Terpapar Sinar Matahari. (Source: Shutterstock)
Dream - Biasanya, anjuran untuk menghindari paparan sinar matahari ditujukan untuk mencegah hiperpigmentasi dan kanker kulit. Padahal, masalah kulit yang bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari bukan hanya kedua hal tersebut.
Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan bersifat cukup parah adalah keracunan matahari atau sun poisoning. Sekilas, sun poisoning terlihat seperti kulit yang terbakar.
Padahal, keduanya cukup berbeda. Berdasarkan unggahan Dermatologis, Arthur Simon, sun poisoning atau polymorphic light eruption dikategorikan sebagai kasus kulit terbakar yang parah. Gejala sun poisoning juga berbeda-beda pada setiap orang.

Hal tersebut bergantung pada sensitivitas tubuh maupun kulit pada paparan sinar matahari. Gejala umumnya adalah kulit yang terbakar selama 6-12 jam setelah paparan sinar matahari.
Setelah gejala fisik, orang yang mengalami sun poisoning bisa mengalami demam, kulit memerah, kulit terasa sakit, dehidrasi, merasa bingung, pusing, pingsan, dan sakit kepala. Bahkan, orang yang mengalaminya juga bisa menggigil.
Maka dari itu, kamu harus ekstra hati-hati pada paparan sinar matahari. Apalagi, Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki pajanan matahari lebih lama. Risiko terkena sun poisoning juga meningkat jika kamu sedang mengonsumsi antibiotik, memiliki keturunan kanker kulit atau berwarna kulit cerah, serta memakai minyak berbahan dasar citrus sebelum terkena matahari.
Jika kamu terlanjur mengalami hal tersebut, segera berkonsultasi ke dokter kulit. Umumnya, dokter akan memberikan salep, infus untuk membantu dehidrasi, atau obat minum untuk mengurangi rasa sakit serta bengkak.
Dream - Kesehatan kulit ketiak seringkali diabaikan. Umumnya, pemilihan produk yang perawatan kulit yang digunakan pada ketiak hanya bertujuan untuk mencegah munculnya bau tak sedap dan produksi keringat berlebihan.
Padahal jika tidak selektif memilih produk, ketiakmu akan menggelap dan akhirnya membuatmu kurang percaya diri ketika memakai beberapa pakaian yang tidak berlengan.
Ini Pentingnya Pengantin Lakukan 'Skin Fasting' Sebelum Menikah
Di samping pemakaian produk yang kurang tepat, ketiak hitam juga bisa disebabkan oleh beberapa hal lainnya seperti disebutkan dalam siaran pers 'Tuntaskan Masalah Kulit Ketiak Hitam' dari ZAP Clinic.
© © Shutterstock
Walaupun ketiak akan terlihat lebih mulus jika sering dicukur, namun ternyata kebiasaan tersebut dapat meningkatkan produksi sel pigmen. Sehingga, kulit ketiak akan menjadi lebih hitam secara berkala.
2 Langkah Mudah Mengaplikasikan Lensa Kontak
2. Merokok
Selain mengganggu kesehatan paru-paru, merokok juga bisa membuat ketiak menghitam. Pasalnya, kebiasaan merokok bisa menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi kulit. Jadi, hindarilah kebiasaan tersebut jika ingin mencegah hiperpigmentasi pada ketiak atau area kulit lainnya.
3. Menggunakan produk yang mengandung aluminium
Salah satu kandungan pada deodoran yang bisa menyebabkan kulit ketiak menghitam adalah aluminium. Kandungan aluminium dalam deodoran akan berinteraksi dengan bakteri hidup pada ketiak dan menyebabkan ketiak menghitam.
Beberapa bahan kimia pada deodoran juga dapat membuat kulit ketiak teriritasi dan mengalami berbagai masalah. Selalu perhatikan kandungan pada deodoran untuk memerhatikan bahan yang cocok dan tidak cocok pada kulitmu. Sehingga, produk tersebut lebih aman untuk digunakan pada ketiak.
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?

Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Pentingnya Pilih Air Minum Berkualitas

Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026