5 Bumbu Pedas Khas Jepang yang Menyengat Lidah

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 21 Desember 2022 07:36
5 Bumbu Pedas Khas Jepang yang Menyengat Lidah
Seperti di Indonesia ada sambal, Jepang juga memiliki racikan bumbu pedas yang tak kalah nikmat.

Dream - Masakan Jepang merupakan salah satu kuliner yang digemari masyarakat Indonesia. Banyak orang menyukainya karena hidangan Jepang memiliki citarasa otentik. Soal rasa, memang cenderung tidak pedas.

Sebenarnya, Jepang juga memiliki bumbu taburan dan campuran yang khas jika ingin membuat sebuah hidangan terasa pedas. Seperti di Indonesia ada sambal, Jepang juga memiliki racikan bumbu pedas yang juga menyengat lidah.

Berikut beberapa bumbu pedas sajian Jepang yang khas. Mungkin kamu juga ingin mencobanya.

Wasabi

Pastikan Konsumsi Wasabi dan Gari Saat Makan Sushi

Wasabi merupakan pasta hijau yang umumnya disajikan dengan sushi dan sashimi Jepang. Kondimen ini mempunyai rasa pedas dan sensasi menyengat yang menembus hidung. Wasabi yang asli dibuat dengan diparut, namun susah untuk mendapatkannya karena hanya tumbuh di mata air tawar. Wasabi juga tersedia dalam bentuk bubuk yang dicampur dengan air hingga teksturnya kental.

Karashi
Karashi atau mustard Jepang adalah pasta kuning yang terbuat dari bubuk biji Brassica Juncea. Saus ini mempunyai rasa yang sangat kuat karena tidak ada campurannya. Pada masakan Jepang, karashi biasanya tersedia sebagai pelengkap natto dan gyoza. Karashi juga sering digunakan sebagai bumbu untuk disantap bersama oden.

 

1 dari 4 halaman

Togarashi (Cabai)

Bubuk cabai

Di Jepang sangat jarang menemukan cabai segar yang dijual, biasanya olahan cabai dijual berupa cabai kering. Togarashi sendiri, merupakan cabai yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, dan biasanya disajikan dalam bentuk botol Shichimi togarashi (cabai dengan tujuh bumbu) atau ichimi togarashi (hanya cabai). Selain populer untuk menjadi kondimen yang melengkapi soba dan udon, shichimi togarashi juga digunakan untuk ramen, gyudon, tonjiru, dan sup Jepang lainnya.

Sansho

Sansho
Sansho adalah tumbuhan asli Jepang. Tumbuhan ini memberi sensasi pedas luar biasa yang mirip dengan lada Szechuan, tetapi variannya berbeda. Kona-zansho, biasa disajikan dalam bentuk bubuk, dan digunakan untuk membumbui masakan belut panggang, yakitori, ramen.

 

2 dari 4 halaman

Rayu (Minyak Cabai)

Rayu merupakan kondimen dengan serpihan cabai merah yang dimasukkan ke dalam minyak wijen. Bumbu ini sering tersedia di toko ramen dan juga sering digunakan untuk cocolan gyoza.

Cara Mudah Bikin Chilli Oil ala Restoran Oriental

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat jenis produk baru populer yang disebut Taberu-rāyu (minyak cabai untuk makan). Produk ini memiliki rasa lebih lembut dari Rayu biasa. Di dalamnya terdapat potongan bawang putih dan digunakan sebagai taburan nasi.


Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: JapanesFoodGuide

3 dari 4 halaman

Aturan Baru, Wisatawan Asing yang ke Jepang Wajib Makan Sushi

Dream - Selama dua tahun terakhir, Jepang membatasi kunjungan dari negara lain karena pandemi Covid-19. Kini, pihak Kementerian Jepang kembali membuka perbatasan dan memungkinkan para turis untuk kembali datang.

Wisatawan dari negara lain akan diberikan identikan digital atau " C.O." . Identitas ini akan dipegang ketika tiba di Jepang dan melewati bea cukai. Fungsinya adalah untuk melacak jika kembali terjadi outbreak atau penularan Covid-19.

Aturan Baru, Wisatawan Asing yang ke Jepang Wajib Makan Sushi

Hal yang unik adalah dari kartu tersebut juga dibuat aturan, wisatawan asing yang datang wajib mengonsumsi sushi. Sushi setidaknya disantap sekali setiap hari saat berada di negara itu.

Tujuan dari kebijakan baru tersebut menurut pemerintah Jepang, adalah untuk membantu menghidupkan kembali bisnis restoran dan pariwisata yang sangat terpukul karena pandemi.

“ Meskipun kami berharap orang asing akan menghabiskan waktu mereka menikmati budaya tradisional Jepang, pola hiburan mereka bisa sangat tidak terduga, dan sayangnya kami tidak bisa mengambil risiko," kata Udesho Chiga, perwakilan dari komite yang membuat “ C.O.”

 

4 dari 4 halaman

Sushi dipilih karena sebagai industri kuliner dan juga entitas Jepang, terkena dampak yang sangat besar karena pandemi. Sebelumnya, sushi yang tidak terjual senilai miliaran yen membanjiri pasar dan memaksa banyak pembuat sushi tradisional gulung tikar.

Tak hanya aturan wajib makan sushi, tapi wisatawan juga diminta menaati aturan lain. Seperti, membeli sandal geta tradisional dan memakainya saat berada di luar setiap saat, termasuk membeli barang khas Jepang lainnya.

Toko yang berpartisipasi dalam program ini akan mudah dikenal wisatawan. Akan ada tulisan besar " COME ON US!!!" stiker di etalase toko serta maskot COME ON Japan.


Laporan: Amanda Putri Ivana/ Sumber: SoraNews

Beri Komentar