Ternyata Samson Adalah Seorang Nabi

Reporter : Puri Yuanita
Rabu, 18 November 2015 20:08
Ternyata Samson Adalah Seorang Nabi
Rasulullah menceritakan mengenai kisah Nabi Sam'un yang berasal dari Bani Israil. Ternyata Nabi Sam'un atau Samson adalah seorang muslim yang diutus di tanah Romawi.

Dream - Bahwa pada suatu malam di bulan Suci Ramadhan, Rasulullah berkumpul dengan para sahabat. Rasulullah bercerita tentang seorang nabi bernama Sam'un Al Ghozi.

Seperti yang didalam ajaran agama Islam, jumlah Nabi menurut hadits berjumlah 124.000 orang, dan Rasul berjumlah 312 orang. Sesuai rukun Iman yang ke-4, di dalam rukun Iman diwajibkan untuk mengetahui 25 orang Nabi dan Rasul.

Dari Abi Zar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda ketika ditanya tentang jumlah Nabi;
" Jumlah para Nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000)"
" Lalu berapa jumlah Rasul diantara mereka?"
" Tiga ratus dua belas (312)"
(HR. At-Turmuzy)

Pada kitab Qishashul Anbiyaa, dikisahkan; bahwa Rasulullah saw tersenyum sendiri, lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya;

" Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?"

Rasulullah saw menjawab;

" Diperlihatkan kepadaku hari akhir dimana seluruh manusia dikumpulkan di Mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam Syurga. Ada seorang nabi yang dengan membawa pedang yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam Syurga, dia adalah Sam'un."

Siapakah Sam'un?

Sam'un Al Ghozi lebih dikenal dengan nama Samson. Ialah orang yang mempunyai kekuatan luar biasa yang tidak terkalahkan, yang kelemahannya terletak pada rambutnya. 

Samson atau Simson, merupakan seorang nabi di dalam ajaran islam yang dikenal dengan nama Nabi Sam'un Ghozi AS. Kisah nabi ini, terdapat di dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul Anbiyaa.

Nabi Sam'un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam'un Ghozi AS adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir.

Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa Rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam'un Ghozi AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.

Dikisahkan Nabi Sam'un Ghozi AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam'un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil. 

1 dari 6 halaman

Kisah Nabi Khidir yang Berumur Panjang Hingga Hari Kiamat

Kisah Nabi Khidir yang Berumur Panjang Hingga Hari Kiamat © Dream

Dream - Nabi Khidir adalah seorang Nabi yang diyakini memiliki umur paling panjang dan masih hidup hingga kini. Ternyata, rahasia Nabi Khidir bisa berumur panjang telah banyak digali oleh para ahli berdasarkan beberapa cerita. Namun semua cerita itu merupakan sesuatu yang masih misteri dan kebenarannya masih dipertanyakan.

Banyak yang mengatakan bahwa Nabi Khidir masih hidup hingga kiamat datang. Nabi ini dinamakan Khidir yang berarti hijau karena kedatangannya selalu membawa kehijauan di sekitarnya, rumput yang awalnya kering akan menjadi hijau subur jika didatangi Nabi Khidir.

Salah seorang murid Syeikh Abu Hasan yaitu Al-Murshi mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir dan bahkan telah bersalaman dengannya.

Dia bertanya kepada Nabi Khidir bagaimana keadaan arwah-arwah orang muslim yang telah meninggal dunia, apakah mendapat siksaan atau tidak. Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini? Wallahua’lam hanya Allah yang tahu, namun jika diperhitungkan kira-kira sekitar lebih dari enam ribu tahun.

2 dari 6 halaman

Mengapa Jasad Nabi dan Syuhada Tak Membusuk?

Mengapa Jasad Nabi dan Syuhada Tak Membusuk? © Dream

Dream - Dunia tak terlepas dari berbagai keajaiban yang terkadang sulit dipercaya atau bahkan tak bisa diterima nalar. Salah satu yang pernah kita dengar misalnya, tak membusuknya jasad para Nabi dan syuhada.

Mengobati rasa penasaran masyarakat mengenai fenomena ajaib tersebut, Dr Abdul Hamid Al Qudhah mencoba membuktikan lewat penelitiannya. Hasil risetnya kemudian diuraikan dalam buku Al Mikrubat wa Karamatusy Syuhada, yang telah diterjemahkan dengan judul Jasad Syuhada Tak Membusuk.

Diawali dengan definisi dan penjelasan mikroba, keajaiban-keajaiban mikroba yang berhasil ditemukannya melalui serangkaian riset. Selanjutnya ia mulai menjelaskan mengapa jasad para Nabi dan syuhada tidak membusuk.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya menjelaskan bahwa jasad para Nabi tidak akan dimakan (binatang) tanah. Beliau bersabda:

“ Sesungguhnya yang paling utama di antara hari kalian adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan dan dimatikan. Pada hari ini pula terjadi peniupan sangkakala dan kematian massal. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari ini karena shalawat kalian itu akan diperlihatkan kepadaku.” Mereka bertanya, “ Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami akan diperlihatkan kepadamu sedang jasadmu telah lapuk (remuk)” Maka beliau bersabda, “ Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan (binatang) tanah memakan jasad para Nabi ‘alaihimus salam.” (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majah)

Sedangkan mengenai para syuhada, Allah SWT berfirman:

“ Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al Baqarah: 154)

Ayat ini banyak dimaknai bahwa jasad syuhada tidak dimakan mikroba sebagaimana jasad para Nabi. Terlebih ketika banyak ditemukan fakta bahwa jasad syuhada masih utuh. Misalnya jasad syuhada Perang Uhud dan mujahidin Palestina yang ditampilkan dalam buku itu.

Lalu mengapa mikroba tidak merusak jasad para Nabi dan syuhada? Tentu jawabannya, karena Allah-lah yang memerintahkan mikroba berbuat demikian. Allah yang menciptakan mikroba, membuat ibahwa tugas mikroba menguraikan makhluk hidup yang telah mati, maka Dia pula yang bisa mengubah sunnatullah itu pada sesuatu yang dikehendaki-Nya.

“ Jadi, mikroba adalah makhluk yang sangat patuh kepada Penciptanya,” simpul Dr. Abdul Hamid Al Qudhah. Subhanallah... (Ism) 

3 dari 6 halaman

Temuan Terbaru Misteri Bahtera Nabi Nuh

Temuan Terbaru Misteri Bahtera Nabi Nuh © Dream

Dream - Bahtera Nabi Nuh masih menyisakan banyak misteri bagi semua umat manusia sepanjang zaman, terutama bagi para arkeolog.

Dikisahkan, Nabi Nuh diperintahkan Allah SWT untuk membuat sebuah kapal besar untuk menyelamatkan kerabat dan orang-orang yang beriman, serta pasangan binatang dari berbagai jenis, sebelum datang banjir besar.

Kini banyak ilmuwan yang meyakini bahwa di Gunung Ararat, Turki terdapat sisa-sisa Bahtera Nabi Nuh.

Bahkan, tim arkeolog yang tergabung dalam Noah's Ark Ministries International (NAMI) yang berbasis di Hong Kong mengumumkan pada lima tahun lalu, mereka telah menemukan sebuah struktur kayu kuno di Gunung Ararat, yang kemungkinan bagian dari Bahtera Nabi Nuh.

NAMI mengungkapkan pada April 2010, mereka menemukan apa yang diyakini bagian dari Bahtera Nuh di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, terkubur di bawah batu vulkanik dan es di Gunung Ararat.

Menurut laporan Charisma News, pada 15 Oktober tahun ini, Ahmet Ertugrul, ahli dan penemu Turki yang memimpin NAMI, akan tampil dalam acara khusus yang diselenggarakan Southern Evangelical Seminary (SES) untuk mempresentasikan penemuannya.

Ertugrul diharapkan bisa menjawab segala pertanyaan tentang penemuan awal dari Bahtera Nabi Nuh tersebut.

Dia kemungkinan akan mengumumkan informasi terbaru terkait Bahtera Nuh bersama dengan sebuah panel yang terdiri dari saksi mata dan ahli.

Dalam panel itu ada Philip Williams, seorang insinyur dan mantan pengusaha telekomunikasi Amerika. Dia akan mempresentasikan temuannya sendiri terkait dengan sisa-sisa Bahtera Nabi Nuh, terutama foto-foto, kesaksian dan video dari perjalanan yang dibuat di Gunung Ararat tahun lalu.

Williams adalah salah satu orang Amerika pertama yang pertama kali menyelidiki struktur Bahtera Nabi Nuh dan telah mempelajarinya selama dua dekade terakhir. Dia juga menjawab tuduhan bohong terkait temuan terbaru Bahtera Nabi Nuh. (Ism) 

 

4 dari 6 halaman

Benarkah Tinggi Nabi Adam AS Mencapai 30 Meter?

Benarkah Tinggi Nabi Adam AS Mencapai 30 Meter? © Dream

Dream - Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan untuk menjadi pemimpin di bumi. Ia dikeluarkan dari surga bersama Siti Hawa karena melanggar perintah Allah SWT untuk tidak memakan buah khuldi.

Akhirnya keduanya diturunkan ke dunia untuk menjalani kehidupan seperti biasa, dan melahirkan keturunan. Sebagai manusia pertama, sosok Nabi Adam tentu sangat membuat penasaran manusia yang ada sekarang.

Namun tidak banyak literatur tentang gambaran sosok makhuk yang sudah membuat iri golongan malaikat dan iblis ini. Hanya sedikit fakta tentang bagaimana gambaran suami dari Siti Hawa tersebut. Salah satunya tentang tinggi badannya yang mencapai 60 hasta, setara dengan 90 kaki atau sekitar 30 meter.

Hal ini tentu sangat berbeda jika dibandingkan dengan tinggi manusia saat ini yang rata-rata hanya 1,5 meter.

5 dari 6 halaman

Ilmuwan: Belah Laut Merah, Musa Tak Andalkan Keajaiban Tuhan

Ilmuwan: Belah Laut Merah, Musa Tak Andalkan Keajaiban Tuhan © Dream

Dream - Seorang pakar kelautan mengaku telah mengetahui rahasia terbelahnya Laut Merah, saat Nabi Musa menyelamatkan diri dari kejaran tentara Firaun.

Bruce Parker, profesor tamu di Stevens Institute of Technology, New Jersey mengklaim Nabi Musa tidak mengandalkan keajaiban dari Tuhan untuk membelah Laut Merah.

Tapi dia mungkin menggunakan pengetahuannya tentang pasang surut saat memimpin orang-orang Israel menyeberangi Laut Merah, untuk menghindari kejaran tentara Firaun.

Mantan kepala ilmuwan National Ocean Service di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat ini menulis di Wall Street Journal, bahwa Nabi Musa menggunakan pengetahuannya tentang pasang surut untuk memastikan orang-orang yang dibimbingnya bisa menyeberang dengan selamat.

Sebelumnya ada teori yang menyebutkan, terbelahnya Laut Merah akibat tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi. Hal ini karena sebelum tsunami terjadi, biasanya perairan pesisir akan surut.

Namun teori itu dibantah Parker yang menyebutkan bahwa air akan kembali dalam waktu 20 menit. Waktu sesingkat itu tidak bisa memberikan cukup waktu bagi Nabi Musa untuk menyeberang dasar laut yang kering, yang diduga berada di Teluk Suez yang terletak di ujung utara Laut Merah.

Selain itu, Nabi Musa harus mendapat pemberitahuan lebih dahulu dari Tuhan bahwa akan terjadi gempa bumi dan tsunami.

Jika terjadi surut di Teluk Suez maka dasar lautnya bisa kering selama berjam-jam. Nabi Musa berkemah di pantai sebelah barat Teluk Suez ketika tentara Firaun terlihat di kejauhan.

Awan debu yang ditimbulkan oleh kereta dan kuda tentara Firaun yang mendekat akan memungkinkan Nabi Musa untuk menghitung waktu kedatangan mereka, kata Parker.

Karena hidup di gurun, Nabi Musa memiliki pengetahuan soal pasang surut Laut Merah dan dengan melihat bulan, ia bisa memprediksi kapan surut akan terjadi.

Pengetahuan ini tidak dimiliki tentara yang tinggal di sepanjang Sungai Nil, yang terhubung ke Laut Mediterania yang tidak memiliki pasang surut yang unik.

" Mengetahui kapan surut akan terjadi, berapa lama dasar laut akan tetap kering dan kapan air akan naik kembali, Nabi Musa bisa merencanakan pelariannya bersama orang-orang Israel," tulis Parker.

Saat terjadi pengejaran, bulan purnama muncul secara penuh dan itulah saat surut berada di titik terendah sehingga dasar laut bisa tetap kering selama berjam-jam.

Memberikan waktu yang lama bagi Nabi Musa untuk menyeberang. Jika demikian, maka air pasang akan berada di titik tertingginya sehingga mampu menenggelamkan tentara Firaun.

Untuk melakukan itu semua, Nabi Musa harusnya memiliki perhitungan sempurna.

Parker bukanlah ilmuwan pertama yang mengajukan teori ini untuk menjelaskan keajaiban Laut Merah. Dalam sebuah tulisan yang ditulis oleh seorang sejarawan kuno bernama Artapanus yang hidup antara 80-40 SM mengatakan; " Musa, yang menjadi pejabat negara, menunggu air surut dan memimpin orang-orang menyeberang lautan saat dasarnya kering."

 

6 dari 6 halaman

Temuan Mengejutkan Kota Sodom yang Dibinasakan Allah

Temuan Mengejutkan Kota Sodom yang Dibinasakan Allah © Dream

Dream - Sodom. Inilah kota yang lenyap “ ditelan” Bumi. Wilayah yang diyakini sebagai tempat peradaban kaum Nabi Luth AS ini sirna akibat bencana dahsyat.

Dalam Alquran disebutkan Allah murka atas kemaksiatan kaum Nabi Luth. Selain menyembah berhala, mereka dikenal gemar berzina, penyuka sesama jenis, dan kemaksiatan lain.

Dosa-dosa itu membuat Allah murka. Kota tersebut kemudian “ dijungkirbalikkan”. Musnah. “ Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Luth itu yang atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi.” [Surat Hud Ayat 82].

Setelah ribuan tahun, para ilmuwan mencari kota yang hilang itu. Sejak 2005, mereka melakukan ekskavasi di Tall el-Hammam, Yordania. Wilayah yang terletak di timur Sungai Yordan itu diyakini menjadi lokasi reruntuhan Kota Sodom yang dilaknat itu.

Temuan Mengejutkan Kota Sodom yang Dibinasakan Allah

Para ilmuwan yakin Kota Sodom dan juga Goromah terletak di lembah Sungai Yordan, sebelah utara Danau Mati. Sodom diyakini sebagai kota yang besar, makmur, dan menjadi pusat perdagangan semasa jayanya.

Dan kini, setelah satu dekade penggalian, para ilmuwan sangat yakin, di sanalah Kota Sodom dulunya berdiri. Dalam ekskavasi itu, mereka mendapat temuan yang mengejutkan.

Dikutip Dream dari Daily Mail, Kamis 15 Oktober 2015, para ilmuwan menemukan puing-puing kota dari Zaman Perunggu di Tall el-Hammam. Kota ini diyakini sangat mirip dengan Sodom yang digambarkan dalam kitab suci.

Reruntuhan yang diduga sebagai Kota Sodom itu sangatlah luas. Diyakini sebagai kota terluas di wilayah itu, lima hingga sepuluh kali luas kota-kota di sekitarnya.

Steven Collins, ilmuwan Trinity Southwestern University, New Mexico, Amerika Serikat, yang memimpin penelitian tersebut mengklaim, timnya menemukan bukti adanya kota yang diperluas, dilengkapi dinding pertahanan dari bata merah dengan tebal 5,2 meter dan tinggi 10 meter.

Temuan Mengejutkan Kota Sodom yang Dibinasakan Allah

Tembok ini dilengkapi dengan gerbang, menara pengawas, dan setidaknya satu jalan. Bagi para peneliti, dinding ini menjadi bukti bahwa kota itu terus diperluas dan diperkaya.

Selama pertengahan Zaman Perunggu, tembok ini digantikan dengan benteng yang lebih besar. Lebar 7 meter, bagian atas datar, dan difungsikan sebagai jalan yang melingkari kota.

Dari temuan-temuan itulah tim yang dipimpin Collins yakin telah menemukan Kota Sodom yang dilenyapkan itu. Para peneliti ini juga memberikan bukti lain untuk mendukung keyakinan mereka bahwa Tall el-Hammam tiba-tiba kosong menjelang akhir Zaman Perunggu.

“ Apa yang kami temukan adalah negara-kota yang penting, negara-kota yang besar, untuk semua tujuan praktis, tidak diketahui oleh peneliti sebelum kami mulai proyek kami,” kata Collins.

Tall el-Hammam, tambah Collins, sangat cocok dengan Kota Sodom yang digambarkan di dalam kitab suci, sebagai kota terbesar yang subur di timur Kikkar. “ Sehingga, saya menyimpulkan bahwa siapa pun yang ingin menemukan Sodom, seseorang harus mencari kota terbesar yang ada di area ini pada Zaman Perunggu, pada masa Ibrahim,” tambah dia.

Menurut Collins, saat tim melakukan penelitian, mereka dengan jelas memilih Tall el-Hammam sebagai lokasinya. Sebab, mereka yakin wilayah itu merupakan kota yang berukuran lima kali kota-kota lain pada Zaman Perunggu.

“ Kami tahu sangat sedikit tentang Zaman Perunggu di selatan Lembah Sungai Yordan. Kebanyakan peta arkeologi area ini kosong,” ujat Collins.

Menurut dia, wilayah ini menjadi gurun tak berpenghuni selama lebih dari 700 tahun. Tapi kemudian, setelah tujuh abad, wilayah itu mulai berkembang lagi, sebagaimana ditunjukkan adanya gerbang besi besar yang mengarah ke kota.

Para ilmuwan sangat yakin dengan temuan ini. Sebab, telah membandingkan temuan-temuan itu dengan fase akhir permukiman lain di wilayah ini. Sehingga, para arkeolog pimpinan Collins yakin wilayah ini menjadi kandidat terbaik sebagai Kota Sodom yang hilang itu.

“ Tall el-Hammam persis dengan setiap kriteria Sodom yang disebutkan dalam kitab,” tutur Collins. Kisah Sodom dan Gomorah ini dikisahkan dalam sejumlah kitab. Selain Alquran, kitab agama lain juga menceritakan kisahnya.

Lantas, apakah reruntuhan kota yang ditemukan itu benar-benar Kota Sodom? Meskipun jika temuan ini bukanlah Kota Sodom yang dikisahkan dalam kitab-kitab, para ilmuwan mengatakan penemuan ini masih sangat penting. Sebab telah menunjukkan adanya sebuah kota yang sangat luas.

Beri Komentar