Menerapkan Tren Slugging untuk Mengatasi Kulit Kering, Efektif atau Tidak?

Reporter : Cynthia Amanda Male
Selasa, 8 Maret 2022 13:12
Menerapkan Tren Slugging untuk Mengatasi Kulit Kering, Efektif atau Tidak?
Ketahui cara melakukan tren slugging yang tepat.

Dream - Ketika musim hujan tiba, kulitmu bisa menjadi kering. Apalagi, jika kamu tinggal atau beraktivitas di tempat yang memiliki udara kering. Akibatnya, kulitmu membutuhkan kelembapan ekstra daripada biasanya. Kamu pun membutuhkan produk yang mampu memberikan kelembapan lebih banyak jika ingin menjaga kesehatan kulit.

Menggunakan Skincare

Jika tidak mencukupi kebutuhan kelembapan kulit, wajahmu akan terasa kering, bersisik, bahkan mengelupas atau kusam. Salah satu solusi kulit kering yang kerap menjadi tren perawatan wajah adalah slugging.

1 dari 5 halaman

Menggunakan Skincare

Slugging sendiri merupakan tren yang dilakukan dengan cara mengaplikasikan banyak pelembap pada wajah dalam satu kali pemakaian. Biasanya, slugging dilakukan dengan menggunakan pelembap bertekstur lebih berat, seperti gel atau petroleum jelly. Sehingga, cara ini bisa membuat kulit sangat lembap dalam sekejap.

Tapi, cara ini berlawanan dengan saran dermatologis yang menganjurkan untuk memakai produk seminimal mungkin agar tidak menyebabkan berbagai masalah kulit. Lalu, amankah tren ini?

2 dari 5 halaman

Menggunakan Skincare

Berdasarkan penuturan Dermatologis, Muneeb Shah, ternyata tren slugging cukup aman untuk dilakukan. Terutama, saat kulit terasa sangat kering dan kesehatan lapisan pelindung kulitmu pun terganggu selama musim dingin.

Tapi, kamu hanya bisa menerapkan tren ini menggunakan produk yang ringan dan menenangkan. Jika pelembap atau ointment yang digunakan mengandung retinol atau eksfoliator dalam bentuk zat asam seperti asam glikolat, sebaiknya jangan lakukan tren tersebut.

Pasalnya, retinol atau eksfoliator justru akan mengiritasi serta membuat kondisi kulit semakin parah saat mengering.

3 dari 5 halaman

Punya Kelebihan dan Kekurangan, Lebih Baik Gunakan Sabun batang atau Cair?

Dream - Mandi merupakan rutinitas kita setiap hari dan sabun menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Pilihan jenis sabun pun kini sangat beragam, dan biasanya mengerucut pada dua yaitu sabun batangan dan sabun cair.

Beberapa orang menyukai sabun batangan, sementara yang lain lebih menyukai sabun cair. Keduanya efektif membersihkan tubuh, meski demikian ada perbedaan yang berdampak pada kulit. Ilyse Lefkowicz, seorang dokter kulit profesional, memberikan penjelasan.

" Perbedaan utama antara sabun batangan dan sabun cair adalah bentuknya dan interaksi terhadap kulit,” kata Dr.Lefkowicz.

Sabun batangan tertentu dapat menghilangkan lipid dan protein esensial atau mengubah tingkat pH kulit yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Untuk sabun cair lebih cocok untuk orang dengan kulit normal hingga kering atau mereka yang mencari formula produk yang lebih lembut.

4 dari 5 halaman

Bagi mereka yang memiliki jenis kulit berminyak, tinggal di tempat yang panas dan lembap atau yang membersihkan badan setelah olahraga, cocok menggunakan sabun batang sebagai cara cepat dan mudah untuk membersihkan diri.

Sabun Cair Makin Diminati karena Efisien & Praktis© © MEN

Menurut Dr.Lefkowicz, sabun cair sedikit lebih higienis daripada sabun batangan. Itu karena bakteri dapat hidup di sabun tersebut dan berpindah-pindah dari orang ke orang. Untuk menghindari bakteri, bilas di antara penggunaan dan biarkan kering sepenuhnya.

 

5 dari 5 halaman

Selain sabun cair, terdapat juga shower gel yang teksturnya lebih kental. Keduanya mengandung emolien untuk melembapkan kulit dan surfaktan lembut untuk menciptakan busa yang kaya gel berbusa.

Ada perbedaan yang utama dalam konsistensi dan konsentrasi komponennya. Shower gel memiliki gel yang lebih tebal dan aroma yang lebih kuat. Shower gel sangat cocok untuk orang yang tinggal di iklim yang sangat panas dan lembab dengan kulit berminyak alami.

Jangan Pilih Sabun Mandi karena Wanginya© © MEN

" Komponen sabun yang harus dihindari adalah paraben dan ftalat. Microbeads dalam sabun juga bisa memicu pengelupasan kulit yang disarankan untuk dihindari, karena dapat merusak lingkungan," ujar Dr.Lefkowicz.

Laporan: Amanda Putri Ivana/ RealSimple

Beri Komentar