Burayot, Camilan Manis asal Garut Terkenal dengan Bentuk yang Unik

Culinary | Selasa, 11 November 2025 12:03

Reporter : Astri

Di Garut ada camilan manis yang terbuat dari gula merah bernama Burayot. Sudah pernah mencobanya?

DREAM.CO.ID - Salah satu camilan asal Garut bernama Burayot kini sudah semakin dikenal luas oleh para pecinta kuliner. Rasanya yang manis legit dan bentuk uniknya membuat camilan ini memiliki banyak peminat. 

Burayot merupakan salah satu makanan tradisional asal Garut yang terbuat dari tepung berat, gula merah, dan minyak kelapa. Jika berkunjung ke Garut, kamu bisa dengan mudah menemukan Burayot lantaran nyaris di setiap sudutnya ada yang menjajakan camilan ini. 

Bukan hanya rasanya manis dan legit yang membuat Burayot miliki banyak penggemar, namun bentuknya tak kalah mencuri perhatian. Burayot memiliki bentuk bulat lonjong, sedikit keriput, dan berwarna cokelat. 


2 dari 3 halaman

Cara Masak yang Unik

Cara memasak Burayot begitu unik. Yakni, proses memasaknya dilakukan dengan menggunakan stik bambu yang lebih dilancipkan ujungnya. Bagian ujung lancip digunakan untuk menusuk dan mengangkat adonan Burayot yang telah matang. 

Adonan yang sudah matang kemudiaan ditiriskan dengan cara digantung. Cara ini dilakukan karena dinilai lebih efektif untuk meniriskan minyak yang menyerap ke dalam adonan. Teknik inilah yang membuat bentuk Burayot begitu unik.

Dulu Burayot hanya dijual satu varian rasa. Seiring berjalannya waktu, varian Burayot semakin bervariatif. Berbagai rasa kekinian seperti cokelat, keju, serta taro sudah tersedia. Bahkan, camilan ini sudah bisa ditemui di berbagai market place. 


3 dari 3 halaman

Dilansir dari laman Wikipedia, mengintip sejarah hadirnya Burayot ternyata cukup unik. Soalnya, makanan ini ditemukan secara tak sengaja. Zaman dulu, masyarakat Garut gemar membuat camilan yang terbuat dari ubi jalar atau singkong. 

Beragam kreasi dibuat, salah satunya menambahkan gula merah yang dicairkan pada singkong. Mereka menamakannya cemprus. Cemprus menjadi makanan ikonik tradisional dari Kecamatan Pendeui dan masuk dalam warisan budaya tak benda Indonesia. 

Membuat cemprus membutuhkan waktu yang amat panjang. Akhirnya, warga mendapat ide untuk mengubah makanan ini lebih muda disajikan hingga lahirlah Burayot. Jadi, apakah kamu sudah mencicipi Burayot atau justru sudah menjadi penggemar berat camilan ini? 

Bupati Luwu Utara: Lembut di Dalam, Garang di Luar
Join Dream.co.id