Ribuan Pengemudi Ojol Gelar Aksi Damai, Bagikan Bunga Mawar Untuk TNI & Polri
Para Ojol Membawa Bunga/ Foto: Instagram @info.negri
Reporter : Astri
Mereka memberika bunga dan pelukan hangat untuk para petugas yang berjaga, tanpa bentrokan sama sekali.
DREAM.CO.ID - Setelah aksi demo yang berlangsung panas beberapa hari belakangan ini, ribuan pengemudi ojek online atau ojol menggelar aksi damai. Dalam aksi ini, mereka membagikan ribuan bunga pink dan putih untuk aparat TNI dan Polri yang sedang bertugas.
Akun instagram @info.negri membagikan potongan video kala ribuan ojol melakukan aksi damai di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 2 September 2025 kemarin. Mereka tampil menggunakan jaket berwarna hijau dan masing-masing memegang beberapa tangkai bunga untuk dibagikan.
Saat memberi bunga untuk anggota TNI dan Polri yang berjaga, para pengemudi ojol juga memberikan pelukan sebagai tanda persaudaraan. Aksi ini dimulai dari depan pintu masuk Monas hingga pintu barat dengan membawa pesan tersatuan dan damai.
Aksi damai yang dilakukan oleh ribuan sopir ojol ini juga merupakan bentuk solidaritas untuk salah seorang rekan mereka yang bernama Affan Kurniawan. Diketahui bahwa Affan meninggal dunia usai dilindas mobil rantis Briimob di tengah demo.
Sementara itu, aksi demonstrasi yang berlangsung di beberapa kota di Indonesia sudah menelan banyak korban. Tak hanya Affan, seorang pengemudi ojol di Makassar bernama Rusdamdiansyah juga meninggal dunia usai dikeroyok massa karena diduga seorang intel.
Kepergian Affan dan Rusdamdiansyah tentu menghancurkan hati keluarga, rekan, dan orang-orang yang ditinggalkannya. Keduanya sama-sama tak ikut aksi demo, namun justru harus kehilangan nyawa dengan cara yang menyedihkan.
Affan kala itu disebut-sebut tak ikut demo, namun ia tengah berjuang mencari nafkah. Ia hendak mengantar pesanan makanan, namun nasib nahas menimpanya. Ia pergi untuk selama-lamanya. Rusdamdiansyah dikabarkan hanya ingin menyaksikan aksi demo di Makassar.
Sayangnya, oknum yang bertanggung jawab justru menudingnya sebagai seorang intel. Kala itu juga, Rusdamdiansyah habis dikeroyok massa. Nyawanya melayang dan kini hanya menyisakan duka di hati keluarga dan tentunya rekan-rekan sesama pengemudi ojol.