Ilustrasi Rambut Berketombe/Shutterstock
Dream - Masalah gangguan rambut karena munculnya ketombe pasti sudah banyak diketahui oleh Sahabat Dream. Begitu juga faktor-faktor yang memicu datangnya ketombe ke mahkota kamu.
Namun pasti ada beberapa orang yang masih mendapat informasi salah tentang ketombe. Jika kamu berpikir ketombe cuma serpihan di kulit kepala ketika mengalami kekeringan, kalian tidak sendiri.
Persoalan ketombe memang memunculnya banyak mitos di kalangan masyarakat. Untuk menguji pengetahuan kamu, apakah kamu pernah mendengar mitos-mitos berikut ini?
Simak sampai selesai, ya.
Mitos 1: Ketombe berasal dari kulit kering
Kulit kering bisa menyebabkan kulit mengelupas dan gatal. Tapi, hadirnya ketombe juga bisa terjadi karena kulit kepala berminyak.
Ini karena malassezia menyerap sebum atau minyak yang ada di kulit kepala.
Mitos 2: Perawatan dengan minyak membuat ketombe pergi
Perawatan rambut dengan minyak panas terkenal sebagai DIY (Do It Yourself) untuk ketombe, tapi ini belum tentu berhasil untuk semua orang.
Minyak zaitun dan kelapa disinyalir ampuh melembabkan kulit kepala yang kering. Sedangkan untuk kulit kepala berminyak usahakan jangan menambahkan kedua minyak itu agar kepala tidak bermasalah semakin parah.
Membersihkan ketombe dengan kasar bisa membuat kulit kepala sakit dan berdarah. Ini juga bisa membuat kulit terinfeksi, dan malah memperparah kondisi kulit kepala.
4. Mitos 4: Jangan keramas sering-sering kalau punya ketombe
Padahal, keramas membantu rambut kalian menjadi lebih bersih dan membuang ketombe itu sendiri.
Dermatologis merekomendasikan untuk melakukan keramas setiap hari dengan sampo biasa dan 2 kali seminggu menggunakan sampoo anti-ketombe.
Ini tidak benar karena sebagian orang mengalami ketombe yang lebih parah saat musim dingin, karena kulit kepala menjadi lebih kering.
Selain itu, banyak orang yang tidak melakukan keramas secara teratur karena suhu dingin, hal ini membuat kondisinya menjadi lebih parah.
(sah, Laporan: Shania Suha Marwan, Sumber: The Health Site)
Dream - Sebal rasanya jika rambut penuh dengan ketombe. Gatal, perih dan tentunya menurunkan rasa percaya diri.
Saat gatal tak tertahankan menyerang, kamu pasti akan sulit untuk berkonsentrasi pada hal lain.
Sebenarnya, ada banyak cara untuk mengatasi ketombe tersebut. Sebelum mengobatinya, cari tahu dulu penyebabnya untuk mendapat solusi efektif.
1. Ketombe disebabkan kulit kering
Jika memiliki kulit kering, peluang untuk berketombe jenis ini akan meningkat. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah munculnya serpihan putih yang kering dan kulit kepala terasa kencang.
Kondisi iIni bisa terjadi selama musim hujan atau karena kamu tidak keramas secara teratur.
Orang dengan rambut keriting lebih rentan terhadap ketombe jenis ini. Hindari penggunaan sampo yang mengandung sulfat jika mengalmai masalah ini karena dapat memperburuk situasi.
Menumpuknya sisa produk perawatan rambut pada kulit kepala juga dapat menyebabkan ketombe. Berhati-hatilah dengan jenis produk perawatan rambut seperti serum, pomade, hair spray dan sebagainya.
© Dream
Penggunaan berlebihan dapat menimbulkan penumpukan pada kulit kepala jika tidak segera dibersihkan.
Jika penumpukan ini bercampur dengan kotoran dan sel-sel kulit mati dapat menyebabkan ketombe.
Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memakai oil pada kulit kepala secara teratur sehingga tetap bersih dan sehat.
Kulit kepala yang terinfeksi oleh jamur Malassezia Globosa dapat menyebabkan ketombe. Jamur ini dapat menyebar ke seluruh kulit kepala dengan cepat jika dalam keadaan sangat berminyak atau jika tidak ada keseimbangan pH.
© © Dream
Gejala ketombe akibat jamur ini di antaranya adalah munculnya ketombe berwarna kuning dan putih. Kulit kepala pun menjadi sangat gatal. Obat alami seperti minyak pohon teh dapat mengobati kondisi ini.
Ketombe ini ditandai dengan kulit kepala mulai bercak kuning atau muncul serpihan kuning besar pada rambut berminyak. Ketika tubuh mulai menghasilkan jumlah sebum yang berlebih, minyak alami dapat menyebabkan ketombe ini.
© © MEN
Ini karena sel-sel kulit mati bercampur dengan kotoran di kulit kepala. Produksi sebum ini juga bisa disebabkan oleh stres, keramas yang tidak teratur, dan kehamilan. Namun, jumlah sebum yang tepat membantu menjaga kulit dan rambut tetap lembab, dan bahkan dapat mengatasi tanda-tanda penuaan.
(Sah, Sumber: Misskyra)