Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Masyarakat Ethiophia/ Foto: Pixabay / Getafric
Reporter : Astri
Ethiopia memiliki sistem kalender sendiri. Perhitungan tahunnya berbeda dengan yang dipakai dunia saat ini.
DREAM.CO.ID - Ada fakta unik mengenai negara Ethiopia. Yakni soal perhitungan waktu berbeda dengan kelander masehi yang dipakai di berbagai belahan dunia saat ini. Dunia saat ini sudah tahun 2025, namun di Ethiopia masih tahun 2018.
Akun instagram @monologinid membagikan sebuah video yang memperlihatkan perayaan tahun baru di Ethiopia. Menariknya, Ethiopia kini baru memasuki tahun 2018 yang tentu saja berbeda dengan di dunia saat ini.
"Udah mau nutup tahun 2025, tapi kamu tahu enggak di Ethiopia baru masuk tahun 2018 lho," begitu isi rekaman suara dalam video yang dibagikan oleh akun instagram @monologinid, Kamis 23 Oktober 2025.
"Bukan karena mereka ketinggalan tapi karena mereka pakai kalender sendiri, Etiopia. Uniknya kalender ini punya 13 bulan, 12 bulan pas isinya 30 hari semua. Satu bulan tambahannya bernama Pagume isinya cuma lima atau enam hari tergantung tahunnya," sambungnya.
Dilansir dari laman Wikipedia, Ethiopia memiliki kalender utama bernama Etiopia. Sistem perhitungan waktu ini digunakan sebagai kalender liturgi untuk umat Kristen di Eritrea dan Ethiopia yang merupakan bagian dari Gereja Tewahedo, Gereja Katolik Timur, dan Gereja Ortodoks Koptik.
Disebut dengan kalender matahari, perhitungan waktu ini berasal dari kalender Mesir. Seperti Kalender Julian, kalender ini menambah hari kabisat setiap empat tahun, namun memulai kalendernya dari tanggal 29 atau 30 Agustus pada kalender Julian.
Lantas, mengapa perbedaan tahunnya jauh berbeda dengan di dunia? Nah, perbedaan tujuh hingga delapan tahun antara kalender Etiopia dengan kalender Julian berasal dari kalkulasi alternatif dalam menentukan tanggal.
Sementara itu, akun instagram @monologinid mengungkap jika cara perayaan tahun baru di Ethiopia juga berbeda. Bila biasanya tahun baru dirayakan jelang 1 Januari, di Ethiopia justru dilakukan pada 11 September.
"Makanya sekarang mereka masih 2018 padahal kita nyaris 2026, selisihnya sekitar tujuh sampai delapan tahun. Nah, tahun baru di sana juga beda. Namanya Enkutatash. Dia tuh setiap 11 September. Biasanya dirayakan setelah musim hujan beres," tulis keterangan dalam unggahan.
"Lalu ada bunga-bunga bermekaran, nyanyi dan suasana hangat bareng keluarga. Dari sini kita belajar, gak semua orang melihat waktu dengan cara yang sama. Itu gak masalah karena waktu bukan soal seragam tapi soal makna yang kita kasih ke setiap harinya," lanjut keterangan tersebut.