Gangguan di PLTU Nagan Raya, Sebagian Besar Aceh Gelap Gulita pada Akhir Pekan
Pemadaman Listrik Di Aceh | Foto: TikTok/@fahrilakbar_, Instagram/@plnaceh
Reporter : Abidah
Pemadaman listrik pada pertengahan November ini bukan yang pertama terjadi dalam waktu dekat. Pada awal Oktober, Aceh juga mengalami pemadaman panjang selama tiga hari.
DREAM.CO.ID – Tak seperti kota di Jabodetabek, sejumlah wilayah di berbagai wilayah di Indonesia masih seirng mengalami pemadaman listrik. Biasanya listrik dipadamkan ketika cuaca hujan lebat ataupun tanpa sebab yang diketahui.
Pemadaman serup ajuga terjadi pada warga Aceh pada Sabtu (15/11/2025) malam. Gangguan yang terjadi menjelang malam Minggu itu langsung ramai dikeluhkan warga, seperti unggahan pengguna TikTok @fahrilakbar_ yang menunjukkan kondisi gelap di Banda Aceh.
Dalam video singkatnya, ia menyoroti suasana kota yang tiba-tiba padam. “Kota Bandar Achan mati lampu cok,” ujarnya sambil memperlihatkan lingkungan sekitar yang gelap gulita. Unggahan tersebut kemudian memicu banyak komentar dari warga yang juga melaporkan bahwa dirinya mengalami hal serupa.
PLN Langsung Kerahkan 821 Petugas
Tidak lama setelah keluhan warga merebak, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh memberikan penjelasan resmi melalui akun Instagram @plnaceh. Pada Sabtu malam, PLN menyampaikan bahwa proses pemulihan tengah dilakukan bertahap melalui skema manajemen beban.
“Ratusan personel PLN terus bekerja non-stop dalam upaya penormalan gangguan,” tulis PLN, sembari meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Keesokan harinya pada Minggu (16/11/2025), PLN kembali mengumumkan perkembangan pemulihan. Dalam rilis resmi, PLN menyebut telah mengerahkan 821 petugas untuk mempercepat penanganan gangguan yang dimulai pada Sabtu pukul 17.02 WIB.
Sudah 65% Pulih Pada Minggu Siang
PLN mencatat lebih dari 65 persen pasokan listrik di Aceh berhasil dipulihkan hingga Minggu siang. Gangguan tersebut berdampak di banyak wilayah, mulai dari Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara, Lhokseumawe, hingga Aceh Selatan.
Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim, mengatakan tim teknis bergerak cepat sejak gangguan terjadi.
“PLN langsung bergerak cepat melakukan penormalan secara bertahap dengan melakukan manajemen beban. Saat ini, proses pemulihan sudah mencapai lebih dari 65 persen,” ujar Lukman.
Ia menekankan bahwa sisa wilayah yang masih padam menjadi prioritas. Seluruh sumber daya teknis dan logistik, menurutnya, telah dimaksimalkan agar listrik dapat kembali normal secepatnya.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. PLN berkomitmen penuh menjaga keandalan pasokan listrik bagi Masyarakat,” ujarnya.
Sumber Penyebab Pemadaman
Dilansir dari akun Instagram @infobandaaceh, gangguan pemadaman listrik di Aceh disebutkan berasal dari jaringan transmisi 150 kV, yang memicu pemadaman meluas di banyak wilayah.
Selain itu, Pembangkit Nagan Raya 3 dan 4 dilaporkan mengalami trip sehingga memperluas wilayah terdampak dan membuat proses pemulihan membutuhkan waktu lebih lama.
Pemadaman listrik pada pertengahan November ini bukan yang pertama terjadi dalam waktu dekat. Pada awal Oktober 2025, wilayah tengah Aceh seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah mengalami pemadaman panjang selama tiga hari.
Ikan di Akuarium Mati sampai Ujian Pindah Lokasi
Aktivitas harian warga yang bergantung pada peralatan listrik terhenti, mulai dari penyimpanan bahan makanan, usaha kelontong, hingga penginapan yang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk penggunaan genset dan pembelian air.
Di beberapa rumah, akuarium tidak berfungsi sehingga peliharaan banyak yang mati. Proses belajar dan ujian berbasis komputer di sejumlah sekolah juga sempat terhambat dan terpaksa dipindahkan ke lokasi lain yang memiliki akses genset.
Meskipun listrik akhirnya kembali normal pada 2 Oktober, warga menilai gangguan berkepanjangan tersebut telah menghambat banyak aktivitas sehingga berharap pemadaman serupa tidak kembali terjadi.