pesawat MH 17 untuk kembali ke Kuala Lumpur setelah ikut dalam kejuaran nasional di Belanda. Namun, dia memutuskan untuk mengambil penerbangan lainnya pada hari Minggu dengan singgah ke Frankfurt, Jerman, terlebih dahulu.

Sebelumnya, pada bulan Maret, de Jonge juga dijadwalkan terbang dengan Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Samudera Hindia dengan 239 orang di dalamnya.

" Ini tak terbayangkan. Saya sangat berduka untuk korban penumpang dan keluarganya. Namun, saya sangat senang lolos dari kecelakaan itu," ungkapnya.

Dalam keterangannya itu, de Jonge menjelaskan dirinya tidak mau berkomentar banyak mengenai kecelakaan maut yang 'batal' menimpanya disebabkan dia menghormati perasaan para keluarga korban.

De Jonge juga mengatakan kepada stasiun televisi Belanda RTV Oost meskipun telah lolos dari kematian untuk kedua kalinya, dia tak trauma. Dia masih berani menaiki pesawat Malaysia Airlines lainnya.

" Saya telah telah beruntung dua kali, dan berharap mendapatkan yang ketiga kalinya," ujar de Jonge. (eh)

Beri Komentar