Kurangi Ultra Processed Food Saat Diet, Ini Alasannya
Foto: Pixabay/charlottegovaert
Reporter : Astri
Makanan ultra olahan bisa menggagalkan program diet dan berisiko terhadap kesehatan jangka panjang.
DREAM.CO.ID — Makanan cepat saji, camilan dalam kemasan, hingga minuman manis instan sering menjadi pilihan praktis di tengah gaya hidup modern. Namun, para ahli gizi memperingatkan pentingnya mengurangi konsumsi makanan ultra processed food (makanan ultra olahan), terutama saat menjalani program diet.
Makanan ultra olahan adalah produk yang telah melalui banyak tahap pemrosesan dan biasanya mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, pemanis buatan, dan perasa sintetis.
Makanan ultra processed food merupakan makanan olahan mencakup berbagai produk seperti sereal manis instan, biskuit dan keripik dalam kemasan, minuman ringan berpemanis, serta makanan beku siap saji. Berikut beragam alasan harus menguranginya saat diet.
1. Tinggi Kalori, Rendah Nutrisi
Makanan ultra olahan cenderung padat kalori tapi miskin nutrisi. Artinya, tubuh mendapat banyak energi kosong tanpa cukup vitamin, mineral, atau serat.
2. Memicu Rasa Lapar Berlebih
Kandungan gula dan lemak buatan dapat memicu lonjakan gula darah yang cepat, lalu turun drastis. Hal ini membuat tubuh cepat lapar kembali dan mendorong makan berlebihan.
3. Mengganggu Metabolisme
Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi makanan ultra olahan berlebih bisa mengganggu keseimbangan mikrobioma usus, yang berperan besar dalam metabolisme dan pengendalian berat badan.
4. Memicu Ketagihan Makan
Kombinasi bahan tambahan dan rasa buatan dalam ultra processed food sering dirancang untuk meningkatkan nafsu makan secara artifisial, sehingga sulit dikontrol.
5. Berpotensi Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis
Konsumsi jangka panjang makanan ultra olahan dikaitkan dengan meningkatnya risiko obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.
Solusi sehat saat diet yakni, mengganti camilan dengan buah segar, kacang-kacangan, atau yoghurt tanpa tambahan gula. Pilih makanan utuh seperti sayur, daging tanpa olahan, dan biji-bijian utuh.
Kemudian, perhatikan label kemasan dan hindari bahan yang tidak dikenali dan masak sendiri makanan untuk lebih mengontrol bahan dan kualitas nutrisi.
Mengurangi makanan ultra processed bukan hanya soal angka timbangan, tapi juga tentang menjaga kesehatan jangka panjang. Saat menjalani diet, kembali ke pola makan alami dan bergizi seimbang adalah kunci keberhasilan yang berkelanjutan.