Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream – Telur merupakan salah satu bahan alami yang banyak digunakan untuk mempercantik diri. Terutama untuk kecantikan kulit wajah. Salah satunya menggunakan masker putih telur.
Masker putih telur diyakini dapat menambah kecantikan dengan cara mencerahkan dan mengencangkan kulit secara alami. Meskipun memiliki segudang manfaat, nyatanya masker putih telur memiliki efek samping yang dapat berbahaya bagi kulit.
Cara pembuatan yang sederhana dan mudah diaplikasikan membuat masker putih telur banyak dipilih. Selain itu, putih telur juga mengandung kolagen yang bermanfaat untuk menjaga kulit agar tidak kendur, serta memiliki kandungan protein yang baik untuk menjaga elastisitas kulit wajah.
Namun dalam jangka panjang putih telur juga dapat berefek negatif bila tidak digunakan secara tepat. Hal ini dikarenakan adanya potensi kandungan bakteri Salmonela yang terdapat pada putih telur. Bakteri ini bisa menyebabkan keracunanan makanan sehingga bisa menyebabkan infeksi pada kulit juga.
Berikut adalah efek buruk yang ditimbulkan dari penggunaan masker putih telur, bila salah dalam pengaplikasiannya.
Beberapa orang memiliki alergi terhadap telur. Hal ini juga tidak dianjurkan bagi mereka yang alergi untuk menggunakan putih telur sebagai masker. Karena bisa saja kulitmu akan mengalami gejala alergi, seperti biduran, ruam-ruam, gatal-gatal, hingga kesulitan dalam bernapas.
Untuk memastikan kamu cocok menggunakan masker putih telur ini, kamu bisa mengoleskan sedikit terlebih dahulu ke bagian belakang tangan, di bawah dagu, atau di belakang telinga. Tunggu beberapa menit dan bilas dengan air bersih. Setelah itu kamu bisa memeriksa pada area tersebut untuk memastikan tidak adanya kemerahan, gatal, atau tanda alergi lainnya.
Telur dapat berpotensi mengandung bakteri salmonela yang dapat menyebabkan keracunan. Gejala yang dapat dialami bila terinfeksi bakteri ini adalah demam yang disertai dengan keluhan saluran cerna seperti kembung, muntah, dan diare.
Bila penggunaan masker putih telur tidak dilakukan dengan hati-hati, dan menyebabkan putih telur tersebut tertelan, maka besar risikonya kamu akan terinfeksi bakteri salmonela.
Gejala umumnya muncul 6-48 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan menetap selama 4-7 hari setelahnya. Pada anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh rendah, infeksi salmonela dapat membawa ancaman serius.
Hampir semua zat bisa sebabkan iritasi kulit, bahkan tanpa adanya kondisi alergi atau intoleransi. Jika kamu merasakan gatal, kemerahan, atau benjolan ringan setelah menggunakan masker putih telur, hentikan pemakaiannya.
Terlebih wajah yang memiliki kulit sensitif bila diberikan masker putih telur, dapat berisiko menyebabkan infeksi sekunder. Untuk itu penting berhati-hati dalam penggunaan masker putih telur.
Penggunaan masker putih telur mentah bisa mengontaminasi permukaan seperti wastafel atau meja dapur. Begitu juga area lainnya jika masker putih telur yang kamu oleskan di wajah menetes atau menyebar kemana-mana di sekitar rumah.
Hal ini bisa membahayakan bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Terlebih pada orang-orang yang memiliki alergi terhadap telur apabila terkena dari cairan putih telur tersebut walaupun tidak mengoleskannya.
Pastikan untuk membuatnya dengan menggunakan sarung tangan, membuatnya hanya di satu area saja sehingga kamu tidak menyebarkan ke seluruh area rumah.
Penggunaan masker putih telur dapat diminimalkan risikonya dengan beberapa cara yang cukup aman. Salah satunya menggunakan telur organik.
Selain itu, agar tidak menyebabkan bahaya bagi orang lain yang alergi terhadap telur, kamu bisa menggunakan masker telur dalam satu area saja. Pastikan selalu bersihkan wadah yang kamu gunakan.
Agar hasilnya maksimal, harap sesuaikan dengan kondisi wajah. Atau bila memang diperlukan, lakukan kosultasi dengan dokter terkait. Selain itu bila dalam proses penggunaannya terdapat alergi, segera hentikan pemakaian.
(Sumber: Sehatq.com dan sumber lainnya)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu