Remote Work Hub, Pejuang Kerja dari Rumah yang Sat Set Banget!

Dreamitie | Jumat, 12 September 2025 14:06

Reporter : Okti Nur

Novie tak menawarkan janji manis ke komunitasnya bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan atau klien, namun secara gratis ia membagikan ilmu.

DREAM.CO.ID - Perjalanan karier seseorang tak bisa disamaratakan, begitu pula kenyamanannya. Seperti Novie Marnov, yang sudah berkarier di industri bisnis golf selama 10 tahun kemudian banting setir memilih kerja dari rumah, remote work.

Novie Marnov alias Novi Afriyanti ini lantas membentuk komunitas Remote Work Hub, dengan niatan dapat memberi jawaban-jawaban atas keingintahuan, keresahan, ilmu, dan realita bekerja sebagai remote worker.

Istilah work from home (WFH), remote work pastinya sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Namun perbincangan jurnalis Dream dengan Novie Marnov, yang juga sudah memegang sertifikasi Certified HarvardX Remote Leader, membuka pengetahuan baru bagaimana industri remote work ini berjalan.

Karier Novie berawal dari menjadi account executive di sebuah perusahaan golf hingga naik jabatan menjadi manager. Namun 10 tahun karier di industri golf membuat perempuan lulusan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini merasa stuck, meskipun dia mendapat banyak pengalaman dan ilmu tentang bisnis.

"Menyenangkan, tapi ternyata aku dan industriku ketinggalan secara teknologi. Dan setelah 10 tahun aku ngerasa gini-gini aja," ungkap Novie, yang juga memanfaatkan peluang kerja remote untuk bisa lmengurus sang anak.

Hingga di tahun 2022 dia memutuskan kerja remote. Awal mulanya dia berstatus sebagai freelancer, hingga mendapatkan posisi yang masih berhubungan dengan dunia bisnis, seperti Business Manager, Business Coach & Training, sampai Remote Business Consultant.

2 dari 6 halaman

Remote Work Hub

Novie melihat banyak orang yang ingin bekerja remote namun tak tahu bagaimana cara dan realitanya. Terlebih banyak orang yang termakan iklan, membayar berbagai kelas dengan bayaran jutaan, namun tak kunjung mendapat pekerjaan.

Akhirnya Novie mendirikan Remote Work Hub di tahun 2025 bersama para expertise yang sudah menggeluti remote work lebih dari tiga tahun.

"Banyak sekali ternyata orang-orang di luar sana yang mau pindah kerja jadi remote work. Mereka banyak yang nggak tau caranya gimana, atau jalannya salah, atau kemakan iklan misalnya. Banyak yang akhirnya datang dan menjadi member komunitas kita," ungkapnya.

Novie tak menawarkan janji manis ke komunitasnya bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan atau klien, namun secara gratis Novie membagikan ilmu, tentang culture kerja remote, hingga seputar tools yang digunakan saat bekerja remote yang tak banyak orang tahu.

"Komunitas kita ini gratis sehingga siapapun bisa datang, siapapun bisa cerita, siapapun bisa dapat informasi yang basic tentang transisi remote working, basic apa yang harus disiapkan, tanpa perlu keluar duit," cerita Novie.

3 dari 6 halaman

Program

Ada dua program yang diberikan di komunitas ini. Pertama adalah edukasi, member akan mendapatkan webinar dan recording class. Menariknya, komunitas ini bahkan mendapat sponsorship dari Prancis tentang kelas virtual assistant gratis selama tiga bulan.

Program yang kedua adalah mentoring. Novie bersama dua co-founder lain, Syifa Fatimah dan Rika Andrini, memberikan sharing session untuk menyampaikan pandangan realistis tentang bagaimana remote worker bekerja. Bagaimana klien dari luar negeri yang akan sangat to the point dalam mengkritik, bagaimana sat-setnya kerja mereka, bahkan sekadar koneksi internet yang sedikit ngelag mereka akan bertanya "apakah kamu bisa melanjutkan meeting atau kita ganti hari aja?"

"Kami dari sejak awal bilang kalau mau ikutan program mentoring kalian tuh kaya masuk barak militer, banyak sakit hatinya, but we actually give you the real a point of view of business owner," cerita Novie.

Dalam sesi mentoring ini adapula review CV dan portfolio. Komunitas Remote Work Hub juga mendapat sponsor dari salah satu kreator AI Indonesia yang memiliki platform "Tanya HR", AI yang dapat mereview langsung sebuah CV.

4 dari 6 halaman

Tiga Value Remote Worker

Ada tiga value ang sangat digaungkan dan dikomunikasikan di komunitas ini, diantaranya self leadership, active communication, dan basic tools. Semua ini berhubungan dengan culture, tentang kerja dengan foreigner.

Self leadership, bagaimana seseorang bisa membawa dirinya sendiri. Mencari tahu informasi sendiri untuk bisa mendapatkan pekerjaan dan klien.

"Kalau dikasih tahu cari kerja di mananya, maka mereka nggak tahu self leadership. Kalau nggak ada self leadership, kalau ada masalah yang pertama mereka lakukan adalah nanya dan itu big no, itu adalah mental yang sangat kita terapkan di dalam komunitas kita," ungkap Novie.

Value kedua soal active communication adalah tentang sikap seseorang yang akan aktif mencari tahu dan riset apa yang belum mereka kuasai. Bukan malah sibuk bertanya ke semua orang.

"Active communicating bukan berarti kita ngomong ke semua orang, tapi kita cari tahu dulu, do our research dulu"

Value ketiga adalah basic tools, tentang standar minimun yang dibutuhkan remote worker untuk bekerja. Baik secara hardware maupun software secara umum.

"Jadi kita sebagai remote worker modalnya tuh apa, modalnya ya tools kita," kata Novie.

Novie menyebutkan secara hardware, pekerja harus memiliki setidaknya microphone yang jelas untuk menangkap suara input maupun output, hal ini sangat penting untuk komunikasi via online.

Kemudian, persiapkan laptop dengan minimal RAM 4GB atau 8GB, lalu koneksi internet yang stabil minimal 25 mbps. Jika sedang meeting usahakan minimal koneksi 30 mbps.

Sementara untuk software, satu yang menjadi sorotan Novie adalah jangan memakai aplikasi dengan akun bersama.

"Klien dari luar bakalan meragukan kita kalau akunnya nggak save.
Lebih ke culture luar negeri, kalau kita nggak bisa menjaga privasi, kita nggak bisa dipercaya," kata Novie.

5 dari 6 halaman

Remote Work Bukan untuk Semua Orang

Anggota Remote Work Hub datang dari berbagai profesi, seperti Customer Support, Digital Marketing, Sales Executive, Content/Copywriter, Finance, Developer/Engineer, Project Assistant dan lainnya.

Mereka memiliki klien rata-rata dari negara Singapura, Malaysia, Eropa, sedikit dari Amerika, hingga Indonesia sendiri.

Menurut Novie, remote work bukan untuk semua orang. Para remote worker adalah untuk orang-orang yang memiliki value lebih yang ditawarkan, yang bisa lebih dari para pekerja kantoran. Bahkan dalam sebuah riset juga menjelaskan, bahwa remote work ada untuk orang-orang yang memang karakternya ingin berkontribusi lebih.

"Kalau kamu nggak punya keinginan untuk kontribusi itu biasanya kerja remote itu berat, bukan nggak bisa tapi itu nggak cocok," kata Novie.

Tak sedikit anggota komunitas yang akhirnya berhenti jadi remote worker atau keluar dari grup, karena memang tidak cocok. "Kadang orang nggak sadar, kerja dari rumah itu justru jauh lebih berat," kata Novie.

6 dari 6 halaman

Namun adapula yang menemukan kecocokannya menjadi remote worker. Menurut Novie, mereka akan melewati fase psikologis The Dunning Kruger Effect, dengan tiga tahapan.

Fase pertama, ketika masuk ke komunitas mereka akan berpikiran mudah mendapatkan pekerjaan atau klien, karena mereka percaya diri dengan bekal pengetahuan, kelas yang sudah pernah diikuti sebelumnya dan lainnya. Namun di dalam komunitas, mereka akan belajar realita 'pahit' tentang remote work yang sebenarnya.

Lalu setelah itu mereka merasa putus asa, lambat laun menerima, memahami, sampai berada di fase realistis. Kemudian akan mengerti bagaimana remote work berjalan, termotivasi, memiliki kepercayaan diri yang sesuai dengan kemampuannya, hingga akhirnya mendapatkan pekerjaan.

"Jadi banyak sekali kok member komunitas kita yang memang beneran dapet client, pada akhirnya happy ngerjain remote work, tapi setelah mereka ngelewatin fase the dunning kruger effect. Yang kami lakukan adalah ngedampingin mereka," ungkap Novie.

Novie sendiri sangat terbuka bagi orang-orang yang ingin bergabung dengan komunitasnya. Sesuai tujuan awal, mereka yang datang ke komunitasnya bisa menyerap sebanyak-banyaknya ilmu tanpa pandang bulu maupun harga.

"Kalau mau tahu realita remote work kaya gimana itu gabung sama komunitasku tuh gapapa, karena kami kan komunitas gratis nih, kami akan kasih ke kalian unfiltered information tentang remote work itu seperti apa," kata Novie.

Untuk tahu lebih lanjut informasi komunita Remote Work Hub, kamu bisa mengunjungi akun Instagram @remote_work_sh.

Chery Omoda 5 Mobil China Yang Gak OMDO
Join Dream.co.id