Priscilla Rosa Malinda
Dream - Kehidupan orang tak selamanya berjalan mulus. Termasuk yang dialami oleh Priscilla Rosa Malinda. Peserta Dream Girls 2015 dari Bogor ini juga gettir pahit kehidupan.
Segala kemudahan yang dia alami saat kecil, seolah berbalik di waktu dewasa. Hidupnya terasa menjadi sulit. Sehingga dia sempat berperasangka buruk kepada Allah.
Namun dia akhirnya sadar bahwa Allah punya skenario terbaik untuk kehidupan. Inilah kisah inspiratif dari Priscilla Rosa, jika suka dengan kisah ini, berikat vote kalian DI SINI.
Assalamualikum. Perkenalkan, namaku Priscilla Rosa Malinda atau singkatnya Sila. Umurku 20 Tahun. Dan sekarang lagi sibuk kerja serta kuliah. Ini ada sedikit cerita dariku semoga dapat memberikan inspirasi untuk kalian semua.
Sejak kecil aku tinggal dengan oma dan opaku. Cenderung mereka yang membesarkan aku. Aku disekolahkan salah satu sekolah dasar Islam terpadu di Palembang. Dengan harapan kelak aku akan menjadi orang yang taat akan agama.
Akupun menjalankan hari-hari di sekolah dengan amat menyenangkan. Tantangan terbesar saat itu dimana aku harus menyelesaikan hafalan Alquran agar bisa ikut wisuda pertama penghafal Juz 30. Setiap hari, setiap saat aku selalu menghafal untuk mengejar targetku.
Saat dua hari terakhir, aku masih menyisakan dua hafalan Surah yang notabennya ayatnya panjang-panjang. Tapi aku percaya Allah selalu memudahkan umatnya untuk menghafal Alquran.
Setiap kali aku salat dan berdoa agar dimudahkan oleh Allah dalam menyelesaikan targetku. Dan alhamdulillah, aku dapat menyelesaikan Juz 30 sesuai target. Saat wisuda itu, aku masih kelas IV SD. Lulus dari SD, aku mendapatkan banyak pelajaran.
Waktu berlalu dengan sangat cepat. Aku pun tumbuh menjadi remaja yang gemar melakukan hal-hal baru. Mencoba banyak hal yang belum pernah kucoba. Salah satunya berani tampil di depan publik. Mulai dari mengikuti lomba bercerita hingga pidato. Tak jarang aku mendapat hasil dari lomba-lomba tersebut.
Tamat SMA, aku sempat frustasi karena tidak mendapatkan universitas yang aku inginkan. Akupun merasa Tuhan tidak adil. Lumayan susah aku mencari universitas yang pas denganku. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah.
Iri? Iya, aku iri dengan teman-temanku yang sibuk akan aktivitas barunya sebagai mahasiswa baru. Aku pun cenderung di rumah saja. Sampai akhirnya aku sadar " Allah pasti punya rencana lebih baik untukku" . Aku pun bangkit dari keterpurukan. Akupun mulai mencari pekerjaan.
Dengan modal Bismillah, tanpa ada keahlian khusus, aku melamar di berbagai instansi. Sampai akhirnya aku diterima bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Bogor. Walaupun gajinya terbilang kecil, tapi dengan itu aku bisa menghasilkan uang. Setidaknya bisa untuk jajan tanpa harus minta ke orang tua.
Tiga bulan kerja di sana, aku memilih resign dengan alasan ketidakadilan. Tapi aku mendapat banyak pelajaran ketika bekerja di sana. Apalagi cara berinteraksi dengan orang baru. Belajar cepat dalam mengambil langkah keputusan.
Dan alhamdulillah, lagi-lagi Allah memudahkan langkahku. Aku diterima kerja di instansi pemerintahan DKI Jakarta. Gajinyapun terbilang besar. Aku bisa membaginya untuk keluarga dan untukku. Akhirnya setelah satu tahun menunda kuliah, aku mendaftar kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta. Dan sekarang aku siap untuk menjadi lebih giat dan terus berani mencoba hal-hal baru.
" Mimpi tidak akan pernah tidur. And I am Hope" kata-kata itu terus ada dalam ingatanku. Menjadikan penyemangat untuk dapat terus kejar mimpiku.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik