Penelitian BRIN Ungkap Kondisi Air di Jakarta Makin Memburuk, Sungai Muara Angke Tercemar Obat Diabetes Metformin

Stories | Rabu, 26 November 2025 11:01

Reporter : Abidah

Tim menegaskan bahwa temuan ini harus menjadi dasar untuk memperkuat pemantauan kualitas air dan meningkatkan pengelolaan limbah, termasuk edukasi terkait pembuangan obat yang aman.

DREAM.CO.ID – Untuk pertama kalinya, peneliti menemukan keberadaan obat diabetes metformin di perairan Jakarta. Temuan ini dilaporkan dalam studi terbaru yang menganalisis kualitas air di Sungai Angke yang menunjukkan bahwa senyawa farmasi tersebut terdeteksi di beberapa titik aliran sungai. Hal ini sekaligus menambah bukti adanya peningkatan pencemaran obat di lingkungan perkotaan.

Penelitian dilakukan oleh tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah institusi internasional. Mereka mengambil sampel air dari enam lokasi di sepanjang Sungai Angke pada Juni 2022.

Dari hasil analisis laboratorium, metformin terdeteksi pada tiga titik dengan konsentrasi antara 27 ng/L hingga 414 ng/L. Konsentrasi tertinggi ditemukan di lokasi ketiga yang berada di kawasan Kedaung Kali Angke.

Temuan ini menjadi signifikan karena metformin belum pernah dilaporkan sebelumnya berada di perairan Jakarta, meski obat ini merupakan salah satu terapi diabetes yang paling banyak diresepkan secara global.

Metformin juga diketahui tidak terurai di dalam tubuh sehingga keluar hampir sepenuhnya melalui urin dan dapat langsung masuk ke sistem perairan.

2 dari 5 halaman

Kualitas Air Menurun dan Dugaan Sumber Pencemaran

Penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa lokasi Sungai Angke telah mengalami pencemaran berat dan melebihi sejumlah batas kualitas air yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Pada titik keenam yang berada di kawasan Pluit, kadar zat terlarut, fluorit, sulfat, serta bahan organik tercatat melampaui ambang batas secara signifikan. Kondisi ini mengindikasikan masuknya limbah domestik maupun industri dalam jumlah besar.

Konsentrasi metformin yang muncul di tiga titik diduga berkaitan dengan tingginya aktivitas pemukiman, limbah rumah tangga, dan sisa buangan obat-obatan yang tidak melalui proses pengolahan limbah yang memadai. Peneliti mencatat bahwa titik-titik dengan tingkat kekeruhan, warna air, dan kandungan materi organik yang lebih tinggi cenderung menunjukkan konsentrasi metformin yang lebih besar.

Selain itu, tingginya kadar mangan di lokasi ketiga yang juga menjadi titik dengan konsentrasi metformin tertinggi dapat menjadi indikator adanya aktivitas industri atau rembesan dari area pembuangan sampah.

3 dari 5 halaman

Posisi Jakarta dalam Tren Global Pencemaran Metformin

Secara global, metformin sudah terdeteksi di berbagai negara di Eropa, Amerika, Asia, hingga Afrika. Konsentrasi tertinggi bisa mencapai puluhan ribu ng/L pada beberapa instalasi air limbah. Dibandingkan data internasional, konsentrasi di Sungai Angke berada pada kisaran 5 hingga 40 persentil global atau tergolong menengah ke rendah.

Meski demikian, peneliti menegaskan bahwa keberadaan awal ini patut menjadi perhatian karena tren penggunaan metformin di Indonesia diprediksi akan meningkat seiring naiknya jumlah penderita diabetes.

Menurut Federasi Diabetes Internasional, jumlah pasien diabetes di Indonesia diperkirakan melonjak dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 16,6 juta pada 2045. Dengan pemakaian obat yang juga meningkat, risiko masuknya metformin ke badan air diprediksi ikut bertambah dalam beberapa dekade mendatang.

4 dari 5 halaman

Potensi Dampak pada Lingkungan dan Kesehatan

Metformin termasuk dalam kelompok contaminants of emerging concern, yakni bahan pencemar baru yang belum banyak diatur tetapi berpotensi menyebabkan gangguan pada organisme akuatik.

Penelitian global menunjukkan bahwa paparan metformin dapat menimbulkan perubahan sistem endokrin pada ikan, gangguan reproduksi pada organisme air, stres oksidatif dan perubahan ekspresi gen pada beberapa spesies, serta potensi penurunan pertumbuhan dan kelangsungan hidup populasi air tertentu.

Jika kontaminasi terus meningkat, peneliti memperingatkan bahwa efek jangka panjang dapat memengaruhi rantai makanan dan pada akhirnya berdampak pada kesehatan manusia, terutama jika sungai terhubung dengan sumber air baku atau wilayah pertanian.

5 dari 5 halaman

Peneliti Minta Pemantauan Lebih Ketat

Tim menegaskan bahwa temuan ini harus menjadi dasar untuk memperkuat pemantauan kualitas air dan meningkatkan pengelolaan limbah, termasuk edukasi terkait pembuangan obat yang aman. Mereka juga mendorong peningkatan kapasitas instalasi pengolahan air limbah agar mampu menyaring senyawa farmasi yang selama ini tidak sepenuhnya tertangani oleh sistem pengolahan konvensional.

Penelitian ini dianggap sebagai langkah awal untuk memahami seberapa besar pencemaran farmasi di Jakarta dan dampaknya terhadap ekosistem. Peneliti menekankan perlunya penelitian lanjutan untuk mengukur risiko terhadap organisme air dan potensi akumulasi pada tubuh manusia melalui rantai makanan.

Sisi lain Bupati Wanita Pertama Di Lebak
Join Dream.co.id