Bak Menu Hotel Berbintang, Beginilah Makanan Narapidana Di Australia (7news.com.au)
Dream- Mantan narapidana Jackson Allum yang menghabiskan dua tahun di penjara Australia menceritakan pengalamannya selama mendekam di balik jeruji besi.
Jackson ditahan di lembaga permasyarakatan Australia dari berbegai level keamanan, mulai dari Silverwater Correctional Complex, dan pusat permasyarakatan Bathurs, Grafton, Junee, serta Glen Innes.
Dia menjelaskan makanan penjara tidaklah seburuk yang dibayangkan. Bahkan, kata Jackson, makanan di penjara sama mewahnya dengan di hotel.
Dikutip dari 7news.com.au, dia menceritakan makanan itu dibuat dan disiapkan sesama narapidana.
Makan pagi diawali dengan sereal atau roti yang sederhana. Sedangkan makan siang berupa sandwich dengan isian daging kornet, tuna, keju, ayam, schnitzel, telur dan vegemite.
Ketika para tahanan dikunci kembali ke dalam sel, mereka diberikan makanan berupa kari, semur, dan berbagai irisan daging dan sayuran.
“ Kedengarannya menggugah selera, ketika anda mendengarnya makanan seperti daging sapi dengan saus kacang hitam. Tapi sebenarnya tidak,” kata Jackson.
Menteri permasyarakatan NSW Geoff Lee memberikan klarifikasi bahwa makanan narapida tidak akan seperti seorang raja. Namun makanan disediakan untuk memenuhi kebutuhan.
“ Narapidana tentu saja tidak makan seperti raja, tetapi mereka diberikan pilihan makanan dengan jadwal bergilir yang memenuhi kebutuhan mereka. Memastikan mereka cukup makan dan siap berpartisipasi dalam kegiatan yang berarti dalam penjara,” ujarnya.
Salah satu menu makanan yang menjadi favorit adalah sayap setan. Makanan itu disediakan hanya beberapa saja, namun rasanya benar-benar nikmat.
“ Jelas itu tidak banyak karena kita hanya mendapat tiga bagian, tapi rasanya benar-benar nikmat,” katanya.
Tidak hanya itu disediakan beberapa ruangan khusus bagi narapidana yang memiliki permasalahan makanan tertentu.
Juru bicara layanan korektif departemen Australia Selatan mengatakan, makanan setiap tahanan bervariasi antara penjara dan tingkat keamanannya.
Penjara dengan kemanan maksimum juga dilengkapi dengan supermarks. Hanya diperbolehkan keluar sel selama satu jam.
Selain itu mereka juga diperbolehkan untuk membuat makanan sendiri dari bahan-bahan yang bisa dibeli dari dalam sel.
Berbeda halnya dengan penjara kemanan minimum seperti Gleen Innes, kelompok yang terdiri dari 10 narapidana dalam satu sel. Menurutnya penjara ini dapat melakukan pesta pora.
Pusat Permasyarakatan Geoffrey di Windsor, salah satu dapur penjara terbesar di Australia mempekerjakan 90 narapidana yang memasak 3,9 juta makanan narapidana setiap tahun.
Bermacam-macam makanan alternatif tersedia untuk narapidana dengan kebutuhan budaya, agama dan medis.
Laporan: Nur Rahma
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk