Anak-Anak Belajar Akhlak Rasulullah Lewat Cerita Seru di Masjid Agung Sunda Kelapa
© 2025 Qur'an First Masjid Agung Sunda Kelapa
Reporter : Hevy Zil Umami
Suasana hangat pagi itu terasa berbeda di Aula Sakinah, Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Jakarta.
DREAM.CO.ID - Suasana hangat pagi itu terasa berbeda di Aula Sakinah, Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Jakarta. Tawa anak-anak berpadu dengan lantunan salam dan shalawat, menciptakan suasana penuh keceriaan. Ahad, 28 September 2025, menjadi hari yang istimewa bagi ratusan anak dan orang tua yang hadir dalam Kajian Spesial Anak bertema “Mengenal Lebih Baik Akhlak Rasulullah” bersama Kak Barra, pendongeng muslim yang sudah tak asing di dunia anak-anak.
Acara yang diinisiasi oleh Qur’an First ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tujuannya sederhana namun bermakna: menanamkan nilai-nilai akhlak mulia Rasulullah sejak dini melalui cara yang menyenangkan dan mudah diterima anak-anak.
Dari total 565 anak yang mendaftar, sebanyak 367 anak usia 4–7 tahun hadir bersama orang tua mereka. Aula Sakinah pun seketika berubah menjadi ruang belajar yang penuh warna — ada tawa, rasa ingin tahu, dan semangat untuk mengenal sosok Nabi Muhammad SAW lebih dekat.
“Semoga acara ini dapat bermanfaat dan menumbuhkan rasa cinta anak-anak kepada masjid. InsyaAllah kegiatan Kajian Spesial Anak ini akan terus dilaksanakan, khususnya pada hari-hari besar Islam,” ujar Bapak Huraera Nurhani, Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, dalam sambutannya.
Belajar Islam Lewat Cara yang Menyenangkan
Sejak pagi, para peserta kecil sudah tampak antusias mengikuti kegiatan. Registrasi dibuka pukul 08.30 WIB, dan setiap anak disambut dengan bingkisan dari Oishi serta pin spesial Kajian Spesial Anak. Di area luar aula, panitia menyediakan booth kuis dan games interaktif yang membuat anak-anak tertawa lepas sambil menunggu acara dimulai.
Sekitar pukul 09.30 WIB, acara resmi dibuka oleh Ibu Fitria Zein selaku MC dan Ust. Reno. Tak lama kemudian, Ibu Sudarwati, Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Sekolah Qur’an First, memberikan sambutan hangat. Ia memperkenalkan Qur’an First sebagai lembaga pendidikan Al-Qur’an yang berfokus pada pembentukan karakter dan kecintaan anak terhadap masjid.
Pada kesempatan itu, dua santri cilik Qur’an First — adik Malik dan Toshi — tampil membacakan surah Al-Mulk dengan suara lantang dan penuh percaya diri. Aksi keduanya disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta, menjadi bukti nyata bahwa belajar Al-Qur’an sejak dini bisa dilakukan dengan semangat dan kebahagiaan.
Cerita Kak Barra dan Boneka Sholeh
Bagian yang paling ditunggu-tunggu pun tiba. Dengan senyum khasnya, Kak Barra naik ke panggung membawa boneka kecil bernama Sholeh. Begitu mulai berbicara, suasana aula mendadak hening — anak-anak terpaku mendengarkan. Melalui gaya mendongeng yang ekspresif dan interaktif, Kak Barra membawakan kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW sejak lahir hingga wafat.
Setiap potongan cerita disampaikan dengan nada lembut dan penuh makna, mengajak anak-anak meneladani akhlak Rasulullah seperti jujur, penyayang, sabar, dan suka menolong. “Nabi Muhammad itu selalu tersenyum, bahkan kepada orang yang tidak menyukainya. Yuk, kita coba senyum bareng seperti Nabi,” ajak Kak Barra sambil tersenyum lebar. Anak-anak pun kompak menirukan, menciptakan momen yang mengharukan sekaligus lucu.
Kehadiran boneka Sholeh di akhir sesi menambah keseruan. Dengan gaya khas anak-anak, Sholeh “berdialog” dengan Kak Barra dan mengajak peserta mengulang pesan-pesan moral dari kisah yang baru saja mereka dengar. Tak heran, gelak tawa dan tepuk tangan riuh memenuhi ruangan.
Menumbuhkan Cinta Rasul dan Masjid
Menutup sesi dongeng, Kak Barra mengajak seluruh peserta bernyanyi bersama dan menjawab kuis ringan seputar akhlak Nabi. Anak-anak yang bisa menjawab mendapat hadiah kecil, sementara yang lain tetap senang karena bisa ikut bernyanyi bersama teman-teman baru mereka.
Di akhir acara, seluruh peserta dan panitia berfoto bersama, mengabadikan momen bahagia yang tak hanya menyenangkan, tapi juga penuh nilai spiritual.
Melalui kegiatan seperti ini, Masjid Agung Sunda Kelapa dan Qur’an First ingin membangun ruang aman dan positif bagi anak-anak untuk tumbuh dalam cinta Islam. “Kami berharap anak-anak tumbuh menjadi generasi Rabbani yang dekat dengan Allah, berilmu, dan berakhlak mulia,” tutur Ibu Sudarwati dengan penuh harap.
Tak sekadar mengenalkan kisah Rasulullah, Kajian Spesial Anak juga menjadi jembatan antara keluarga dan masjid. Banyak orang tua merasa kegiatan seperti ini mempererat hubungan mereka dengan anak. “Anak saya jadi semangat ke masjid, apalagi kalau ada Kak Barra. Katanya, masjid sekarang tempatnya cerita, bukan cuma salat,” ujar salah satu orang tua sambil tersenyum.
Lewat cara sederhana dan menyenangkan, kegiatan ini membuktikan bahwa belajar agama tak harus kaku dan menegangkan. Cerita, tawa, dan interaksi menjadi jembatan lembut untuk menanamkan cinta Rasulullah dan nilai-nilai Islam ke hati anak-anak.
Dan di tengah dunia yang serba cepat ini, kegiatan seperti Kajian Spesial Anak menjadi pengingat bahwa mendidik anak bisa dimulai dari hal paling sederhana — sebuah cerita tentang teladan terbaik sepanjang masa, Rasulullah SAW.